Rabu, 14 Oktober 2020

Mengenalkan Risiko - Melatih Kemandirian Anak

Sebagai seorang anak laki-laki pada umumnya, Umar sangat aktif bergerak. Hobinya lari-lari, manjat apapun yang bisa dipanjat, ga bisa diem intinya. Se'cuek' dan se'bebas' apapun saya dalam mendidik anak-anak, tapi faktor keselamatan bermain tetap diprioritaskan. Seperti hobi Umar manjat-manjat ini. Dalam banyak hal, saya ga ijinkan,, apalagi kalau yang dipanjat itu rak-rak di rumah. Tentu saja hal tersebut sangat berbahaya. Karenanya saya mengajarkan risiko yang terjadi jika dia melanggar larangan saya.

Risiko ini penting untuk diajarkan supaya anak belajar bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Ketika Umar melanggar larangan saya, contohnya dia manjat rak. nah sayangnya dia tidak berani turun sendiri. Momen seperti itu saya jadikan ajang untuk mengenalkan risiko. Saya awasi Umar ketika dia mulai memanjat rak, setelahnya saya biarkan dia. sambil saya katakan kalau adek naik ke rak itu berbahaya, adek jadi ga bisa turun. Umar jelas mulai panik karena tidak ada yang membantunya turun. Untuk berapa saat, saya biarkan dia merasakan kepanikan tersebut. Saya ingin Umar belajar mengenal ini risiko ketika manjat rak. Ga lama, tentu saya bantu Umar untuk turun sambil terus saya komunikasikan risiko yang terjadi. 

Tentunya latihan seperti itu tidak langsung berhasil. Ada sih, momennya sekali dia merasakan risiko yang terjadi terus dia kapok ga mau ngulangi. Ini momennya ketika dia kepleset karena lantai basah setelah dipel. Saya sudah bilang agar Umar duduk dulu sampai lantainya kering. karena tidak dihiraukan, alhasil dia kepleset. Tapi akhirnya Umar jadi paham bahwa ketika lantai basah, dia tidak boleh lari-lari. Kalau sudah di tahap ini,saya anggap anak sudah mulai dapat membedakan mana boleh dan tidak boleh. Kemandirian anak mulai terasah.😊


#harike 14

#tantangan15hari

#zona2kemandirian

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejakmu disini ^^