Kamis, 29 Desember 2011

Karena Hidup Terus Bergerak

Hidup kan memang selalu penuh dengan kejutan. Karena pada hakikatnya manusia selalu bergerak..Melompat dari satu masa ke masa lain..Dari satu tempat ke tempat lain..Terus demikian, tanpa pernah tahu seperti apa pijakan selanjutnya..

Seperti pekan kemarin..Tepat di hari Kamis juga..Siapa sangka ketika akhirnya saya jadi juga pulang ke Magelang..Setelah melewati edisi galau itu ditambah 'hujan' di sore harinya. Gimana enggak, setelah malam sebelumnya seorang calo itu menjanjikan akan jual tiket ke saya dan tiba-tiba sore di hari keberangkatan bilang kalo tiketnya ga dapat. Aiih.kesel kan. Ditambah pula sore itu mendadak diberi kerjaan, tepat pukul 17.00. Haish,,,mana bisa ngabur cari tiket lain..Tanya tiket pesawat ternyata harganya mencekik leher..Rasa-rasanya sore itu sudah mentok, sudah ga bisa ngapa-ngapain. Sudah hampir 'ikhlas' untuk ga jadi pulang. Akhirnya lembur juga sampai pukul 19.00. Dan ketika 'hujan' tidak kunjung berhenti, suara lembut di ujung telepon sana menyuruh pergi ke stasiun dulu sebelum pulang ke kos. Jika bukan Allah yang menggerakkan hati dan langkah untuk mampir dulu ke stasiun..Jika bukan Allah yang mengaturnya rizqi dengan sedemikian cermat..Tentu malam itu saya tidak jadi pulang. Sungguh pada ujungnya, jika Allah sudah memberi ketetapanNya, segalanya terasa mudah walau kepulangan itu tanpa persiapan sama sekali. Pulang bawa diri, masih berkostum kerja, bawa tas kerja. Bahkan jaket pun tak terbawa..Dan sekali lagi dimudahkan, ac di dalam kereta tidak terlalu dingin, pun dapat selimut yang Alhamdulillah mencukupi. Alhamdulillah..

Perputaran roda selanjutnya, Jumat pagi itu sudah menikmati udara Magelang.Libur yang direncanakan empat hari, full berada di rumah. Dan rasanya terlalu kurang memang berkumpul bersama orang-orang tercinta. empat hari, libur yang cukup panjang berlalu dengan sangat cepat, tapi cukup meninggalkan kesan. 

Senin sore itu ketika harus meninggalkan kota nyaman Magelang. Tentu rasa sedih mendalam. Tapi roda tetap harus berputar. Sekalipun ingin berhenti pada satu masa, dan satu tempat, dunia tetap akan berputar. dan sejatinya manusia harus terus bergerak. Biar dengan berat, kembali juga ke Jakarta. 14 Jam perjalanan menunju kota cantik. Sedikit siang memang, sampai Jakarta. Kembali kepada rutinitas pekerjaan. Dan tuntutan pekerjaan pula membuat saya berpindah lagi ke tempat lain.

Siang itu, fix ditugaskan menuju Bogor. Dan dua hari selanjutnya tinggal di Bogor.Kadang sering berpikir dalam kurun waktu 48 jam, seorang bisa berada di berbagai tempat. Ah begitu cepat. Itu artinya  kita memang dituntut untuk bergerak cepat. Tak ada kata berhenti sekalipun untuk lelah. Karena lelah ada agar kita tahu seberapa cepat kita bergerak.dan agar kita mensyukurinya.

Kamis pagi ini kembali ke Jakarta. Dan malam ini sampai di kos lagi. Patut disyukuri ketika har ini kuliah libur, pulang dalam keadaan langit terang (meski sore tadi gerimis), masih bisa bersantai di kamar, masih bisa menulis dnegan Ayesha. Ah, nikmatMu manalagikah yang kami dustakan. Dan memang sepekan ini jadi berlalu begitu cepat.

Bukan cepatnya yang menjadi fokus, tetapi apa hasil dari perputaran yang cepat itu. Dan jika saya sendiri mengevaluasi, sungguh masih harus banyak-banyak memanajamen diri sendiri. Terkadang karena cepatnya perputaran itu, kita sering larut dan ikut dalam perputarannya. Padahal seharusnya tangan ini  yang menguasai perputarannya. Tentu pada hal yang memang bisa diikhtiarkan saja, bukan pada hal-hal di luar kekuasaan manusia sendiri. Sepelenya saja, jika saya mampu memanajemen diri saya dengan baik, dalam perputaran yang cepat itu, saya tidak lantas meninggalkan kamar dalam kondisi berantakan. Sungguh, biar saya senang bisa pulang cepat, tetapi kesal juga masuk kamar dan tsaya meninggalkannya dalam keadaan cukup berantakan. Dari dulu, sudah ter mind set dalam diri saya, biasakan untuk meninggalkan kamar dalam keadaan bersih. Nyatanya kemarin saya gagal mengatasi perputaran yang cepat itu. Ah sudah, jadikan yang lalu itu pembelajaran, tak perlu disesali. Toh kamar yang berantakan sekarang sudah lebih mending kok (baca: tetep masih butuh bersih-bersih tahap dua).

malam ini akan memeluk mereka ^^

Dan setelah malam ini masih ada di kos, bersama Ayesha, saya tak tahu ke dimensi seperti apa lagi saya akan berpijak. Entah tempat seperti lagi, entah waktu yang bagaimana lagi. Setidaknya saat ini, cukuplah bagi saya mensyukuri apa yang saya miliki hari ini, saat ini. Perputaran itu memang perlu dipersiapkan, tapi tak perlu dikhawatirkan. Dimanapun berpijak, masa bagaimana dilewati itu adalah bagian dari rizqi yang telah Allah tetapkan. Dan jika ternyata esok rizqi saya sudah habis, itu artinya saya masih harus tetap bergerak menuju fase hidup selanjutnya. Ah, hidup..Tak lain hanya menyembah pada Allah..

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk menyembahKu.." (Q.S Adz Dzariyat 56)

Menikmati hidup..Menikmati perputarannya..Mensyukuri pergerakannya..Mempelajari apa yang lalu..Melakukan yang terbaik di masa sekarang..Dan tak perlu mengkhawatirkan masa datang..Apapun yang akan terjadi terjadilah..Karena tak ada satupun yang akan luput dari ketetapanNya..

"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

Bogor-Jakarta

Pagi ini mendapat kesempatan menikmati perjalanan Bogor-Jakarta dengan menggunakan kereta..Dua hari kemarin memang tugas ke Bogor.Berhubung ditinggal sendirian,jadilah naik transport umum untuk kembali ke Jakarta. Biasanya sih untuk tugas dinas bisa pakai mobil kantor.Namun,karena satu dan lain hal jadinya naik transpor sendirian.Untunglah ada seorang teman juga yang kembali ke Jakarta,jadi ga sendirian amat.

Rencana kembali dari Bogor memang ga terlalu pagi..Niatnya sih menghindari jam sibuk di pagi hari,supaya di kereta juga tidak terlalu padat.Jadilah kami berangkat dari Bogor pukul 08.00. Pikir kami sudah tidak terlalu ramai. Memang sih di stasiun Bogor,kereta kami.masih relatif sepi.Alhamdulillah masih dapat tempat duduk.Pun di gerbong wanita..Jadi cukup aman dan nyaman..Ternyata sepi hanya di stasiun Bogor saja.Di stasiun-stasiun selanjutnya penumpang makin banyak yang naik dan mulai berjubel di.dalam.Alhasil gerbong yang tadinya diperuntukkan khusus wanita,bercampur pula dengan pria.

Hmm ya..ini sdah bukan jam sibuk pun masih sepenuh ini..gimana kalo pas jam sibuk ya..pasti penuh banget.Saya sih tidak terlalu akrab dengan moda transportasi ini. Tapi mau ga mau akhinya berpikir ke depan.Gimana kalo nanti punya rumah di pinggiran Jakarta.Tiap pagi pasi akan berjibaku seperti ini..Berangkat mesti pagi..pulang bisa malam..Ah benar-benar harus mempersiapkan diri jadi warga ibukota..

Tapi ga harus dipikir bagian pahitnya dulu deh.Belum terjadi ini. Malah ntar bikin pusing..hihi..Toh sapa tau bisa balik ke daerah <ngarep>..Tapi dimanapun adalah bumi Allah dan haus disyukuri. Dan ga salah juga kalo segala sesuatunya harus dipersiapkan..yaa persiapan buat hiup di Jakarta..atau persiapan buat pindah ke daerah <ngayal>.. Ato persiapan nabung buat beli rumah aja <ini yang paling realistis>..^^

"Dan nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang kamu dustakan"

pagi di kereta..keliatan kan ada prianya. padahal ini gerbong khusus wanita loh




*otw kembali ke Jakarta

Published with Blogger-droid v2.0.2

Rabu, 28 Desember 2011

~untittled~

Terlalu cepat mengatakan cinta,

Jika itu hanya berupa getar yang berbeda..

Getar yang hanya menimbulkan dua konsekuensi..

Menikah atau melupakan..

Perjuangan atau pengorbanan..

Karena sungguh tak akan ada cinta..

Sebelum terucap perjanjian agung itu..




"Ya Rabb...

Ijinkan aku untuk tidak pernah jatuh cinta..

Karena bersamanya aku hanya akan merasakan bangun cinta..

Dan tidak harus dengannya..ya Rabb..

Aku hanya malu bertemu denganMu..

Dalam keadaan membujang.."



*cuma copas ^^v

Published with Blogger-droid v2.0.2

Kamis, 22 Desember 2011

Edisi Galau

Pernah kan mengalami nervous..
deg2 an..
Cemas, gelisah, ..campur aduk jadi satu...

Terjadi pada saya siang ini..

Ketidakapastian..
iya..ketidakpastian membuat saya galau seperti ini..
Jadi bingung mau ngerjain apa-apa..
-_-"

Berserah diri sajalah..
Kun fayakun..
Apa yang terjadi terjadilah..
Atas kehendak Allah..

Ya Rabb jauhkan dari kegalauan ini..
Rizqi ku tak akan pernah salah alamat..
Jika engkau berkehendak, semuanya akan terasa mudah..
Jiak Engkau tidak berkehendak..
Itu akan tetap baik untukku..


* galau menanti kabar tiket yang belum di tangan...pulang malam ini dan belum ada tiket..masih menanti kabar..T_T

Senin, 19 Desember 2011

Matinya Hati

Sepuluh tanda matinya hati:
  1. Mengaku cinta Allah tapi tidak menunaikan hak-hak Nya
  2. Mengaku cinta Rasul tapi mengabaikan sunahnya
  3. Memakan nikmat Allah tapi tidak mensyukuri pemberianNya
  4. Mengaku musuh syaitan tetapi tidak berusaha menentangnya
  5. Mengaku ada nikmat syurga tetapi tidak beramal mendapatkanya
  6. Membaca Al Quran tetapi tidak beramal dengan hukum-hukum di dalamya
  7. Mengakui adanya siksa neraka tetapi tidak berusaha menjauhinya
  8. Mengaku kematian pasti tiba bagi setiap jiwa tetapi masih tidak bersedia untuknya
  9. Menyibukkan diri membuka aib orang lain tetapi lupa aib sendiri
  10. Mengantarkan dan menguburkan jenazah saudaranya tetapi tidak mengambil pelajaran darinya

gambar disini



 Ah, sudah matikah hatiku..???

Minggu, 18 Desember 2011

Lingkaran Cahaya

Hari Ahad ceria..Seperti biasa tiap sore di hari Ahad adalah waktu untuk melingkar,me-recharge ruhiyah..Satu waktu yang saya nantikan karena  dengan bersama mereka, saya jadi bisa merasakan betapa nikmat ukhuwah itu manis..Tak hanya saling berbagi ilmu, tapi berbagi cerita baik suka dan duka..Belajar tentang komitmen, keihlasan, dan keistiqomahan...Dan terpenting adalah mempelajari ukhuwah itu sendiri dengan segala asam manisnya..

Beberapa pekan belakangan ini, saya merasa lingkaran ini sedikit meredup. Tak seterang ketika awal kami terbentuk. Iya, lingkaran kami memang masih sangat muda. Teramat muda malah, belum ada setahun kebersamaan kami. Dan mungkin ini saat ujian terhadap komitmen dan keistiqomahan kami. Sejak awal lingkarang ini ada, saya mendapat amanah menjadi mas'uliyah..Ah dalam mindset saya, tidak berarti saya memimpin mereka, saya hanya melakukan tugas koordinasi saja, dan tidak lebih (mungkin disini juga letak salahnya ya).. Belakangan ini saya cukup sedih ketika tiap pekan tidak terlalu banyak yang bisa hadir. Alhamdulillah sih masih 4-5 orang tiap hadir, dan itu biasanya bergantian. Jadi kalo pekan ini A,B,C,dan D yang hadir, pekan depan bisa A,B, J, K yang hadir..Jumlahnya sekitar itu-itu saja..Jarang sekali bisa hadir semua. Ah iya, kami pun sudah tidak seperti dulu saat mahasiswa..Kami sendiri sangat menyadari tiap orang punya kepentingan dan kesibukan yang berbeda, maka dari itu saya tak bisa juga menuntut kehadiran mereka selalu tiap pekan. Memberikan hukuman atas ketidakhadiran? Ah, saya pikir itu bukan ide yang baik..Buat saya hukuman bukan cara efektif untuk orang-orang yang telah 'dewasa' seperti kami. Paling saya cukup menanyakan langsung yang bersangkutan jika memang sudah lama tidak hadir. Hasilnya ya toleransi lagi, tak ada paksaan untuk harus hadir kok..

Jika boleh jujur, ingin sekali lingkaran ini kembali terang. Tidak hanya menerangi orang-orang didalamnya tetapi orang-orang di sekelilingnya pula. Tidak akan menjadi lingkaran yang terang dan utuh jika salah satu bagian dari lingkaran ini hilang. Semakin tidak utuh akan semakin redup cahayanya. Dan saya berperan dalam ketidakutuhan lingkaran ini...  :'(

Ahad sore ini, kembali liqo' mandiri berhubung san murobbi sedang berhalangan hadir. Pengisi kultum juga berhalangan. Akhirnya materi diisi dari searching via internet. materinya tentang halaqoh muntijah. Saya sih yang menentukan materi itu, soalnya ingat pernah dapat materi ini, dan berharap sih teman-teman juga dapet gregetnya. Bagian yang membuat nyesek adalah ketika membacakan ciri-ciri halaqah muntijah. Isinya sebagai berikut:
  1. Al-Khibroh bin Nufus (mampu mengambil pengalaman atau hikmah dari setiap pelajaran yang diberikan)
  2. Waqi’ Amali (keteladanan dengan amal perbuatan)
  3. Berkemauan kerasa untuk melakukan aqidah salafusholih
  4. Menjauhkan diri dari sifat ta’asub (fanatisme buta)
  5. Menghindari ghibah
  6. Al-fahmu Al-kamil (maksudnya anggotanya memiliki pemahaman yang cukup baik/sempurna)
  7. Melakukan ishlah (koreksi) (terhadap sesama anggota jika ada kekeliruan atau masalah)
  8. Tidak menyiakan waktu (liqo memang bukan tempat untuk gossip atau berbicara hal yang tidak penting)
  9. Istiqomah

Setelah kami evaluasi bersama, memang sih, lingkaran kami ini masih sangat jauh dari ciri-ciri tersebut. Saya sendiri menyadari bahwa kami masih belajar dan berproses. Mulai dari kepahaman agama saja, saya masih sanagt jauh. Walapun kelihatannya sudah mulai melingkar sejak lama tapi saya sih baru mulai serius belakangan ini. Dulu jaman kuliah masih sering males datang, selalu cari alasan untuk akhirnya ga datang (sekarang udah jadi mas'uliyah gini jadi sedih juga kalo ada yang ga datang,,,jadi dulu mas'uliyah saya juga sedih ya klo saya ga datang..). Yah saya ga bosan mengatakan ini adalah proses. Ibaratnya lingkaran saya sekarang ini benar-benar dimulai dari tingkat kepahaman nol. Kami bersama untuk belajar menigkatkan kepahaman itu. Dan dalam proses itu, komitmen kami di awal dan istiqomah adalah ujiannya. Wajar jika dalam perjalannya timbul rasa bosan dengan rutinitas yang ini-ini saja tiap pekan. Ah ya mungkin memang saatnya butuh penyegaran baru dalam lingkaran ini..
Sungguh saya khawatir jika lingkaran ini semakin meredup. Walaupun belum dapat dikatakan muntijah tetapi saya dapat katakan bahwa bersama lingkaran ini saya selalu mendapat energi tambahan. Saya akan tahu kemana saya harus merapat ketika mulai mengalami disorientasi..Bersama mereka adalah saat dimana saya bisa kembali menjadi saya..

gambar dari sini


Sesungguhnya Engkau tahu bahwa hati ini tlah berpadu, berhimpun dalam naungan cintaMu..Bertemu dalam ketaatan..Bersatu dalam perjuangan...Menegakkan syariat dalam kehidupan...

Kuatkanlah ikatannya...Tegakkanlah cintanya...Tunjukilah jalan-jalannya... Terangilah dengan cahyaMu yang tiada pernah padam..Ya Robbi bimbinglah kami… Rapatkanlah dada kami dengan karunia iman dan indahnya tawakkal padaMu

Hidupkan dengan ma’rifatMu..Matikan dalam syahid di jalanMu..Engkaulah pelindung dan pembela..

Ya Rabbi..jangan biarkan cayaha ini padam..
Mencintai kalian karena Allah..
Saudariku dalam lingkaran cahaya Zhafira..
Mb Rita, Mb Dian, Mb Amy, Indri, Yuli, Wening,Andiah, Anggita, Leny, Septi, Rani, Rifa, Candra

Selasa, 13 Desember 2011

d i s o r i e n t e d

Hari ini saya banyak sekali tertawa..Kata bapak di sebelah, "awas loh..besok kamu nangis.."..hmm iya sih bisa jadi..namanya senang dan sedih kan satu paket..Eh, tapi saya tertawa kan tidak berarti lagi seneng. Saya ketawa udah saking pusingnya..Nah loh gejala tidak baik..Akumulasi dari kemarin-kemarin mungkin ya..Oke biar ga ketaa terus saya mau nulis agak serius, semoga ga jadi mellow..

Jadi belakangan ini saya sedang merasa disoriented..Eh, ini maksudnya hanya sebagian kecil dari hidup saya. Bahwa ada lingkaran kecil dalam hidup saya yang tiba-tiba kehilangan arah. Masalahnya lingakran kecil ini terkait dengan lingkaran besar di luar diri saya.Bahasanya muter-muter ya. Gini deh kalo bisa dianalogikan.. Kamu berada dalam suatu rombongan berencana mau pergi ke suatu tempat, katakanlah tempat tersebut X. Dalam rombongan tersebut biasanya ada dong ketua rombongan dan orang-orang yang bertanggung jawab dalam hal tertentu, misalnya bertanggung jawab mengakomodasi transpor, menyiapkan makanan, menjadi navigator,dan sebagainya..Iya kan..Nah ketika mau pergi ke tempat X itu, ternyata tidak ada yang tau jalan menuju tempat tersebut. Ketua rombongan percaya bahwa orang-orang yang bertanggung jawab di bidangnya ini dapat menyelesaikan segala sesuatunya terkait perjalanan tersebut. Nah masing-masing orang ini akhirnya bekerja sendiri-sendiri sesuai apa yang menjadi tanggung jawabnya saja. Padahal namanya satu rombongan, paling tidak harus ada koordinasi dong ya supaya bisa berjalan bersama-sama. Biar dalam perjalanan lancar, ga ada misskom, dan selamat sampai tujuan. Kira-kira kalo jadi peserta dalam rombongan yang seperti itu, gimana coba rasanya. Kalo saya sih bigung, ini jalan ga tau mau kemana..Katanya mau ke X, tapi kok ya mau lewatnya muter-muter ga jelas..
gambar dari sini


Ya, seperti itulah yang saya rasakan belakangan ini. Ga tau mau ke jalan yang mana. Untungnya masih tau tujuannya mau kemana walaupun masih ragu sih apakah tujuan tersebut benar. Dan lebih tidak bisa membayangkan kalo sama sekali ga tau tujuannya mau kemana. hufh..Bisa tersesat makin jauh tampaknya... *berdoa saja semoga dalam perjalanan ini tidak sampai tersesat..

Iya, jika saya berpikir bahwa saya tidak tahu jalan, seharusnya salah sih..Saya kan orang muslim ya..Jadi seharusnya tahu kemana saya harus melangkah, dan tujuannya apa. Ga perlu takut tersesat kan jika sudah diberi peta (baca: Al Quran)..Tapi seorang Annisa masih butuh banyak sekali berproses hingga bisa membaca peta tersebut dan mengimpelementasikannya dengan benar. Namanya menggalu gara-gara disoriented ini ga baik jika terlalu lama bersarang di hati. Bisa-bisa mengotori hati..dan saya lebih khawatir jika kegalauan ini menajdi pintu masuk untuk menjadi pegawi tipe x. Apa itu pegawai tipe x..? Kata seorang senior, pegawai tipe x adalah pegawai yang males-malesan, yang ga mau mikir, yang terserah bapak aja, yang Asalkan Bapak Senang..Oh no..saya ga mau jadi pegawai model begitu oke deh, sejak menggalau sudah mulai ada indikasi ke arah situ deh..

Jadi....saya ga boleh galau lagi...Inget,,saya ini seorang muslim..seorang yang harus amanah dengan tanggung jawab di pundaknya. Seorang yang bekerja hanya untuk Allah..Seorang yang tahu pasti untuk apa dia hidup...Seseorang yang harus menajdi manfaat bagi lingkungannya..Well,,jika demikian ga perlu apa peduli dengan sekitar (eh, ini harus peduli ding, tapi jangan terpengaruh sekali, apalagi untuk pengaruh yang tidak baik untuk hati)..karena saya harus tahu bagaimana dan kemana saya akan melangkah..

no more disoriented!!
Allah Ghayatuna..

gambar dari isni




Seperti ikan di laut, yang walaupun air laut asin, ia tidak serta merta menjadi asin karena berterusan hidup di dalamnya

Jika engkau merasa bahwa segala yang di sekitarmu gelap dan pekat, tidakkah dirimu curiga bahwa engkaulah yang dikirim Allah untuk menjadi cahaya bagi mereka? berhentilah mengeluhkan kegelapan itu, sebab sinarmulah yang sedang mereka nantikan.maka berkilaulah._Salim A Fillah_

Senin, 12 Desember 2011

11-11-11

Senaang malam ini Ayesha sudah sembuh (insya Allah)..setelah chargernya diperbaiki di Magelang dan dikirim kembai kesini..Ga penting sih, benerinnya harus jauh-jauh di Magelang..Gimana lagi, habisnya ga berani pergi sendirian ga ada waktu buat pergi ke Mangga Dua.. Yasudlah jadi kemarin sekalian aja pulang ke Magelang dan membawa charger Ayesha..

Teruss malam ini adalah date pertama dengan Ayesha sejak dia bangun kembali..Dan tulisan kali ini hanya akan mengerjakan tugas dari mb Iraz yang sebenarnya sudah ditugaskan dari jaman baheula'..heheh maap ya mb...

Tugasnya dikasih judul 11-11-11 mungkin karena berdekatan dengan tanggal cantik itu kali ya..oke deh tugas yang pertama, menceritakan 11 hal tentang diriku..Demi singkatnya, saya kan udah pernah nih buat tugas juga yang 10 hal tentang diri saya disini..nah kan disitu baru sepuluh ya, baeklah saya tambahin satu buar jadi ganjil..Tentang saya yang kesebelas: saya ini ahli ber multitasking...mengerjakan beberapa hal sekaligus dalam satu waktu..Keliatan keren ya, tapi lebih sering jadi kelemahan karena pada akhirnya jadi ga bisa fokus pada satu pekerjaan. Hasilnya jadi ga ada yang maksimal :'(

Tugas selanjutnya adalah menjawab 11 pertanyaan dari mb Iraz..ini nih pertanyaannya:

1.      Apa yang paling kamu sukai dari diri kamu?
      Yang saya sukai dari diri saya adalah..saya ini cinta damai..ga suka ribut-ribut..:D
 Apa lagi ya,,,hmm,,,pada dasarnya saya menyukai segala yang ada pada diri saya kok..

2.     Hal apa aja yang biasanya kamu curhatkan ke teman kamu?
     Hal yang biasa saya curhatkan ke temen : kerjaan kantor, kuliah, hal-hal yang bikin kesel seharian itu, dan bla..bla.. Apa aja bisa jadi bahan curhat..

3.     Target merit usia berapa? :D
     Ga ada target..Tapi udah dikasih deadline sama emak..sebelum beliau pensiun..Dan kata emak, lebih cepat sih lebih baik..Hmm ya baeklah..Tergantung Allah aja kapan mau mempertemukan saya dengan lelaki cahaya saya..Insya Allah pada waktu terbaik.. :)

4.     Status kamu sekarang?
      Di KTP sih ditulis tidak kawin :D
5.     Lebih pilih dicintai atau mencintai?alasan?
      Pilih dua-duanya deh...heheh..tapi menurut teorinya jika ingin dicintai itu kita harus mencintai dulu..di buku Dalam Dekapan Ukhuwah ditulis tuh lebih mudah menemukan sahabat untuk diberi daripada menemukan sahabat untuk memberi..Jadi sepertinya saya akan memilih untuk mencintai (eits ini mencintai orang yang seharusnya dicintai ya.^^ )
6.     Ada sapa di sampingmu sekarang?
       Ada Cepink, Strawberry, Garfield, Choco.Teman-teman tidurku..
7.     Apa arti keberhasilan menurutmu?
      Keberhasilan itu adalah ketika bisa menjalani proses menuju tujuan yang dicapai itu dengan benar..dimulai dari niat yang benar..dijalankan dengan cara yang benar..dan menerima hasilnya dengan sikap terbaik, sekalipun hasilnya itu tidak sesuai dengan harapan..
8.     Orang yang romantis itu yang seperti apa menurut kamu?
       Orang romantis kaya apa ya...hmmm saya pikir apapun yang dilakukan seorang suami ke istri sebagai bentuk pernyataan cinta ke istrinya itu adalah hal yang romantis..jadi klo ada orang masih pacaran, trus kirim bunga, puisi, pake ngegombal, itu ga romantis sama sekali deh ^^v
9.     Pernah selingkuh atau diselingkuhin ga?? Rasanya gimana tuh?
       Kagak ngerti deh yang beginian.,,katanya sih sakit ya..ga pernah ngerasain, ga akan, dan ga pengen.. :D
10.   3 kata yang menggambarkan blogku (my second world)
         pink..cantik..cute,,
11.    Pernah jatuh cinta di dunia maya ga?
         ga pernah..Hidupku kan di dunia nyata. :D
Tugas terakhir, adalah memberikan 11 pertanyyan kepada 11 orang yang namanya saya sebut..11 pertanyaan itu adalah ini:
  1. Apa yang menarik dari blog saya?
  2. Tulisan seperti apa yang kamu ingin baca dari blog saya?
  3. Apa motivasi kamu buat blog pribadi? 
  4. Kapan biasanya kamu update tulisan di blok kamu?
  5. Apa resolusi kamu setahun ke depan?
  6. Menurut kamu, apa sih yang paling penting dalam hidup kamu?
  7. Jika kamu boleh meminta 3 hal, apa yang akan kamu minta?
  8. Apa buku favorit kamu?
  9. Apa yang kamu lakukan kalo sedang bosan?
  10. Apa warna kesukaan kamu?
  11. Bagaimana hubunganmu dengan saudara kandungmu? (ceritakan dalam 3 kalimat
Okee..itu pertanyaannya..ternyata gampang-gampang susah juga ya buat 11 pertanyaan gitu..:)
Dan 11 orang yang beruntung itu adalah...
  1. Dea Avega
  2. Suhu Yuli
  3. Cha Fitria
  4. Mb Emje
  5. Eka Vanda
  6. Mizz Anwar
 yang 5 lagi PR yaa...Biar nulisnya lewat Ayesha teteapi akhirnya baru bisa di uplod dikantor pagi ini...dan saya masih mau melanjutkan kerja dulu ^^

Jumat, 02 Desember 2011

s.e.m.a.n.g.a.t

Welcome December..

Saya baru saja renovasi rumah..Ini sudah renovasi ke beberapa sih..tapi kok ya masih belum sreg..seperti masih ada sesuatu yang kurang..Jadi..masih rada-rada males nulis aneh dengan tampilan baru ini. fyuuh..Tapi tampilan ini benar-benar membuat mood nulis saya berantakan..alesan lagi...

Baeklah..ini tulsian paling geje di blog saya..berharap setelah ini bisa dapat passion utnuk nulis lagi..dengan tulisan yang geje seperti hari ini..-_-"

ayo nulis..ayo nulis..ayo nulis...
semangat..!!
gambar disini

Selasa, 15 November 2011

Ini Jawabnya

Ketidakpahamanku bertemu dengan ketidaktahuanmu..Saat itulah cinta dalam ukhuwah kita diuji..

Status saya hari ini..Begitu menyesakkan ketika menyadari bahwa ada sesuatu terjadi antara dirimu dan sahabatmu. Tak selalu tampak memang karena apa yang tampak semuanya terlihat baik-baik saja. Terlihat anatar kau dan dia tak ada salah. Tapi sungguh jauh di dalam hati, kau merasakan sakit ketika bertemu. siksaan ketika harus bertegur sapa. Saat itulah ujian dimulai..

Iya, hari ini saya merasakannya. Ketika memulai percakapan dengan seorang sahabat lama, tidak ada masalah, hingga pada suatu topik meledaklah kekesalan saya. Tentu tak saya ucap langsung pada sahabat saya itu. Seperti biasa saya hanya menyimpannya di hati. Dan hanya ingin menulisanya di air..Tapi tak bisa lagi kahirnya menyimpannya cukup di hati saja, tapi tak sampai pula mengatakan kepadanya..akhirnya status itulah yang keluar..Berharap dia membaca dan menyadarinya..

Terlalu picik sebnarnya jika saya menyalahkannya saja. Dan siang ini saya menemukan jawabnya. Selasa siang ini jadwal pekanan di kantor. sang pemateri menyampaikan sesuatu yang singkat tetapi cukup mengena. Bahwa setiap muslim haruslah profesional di setiap status yang dia miliki. Apakah saat dia menjadi mahasiswa, menjadi istri, menjadi anak, menjadi bawahan.dan menajdi apapun dia saat itu. HArus menajdi terbaik yang dia bisa lakukan, tidak terbatas pada "hanya segini mampu saya".dan jadilah saya tahu, bahwa saya tidak profesional menjadi sahabat untuknya..

Sungguh ketidakpahamanku terhadap status barumu membuat saya cemburu. saking piciknya saya hampir berpikir, apakah pernikahan memutuskan tali ukhuwah yang sudah ada bahkan sejak dia belum bertemu pangerannya. Saya yang tidak paham bahwa sahabat saya sedang berusaha menjadi istri terbaik untuk suaminya. Saya yang tidak paham jika dia mungkin sedang memiliki persoalan-persoalan lain.Iya, saya yang memang belum memahaminya dengan baik.. Ah, iman saya yang terserak..

Tapi..dia mungkin juga tidak tahu, jika dia masih punya kewajiban terhadap sahabatnya ini yang harus ditunaikan..Saya rasa juga pernikahan tidak menutus hak seorang muslim terhadap muslim lainnya. Ah, tapi tahu apa saya tentang pernikahan. Saya hanya tahu, ini cara Allah untuk megajari saya. Membuka mata saya lebih lebar bahwa masih banyak hal yang harus saya pelajari..

Dan jawabnya adalah..saya harus belajar..belajar..dan belajar..Berproses untuk lebih memahami agar menjadi lebih paham dan lebih mengerti.

Menyenangkan menjadi seroang muslim, ketika saudaranya adalah cerminan bagi dirinya. Dengan cara apapun seorang muslim akan terusa apat bertumbuh,,dan bertumbuh sekalipun dari kesalahan..

Saudariku, maafkan saya, atas ketidakpahaman ini. Sungguh saya berjanji untuk lebih memahamimu.. :)
Love you coz Allah..

Sabtu, 12 November 2011

Tentang Dia

Perjumpaan kami bermula lebih dari tiga tahun yang lalu. Hari itu di pertengahan Mei tahun 2008, untuk pertama kalinya kami bertemu. Malam itu Pa mengantarnya ke kos. Dan tidak butuh waktu lama, saya merasa cocok dengannya, hingga akhirnya bersamalah kami. Setidaknya dia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup saya tiga tahun ini.

Selama tiga tahun yang terlewati ini, dia menjadi salah satu yang paling 'mendengar' dan 'tahu' segala yang ada dalam hidup saya. Ini adalah tentang segala asa, resolusi, pengharapan, keinginan, keberhasilan, kekecewaan, kefuturan, jatuh bangun saya yang saya ceritakan padanya. Bahkan untuk hal sekecil ketika hari itu saya kesal dengan seseorang, saya hanya bercerita padanya. hanya padanya,,Secara lugas dan gamblang. Ketika hari itu saya sedang merasa bad mood, dia juga yang menjadi pelampiasan. Ketika hari itu saya senang pun dia akan tahu. Bahkan proses-proses bertumbuhku selama tiga tahun ini, tersimpan rapi dalam otaknya. Tentu tak pernah ada celaan darinya ketika saya bercerita tentang apapun. Karena dia hanya diam dan mendengarkan, segalanya..segalanya..baik itu cerita bahagi atau sedih. Iya, dia hanya diam. Karena terkadang saya memang tak butuh solusi, saya hanya butuh untuk didengarkan..itu saja..supaya tidak ada lagi emosi yang mengganjal disini.

Ah, sungguh tiga tahun yang indah bersamanya. Dan tiga tahun bukan waktu yang singkat untuk sebuah hubungan seperti ini. Hingga akhirnya beberapa bulan lalu, dia mulai ngambek. Aksi proteskah..Iya, sejak kuliah, saya jadi jarang bercerita lagi padanya. Tapi dia berusaha sabar menemani saya mengerjakan tugas-tugas kuliah. Dan saya masih seperti biasa, masih rajin memandikannya, supaya dia tetap terlihat cantik. Tak ada masalah nampaknya. Bahkan jika ternyata selama ini dia sakit, saya tidak tahu. Hingga hari itu saya menemuinya sulit 'makan'. Dan akhirnya saya pun tahu, dia sedang sekarat.Saya memang tidak langsung membawanya ke dokter. Cukup rekomendasi dari adik, saya membuatnya kembali bisa 'makan'. Kembalilah kami seperti seblumnya, ng date tiap weekend, cerita-cerita, jalan-jalan, terkadang nonton film..Tapi kebersamaan itu tak lama, ketika akhirnya kembali dia tidak bisa 'makan'. Kali ini, benar-benar sudah tdak bisa 'makan'. Tak ada daya, sejak hari itu, dia pun tertidur dalam tidur panjangnya. Dan saya sedih. Saya kehilangannya..Sungguh kehilangan.Dia sudha menjadi bagian hidup saya. Dia adalah separuh jiwa saya,,.

Jika dia yang saya ceritakan ini adalah seorang manusia, tentunya tidak terlalu berlebihan. Iya, tapi dia adalah Ayesha. Laptop yang saya dapatkan sejak saya kuliah. Laptop yang sungguh sudah amat jadul. Ya, dia memang hanya sebuah benda mati. Yang rasanya memang terlalu berlebihan jika saya perlakukan seperti manusia. Astaghfirullah..Tapi iya, saya rasa saya memang telah salah mempelakukannya. Tidur panjang Ayesha kemarin bisa jadi merupakan suatu teguran Allah untuk saya. Secara tidak sadar, saya menyekutukanNya. Mungkin ada suatu waktu dimana saya terlalu bergantung pada Ayesha, secara tidak sadar saya menganggap Ayesha adalah segalanya. Sungguh, ini benar-benar dilakukan tanpa saya sendiri sadari. Ah, permainan dunia begitu melenakan hati ini, hingga sesuatu yang hak pun dapat tergeser dalam ruangnya. Astaghfirullah..astaghfirullah..

Dan malam ini Ayesha secara ajaib bangun dari tidurnya, sungguh membuat saya bersyukur. Karena malam ini saya jadi bisa menulis lagi. Saya bisa jalan-jalan lagi di dunia maya.Tapi sungguh saya sudah belajar tentang arti Tauhid. Tidak ada yang lain selain Allah. Tidak ada yang dapat menyekutukanNya dengan apapun..apalagi hanya dengan benda mati seperti ini.

 Allahumma inna na'udzubika min annusyrika bika syayan na'lamuhu wa nastahfiruka limaa laa na'lamuhu..
Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari menyekutukanMu dengan segala yang aku ketahui. Dan aku memohon ampun dari segala yang tidak aku ketahui..
 Sedih sih, jika barang yang disayangi tiba-tiba rusak atau hilang. Dan belakangan ini, saya memang rada lebay kangennya sama Ayesha, sampai beberapa hari ini, saya rasa-rasan (bahasa Indonesianya apa ya..hmm..tepat ga klo saya bilang bergumam dalam hati..semacam itu deh). Saya bilang ke Allah gini, Ya Allah, kalo memang Ayesha sudah akan mati, ya sudah saya ikhlas, Toh dia hanya benda mati, yang bisa dibeli lagi gantinya. Tapi saya mohon, isi Ayesha jangan sampai ilang. Haduh, klo isinya sampe lenyap, beneran nagis bombay. Secara, tulisan-tulisan saya, artikel-artikel penting, materi kuliah, foto-foto ada di Ayesha semua, Dan yang jelas track record hidup saya (semacam diary gitu deh), termasuk record mengenai proses hijrah dan bertumbuh saya, masih ada disitu. Ah ya, catatan harian itu buat saya sih penting. Buat belajar untuk sarana belajar. Dan seru juga ketika udah lama gitu, kemudia membaca kembali catatan yang lalu-lalu. Sering surprise menemukan tulisan yang sudah lama. Ekspresinya macam-macam, bisa "wah, kok dulu bisa ya, buat tulisan model gini", atau "tulisanku ternyata bagus juga ya (narcis klo ini, :D )", atau " oh, ternyata dulu aku menilai orang ini seperti ini ya"..Paling surprise ketika saya menulis kesan pertemuan pertama saya dengan dua sahabat saya. Asli, lupa saya pernah nulis itu, ternyata ada. heheh..Yah, bayaklah manfaat nulis catatan harian seperti itu, utnk saya sih. Makanya bagian paling sedih klo sampe Ayesha mati, ya isinya..(loh, ini kok nyambung ceritanya jadi panjang).

Jadi ya itu, kesimpulannya, secinta apapun dengan suatu benda, tidak boleh ada yang menggeser kedudukanNya di hati. Kecintaan yang berlebihan selain padaNya, hanya akan membuat kecewa. Sama juga terlalu cinta kepada manusia, yang ujung-unjungnya akan "secara tak sadar" menggantungkan diri pada orang yang dicintai itu..

Cintailah kekasihmu dengan sederhana, boleh jadi engkau akan membencinya pada 
suatu ketika. Dan bencilah orang yang engkau benci dengan sederhana, boleh jadi 
engkau akan mengasihinya pada suatu ketika." (HR At-Turmuzi). 

Kemudian salah satu bentuk dari hanya bergantung kepada Allah adalah berkeluh kesah hanya padaNya, bahkan untuk hal sekecil apapun itu, yang kliatannya ga penting sekalipun. Misalaya lagi sakit perut, terus berkeluh," Ya Allah, aku sakit perut..Semoga bisa menjadi penggugur dosa ya, ya Allah.."..Hal-hal kecil kaya gitu, secara ga sadar malah jadi doa kan, Dan Alllah suka terhadap hambaNya yang meminta kepadaNya. Daripda bilang "emaak, aku sakit perut"..Paling juga cuma dikasih obat, trus ga ada jaminan sembuh. Paahal yang menyembuhkan sakit hanya Allah. Doa yang sedikit itu juga sudah bernilai pahala. Subhanallah, seneng ya, jadi muslim itu. Dikit-dikit dapat pahala. Untuk hal sekecil apapun bisa jadi ibadah.. :)

Baiklah, supaya tidak berpanjang lebar lagi, saya simpulkan, bahwa hari ini saya sudah belajar untuk tidak menyekutukanNya dengan apapun. Belajar untuk hanya bergantung padaNya saja. Belajar untuk tidak mencintai sesuatu secara berlebihan. Belajar juga untuk ikhlas kehilangan sesuatu. Eh mungkin, ini sekali lagi saya bilang mungkin, setelah hari ini saya tobat dan mengikhlaskan jika ternyata Ayesha harus mati selamanya, dengan ijin Allah Ayesha tiba-tiba bisa bangun dari tidurnya. FYI, Ayesha ga bisa bangun soalnya chargernya udah hampir putus, sudah dibelikan yang baru lagi. Baru sebulan, charger baru ini mati, secara tiba-tiba ga bisa ngalirin listrik,makanya Ayesha mati. Dan malam ini tiba-tiba setelah dicoba untuk kesekian kalinya, bisa ngalirin listrik lagi, dan bangunlah Ayesha. Tapi ya Wallhua'lam. :)


my Ayesha

*oh ya, karena kangen dengan Ayesha, sore tadi waktu jalan-jalan ke Gramed, menemukan sebuah novel berjudul Ayyesha. Ga perlu dua kali mikir untuk beli, secara harganya 15 ribu aja. ah, wanita mengambil keputusan tanpa nalar dan logika..tetapi pakai perasaan  -_-"  (OOT)

Jumat, 04 November 2011

Happy Working

Belakangan ini ada hal yang membuat saya galau berpikir (eh, galau pertanda hati sedang tak sehat ya). Iya nih, saya memang lagi banyak merasa bersalah. Dalam tulisan terdahulu saya, saya pernah menulis tentang bagian tersulit dari bekerja. Ah ya, selama hampir dua tahun ini sudah terbukti. Iya, pekerjaan saya ini masih jauh lebih mudah dihadapi daripda mengahdi orang-orang yang berada di sekitarnya. Yang salah jelas bukan orang-orang tersebut, tapi saya yang tidak bisa menghadapinya. Ya, saya katakan saya telah kalah..

gambar disini


Dalam perbincangan di beberapa forum, saya menemui bahwa teman-teman saya mengalami hal yang hampir serupa. Dalam hampir setiap sesi sharing kami, kebanyakan yang mereka keluhkan, saya juga sih, adalah  bagaimana berhadapan dengan human nya, bisa dengan rekan kerjanya, bisa dengan atasannya, atau dengan orang-orang lain yang berhubungan dengan pekerjaanya. (Bisa dibilang ghibah ga ya, sharing macam begini..) Tapi paling tidak dengan bercerita saya jadi tau keadaan di tempat lain seperti apa, dan terkadang bisa dapat solusi atas apa yang saya hadapi (Ya Allah, maafkan saya, jika pernyataan ini adalah pembenaran dari kesalahan saya). selain itu saya jadi tahu bagaiman masing-masing teman saya itu mengahdapi permasalahan human di kantor mereka masing-masing.

Yang jelas sih, saya katakan kalo saya masih harus banyak belajar untuk ini. Saya yang masih sering emosi dan ngambek, sepertinay harus pelan-pelan diubah. Bagaimanapun juga, kenyamanan itu dimulainya dari kita sendiri ya. Percuma deh, saat ini ga nyaman dengan suasana kerja, minta dipindah ke tempat lain, tapi kalo saya nya sendiri tidak merubahnya, ya ga akan pernah ketemu nyaman dalam bekerja. sepertinya poin masalahnya adalah disitu. 

Saya sempat takjub nih dengan seorang teman saya. Dia cerita kalo dia sedikit banyak ding bermasalah dengan atasannya. Kalo saya amati sih memang si atasan ini memang sedikit banyak juga sih di luar kewajaran kalo memberi perintah (cerita bagian ininya off the record aja). Walaupun ga satu kantor sih, dan ceritanya subjektif sekali, tapi saya mengambil kesimpulan nya di luar kewajaran deh. Bagian yang mebuat say takjub dan terharu adalah ketika teman saya itu mengatakan statement (dengan edit seperlunya) seperti ini

aku lg diberi hukum karma, karna biyen, aku skolah + kuliah cengengesan, gak srius, jd saiki kerjo hrs srius, dgn keadaan begini, aku ga  iso cengengesanaku postive thinking, aku lg diuji dg beban kerja yg "mungkin " lebih berat dr yg laen, karna Allah ingin menyiapkan aku untuk duduk di posisi pempimpin

Terharu banget teman saya itu bisa bilang seperti itu. Selalu ada cara Allah untuk mengajarkan hambaNya( takjubnya bener-bener ga nyangka teman saya ini bsia bicara seperti itu). Dan selalu yang diberikan Allah itu yang terbaik untuk kita. Ketika kita bermasalah dengan atasan, bisa jadi Allah sedang mengajarkan kita (atau mungkin mempersiapkan kita) untuk bisa kelak menjadi atasan yang baik. Ketika kita sedang bermasalah dengan rekan kerja, Allah sedang memberikan pelajaran tentang habluminannas, bagaimana bermuamalah dengan baik, termasuk sebagai bawahan adalah menjalankan muamalah dengan baik kepada atasannya (kalo yang ini, saya masih sangat sangat harus belajar. Maaf ya bapak-bapak bos, kalo saya masih sangat sering jutek dan bersikap tidak baik). sudah banyak yang tau teori muamalah yang baik, tapi sedikit yang bsia mempraktikannya (sepertinya saya masih masuk dalam bagian yang banyak itu, semoga Allah memberi kemudahan untuk menjadikan saya bagian yang sedikit itu). Kuncinya adalah positive thingking, khusnudzon kepada Allah..Selain itu juga menyadari bahwa segala yang kita temui itu kembali pada refleksi atas sabar dan syukur.

Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)

Eh, ingat hadits ini, ingat lagi dengan seorang teman yang punya jargon "sing sabar". Setiap dia bicara, paa ujung kalimat hampir selalu ditambahi "sing sabar" Pada praktiknya, teman tersebut memang menjadi seorang yang sabar menghadapi apapun (sejauh pengamatan saya sih). Segala sesuatu ditanggapi dengan senyum (aih, kapan coba saya bisa kaya gini). Kata teman saya itu, dia mendengungkan jargon tersebut sebagai implikasi dari surat Al Ashr (monggo dibuka mushafnya), dan juga agar bisa disebarkan ke orang-orang sekitarnya mengingat beban kerja di kantor membuat orang stres dan kurang bersabar (kaya saya kali ya :D ). Cara seperti itu cukup efektif juga, paling tidak orang-orang di sekitarnya jadi selalu inget untuk selalu bersabar, terutama ketika stres dan emosi melanda.

Ada juga solusi lain selain sabar. Dari majalah Tarbawi (edisinya lupa kapan) mengenai orang-orang yang namanya lupa tersebut dalam doa kita. Disitu ditulis bahwa doa merupakan kunci dan kekuatan Rasul dan para sahabatnya. Dan merupakan kebiasaan para sahabat untuk mendoakan kebaikan bagi sahabat yang lain. Fenomena sekarang ini, seringkali kita lupa mendoakan orang-orang di sekitar kita. Jangankan pemimpin kita, orang-orang dekat kita seperti sahabat, teman kos, teman kantor kadang terlupa disebut dalam doa. Untuk pemimpin sendiri, dalam majalah itu dibahasa, bagaiman seorang rakyat hendaknya mendoakan kebaikan bagi pemimpinnya karena di tangan pemimpin inilah kesejahteraan rakyat berada. Bisa jadi kegagalan para pemimpin disebabkan karena rakyatnya kurang mendoakan pemimpinnya. dan bahwa Allah akan memberikan pemimpim paa suatu kaum sesui dengankaum itu. Jadi ga ada salahnya dari sekrang mulai mendoakan para pemimpin kita baik yang di level atas sana (baca; pemimpin negara), maupun pemimpin kita disini. Mendoakan juga temen-teman kita dan orang -orang yang berhubunagn dengan kita supaya berkah dan keberkahannya dapat dirasakan bersama.

Kesimpulannya masih banyak pe er saya, yang paling utama adalah mengelola emosi saya. Selain itu, pe er juga mencari barang-barang lain berwarna pink dan ungu untuk ditaruh di meja kerja (ga penting banget sih). Ini penting kok, warna kesukaan itu bisa membuat mood membaik :D. 

Klo dipikir-pikir, kantor itu tempat kuliah psikologi gratis. dibayar pula. Kantor juga jadi laboratorium muamalah. Tempat praktik muamalah dengan orang lain. Saya sudah memutuskan untuk bekerja. Bonusnya adalah dapat kuliah psikologi, langsung praktik pula. Jadi..nikmati sajaaa.... (sambil berdoa dan berharap semoga Allah memudahkan diriku untuk belajar disini..amiin..allhumma amiin..)

Love my Work
gambar disini

Kamis, 03 November 2011

Welcome November

November telah tiba!!
November memang selalu menajdi bulan favorit dan spesial..Pun November tahun 2011 ini, ada satu tanggal cantik 11-11-11..Dan tentu banyak yang melangsungkan hajat di tanggal cantik tersebut. Setidaknya saya sudah dapat 3 undangan nikah dari teman-teman saya. Belum lagi undangan yang dekat-dekat dengan tanggal itu..Berjubel deh.Mungkin juga November ini ini bertepatan dengan bulan Dzulhijah, yang merupakan bulan baik buat nikah :). eh, tapi maap teman-temanku, saya ijin tidak dapat menghadiri pernikahan kalian. Saya belum bisa pulang pekan tersebut..maap ya..Semoga acara kalian dilancarkan dan dimudahkan, semoga dapat menajdi keluarga yang sakinah mawaddah dan warahmah..Barakallahu laka wa baraka 'alaika wa jam'a bainnakumma fii khair..

Baiklah, kembali ke bulan November yang kata saya tadi spesial. Memang selalu spesial untuk kami sekeluarga. Hari-hari di awal November, 27 tahun yang lalu, mungkin sudah mulai riuh dengan kesibukan menjelang hari H. Yup, hari H yang sudah direncanakan bertepatan dengan hari Pahlawan, yaitu 10 November. Dan tepat pada hari itu, sebuah mitsaqon galidza terucap. Sebuah perjanjian agung dengan antara seorang hamba dengan Dia yang di langit. Perjanjian yang menggetarkan seluruh penduduk langit. Hingga pada hari itu 1000 malaikat turun ke Bumi untuk menyaksikan perjanjian tersebut. Subhanallah. Dan ketika perjanjian itu telah terucap, itulah titik tolak keberadaanku di dunia.

Pada hari itu, mungkin saja saya juga menyaksikannya, tapi saya masih berada di 'alam lain'..heheh..Wallahua'lam..Yang jelas pada akhirnya kedua tokoh utama dalam perjanjian tersebut ditakdirkan menjadi orang tua saya di dunia ini. Alhamdulillah..
Ah ya, tak terasa sudah 27 tahun kebersamaan mereka. Manis asamnya kehidupan sudah banyak dilalui bersama. Mengantarkan anak-anaknya satu persatu menuju pendidikan yang lebih tinggi. Dan hingga sekrang masih terlihat romantis.Sungguh prototype yang sangat cantik.

Di usia perkawinan yang kedeua puluh tujuh tahun ini, saya ga bsia hadir di tengah mereka. Janji saya mau pulang lebaran ini pun tertunda, karena berbagai alasan. Itu artinya mungkin tak ada surprise party untuk mereka. Tapi saya dan adek sudah menyiapkan kado kecil kok..haha, ni mah ngeles karena ga jadi pulang :(


Dan di hari itu, ingin saya katakan kepada mereka bahwa saya sangat bersyukur memiliki orang tua seperti mereka. Kado kecil yang kami berikan tak akan ada artinya dengan segala yang telah mereka beri ke kami. Dan sungguh kado terbaik bagi orang tua manapun adalah anak yang soleh. Karena hanya doa anak soleh yang akan menjadi amal jariyah kelak. Dan jika Allah mengizinkan, ingin..ingiin sekali rasanya kelak di hari kiamat, kedua orang tuaku itu dipakaikan mahkota dari cahaya yang sinarnya seperti sinar matahari.
“Siapa saja membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, mengamalkannnya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan kepada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya: “Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu?”, Dijawab: “Karena anakmu telah membawa Al-Qur’an” H. R Al Hakim.

sungguh itu akan menjadi hadiah yang benar-benar ingin saya beri kepada orangtua saya. Ah, hanya ingin, bahkan usaha pun masih begini-begini saja. Ya Alloh, aku mohonkan rahmatMu untuk menghadiahkannya kepada orang tuaku kelak.


Ya Rabbi, sungguh saya bersyukur memiliki kedua orang tua seperti mereka..
sungguh aku merasakan kasih sayangMu, lewat kasih sayang mereka..
Sayangi mereka ya Allah, seperti mereka menyayangiku..
Ampuni dosa-dosa mereka..
Pertemukan kami kembali di jannah Mu, ya Rabb..
Amiin..allhumma amin..

Sejujurnya masih ada satu keinginan lagi doaku ya Allah...Ingin melihat mereka menjadi salah satu tamu Mu..Ijinkan mereka ya Allah.. :)



Oh ya, tepat di tanggal 10 November juga, dua tahun yang lalu, saya ,elewati satu fase dalam hidup saya. Tepat sekali di ulang tahun perkawinan perak mereka, saya diwisuda. Jadi.selamat ulang wisuda juga ya buat saya (dan teman-teman seangkatan tentunya).. :)

Jumat, 21 Oktober 2011

Tentang Rizqi

Ini adalah tentang rizqi..Dimana dia adalah sesuatu yang pasti yang dibungkus ketidakpastian. Pasti karena Allah sudah menjamin rizqi untuk semua makhluknya. Dan tak pasti karena kita tidak tahu berapa besar dan kapan rizqi itu akan diberikan Allah.Dua dimensi yang menglilingi rizqi, keyakinan dan ikhtiar. Yakin bahwa rizqi itu akan datang, tetapi tetap ikhtiar untuk menjemput rizqi itu.

Rizqi adalah tentang merasa cukup.  Merasa bahwa apa yang Allah berikan itu mencukupi. Tidak iri dengan rizqi yang orang lain dapatkan. Selalu bersyukur dengan apa yang kita terima sebesar apapun itu.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Q.S Ibrahim;7)
Rizqi adalah tentang berkah. rizqi yang dijemput dengan cara yang halal, akan bernilai berkah. Dan nilai berkah akan terasa ketika sesedikit apapun rizqi yang diperoleh akan terasa cukup dan mencukupi. Dan jika rizqi tidak berkah, sebanyak apapun yang didapat akan selalu terasa kurang.

Rizqi itu mau dijemput dengan cara yang halal atau cara yang haram, yang didapat akan sama. Yang membedakan adalah nilai berkahnya.

Rizqi adalah bukan sekesar tentang harta. Rizqi yang Allah beri jauh lebih luas jika hanya sekedar harta. Kesehatan, waktu yang berkah, pasangan yang soleh/solehah, anak yang berbakti adalah rizqi yang jauh lebih besar dari sekedar hal yang bersifat duniawi. 
Ya Allah, letakkanlah dunia di tanganku dan jangan di hatiku


*disarikan dari Tarbawi dan dari berbagai sumber

Kamis, 20 Oktober 2011

Bukan Kebetulan

Karena kebetulan itu tidak ada, maka jawabnya adalah segala sesuatunya telah diatur dan telah tersurat. Seperti ketika sore kemarin, hambaNya ini sempet loose control alias "uring2" di kantor, dengan Maha Baiknya, Dia mengirimkan salah seorang lovely people sang hamba  untuk menemami malam kemarin. Setelah sebelumnya berasa aneh juga sih, tumben-tumbenan papa minta ditemenin tidur di penginapan sampe dibela-belain jemput ke kampus. Biasanya sih kalo papa pas dateng dan saya ga bisa nemenin, ya udah, papa sendirian di penginapan. Tapi yah, ga bisanya kemarin itu minta ditemenin. Sebagai anak yang berbakti (amiin..semoga ya..), saya ga keberatan nemenin. Dan akhirnya, memang untuk itulah beliau datang, mengurangi ngamuk anaknya ini. Saya ga cerita sih insiden di kantor sorenya, tapi  kehadirannya cukup memberikan keceriaan..hahah..

Tapi sebelumnya maafkan anakmu ini, membuatmu jadi meunuggu "sedikit" lama..Jadi ceritanya karena malam kemarin ada jadwal kuliah, jadi diberi dua alternatif, setelah kuliah langsung datang sendiri ke penginapan atau mau dijemput. Tadinya saya pikir mau datang langsung aja ke penginapan, biar papa ga bolak-balik. Tapi ternyata beliau berkeras menungguku datang untuk makan malam bareng. Yasudahlah akhirnya saya putuskan biar beliau saja yang menjemput. Bukan apa-apa sih, tapi kalo nunggu selesai kuliah dan saya harus ke penginapan butuh waktu agak lama, kan kasian udah laper gitu. Apalagi belum tentu saya bebas nyasar dari kampus ke penginapan itu. Demi menghindari risiko-risiko tersebut, yaudah papa aja yang jemput ke kampus dengan maksud selesai kuliah bisa cari tempat makan yang deket kampus. Dan akhirnya rencana itu alhamdulillah bisa terlaksana dengan baik..Dan saya senang dunk..haha.. (hampir lupa insiden sorenya)

dan sekali lagi saya bilang ini jelas bukan kebetulan. Allah tahu hari ini saya akan mengalami insiden itu. Dan untuk Allah mengirimnya untuk menemaniku. Selalu ada dua hal bertolak belakang yang keduanya akan berdampingan. Ada bahagia ada sedih, ada senang ada susah...fyuuh..what a life..Nikamti sajaaa.. Disinilah manusia diuji, baik dengan kesenangan dan kesusahan..

Dan doaku hari ini, semoga hari ini aku ga uring-uring lagi. Ga ngumil-ngumil. tetep sabar mengahadapinya.Tapi kalo hari ini masih 'sedikit' terlihat jutek, yaa..mungkin masih rada kebawa yang kemarin ..dan..ngantuk..(tips penting nih, jangan pernah membawa hal-hal negatih ke alam mimpi, karena efeknya jadi ga enak tidur. Implikasinya sekarang ngantuk :D )

Selasa, 18 Oktober 2011

18-10

18 Oktober..Menjadi momen yang bersejarah. Ini bukan karena pada tanggal ini, bertepatan dengan royal wedding keraton, tepat di tanggal ini 53 tahun lalu, seorang bayi perempuan lahir ke dunia. Kelak surgaku ada di kaki bayi perempuan itu. Yup, itu mamaku, yang hari ini tepat merayakan ulang tahunnya yang ke 53. Wew,,sudah tua ya..:)

Biasanya, tiap awal masuk Oktober, mama udah woro-woro untuk membentuk kepanitian..Iya tuh, pantia perayaan ultah mama. Tapi tahun ini ga tau kenapa ga ada woro-woro lagi. Biar ga ada woro-woro tetep kok kami merencanakan sesuatu untuknya. Tapi berhubung tanggal 18 jatuh hari Selasa, yang notabene hari kerja, jadi susah juga juga kalo surprisenya pas hari ultahnya. Jadi, ya terpaksa surprisenya dimajuin pas weekend, pas anak-anaknya lagi ngumpul di rumah.

Jadi Sabtu itu, saya dan adek udah ada di rumah, tapi adek baru sampe rumah siang. Beberapa hari sebelumnya kami  saling kontak untuk ngasih kado apa buat mama. sebelumnya udah berencana mau kasih modem aja, soalnya mama sering cerita modem yang di rumah itu susah koneksinya. Tapi sehari sebleum pulang, adek telp lagi bilang ga jadi modem, mama kayaknya pengen ganti tv..hmm..ternyata memang iya, di rumah mama rasa-rasan (ini bahasa Indonesianya apa sih), kalo pengen ganti tv. Oke skenario mulai dilaksanakan, eh tapi sebenernya ga ada skenario pula, pokoknya langsung jalan, dengan improvisasi secukupnya, dan hasilmya sangat natural :D )

Siang itu ketika adek pulang dan sampe rumah, adek balikin kartu kredit yang udah dititipin mama. Maksudnya sih, biar sewaktu-waktu adek sempet nyariiin tv, bisa tinggal langsung gesek aja. adek bilang mau cari pekan depan aja, Ga ada yang curiga waktu itu. Sore hari..setelah saya pulang dari tempat tante, adek ngajak cari tv. Biat ga ribet, langsung nembak ke satu toko aja. Dengan alasan mau jalan-jalan cari mouse, kami pergilah keluar. Ternyata biar udah nembak ke satu toko aja tetep bingung, bingung mau pilih yang mana. Udah pilih satu tv, udah mau deal, tapi ga jadi, setelah dipikir-pikir sepertinya terlalu kecil. Pilih-pilih lagi, tanya satu-satu kelebihannya dan yang pasti harga (cari yang sesuai dengan budget kami). Masih bingung..akhirnya liat LCD tv..Hmm..sepertinya oke, tapi liat harganya..wow...Baiklah, cari jalan tengah, tetep beli LCD tv, dengan ukuran yang sedikit lebih kecil. Untungnya ada, jadilah kami beli itu.dan deal..tapi..kami ga bawa uang cash..hahah...Habisnya saya pikir, bayarnya bisa pake kartu debit aja, ternyata tokonya masih konvensional..Yasudlah bilang sama yang jaga toko, dibungkus dulu aja, kami ke atm dulu. Fyuuh, dan sudah mau Maghrib. Mana belum beli martabak pesenan papa. Udah sedikit panik sih. Masak jalan-jalan lama gitu, ga dapet martabak, pasti ntar pusing ditanyain jalan-jalan kemana aja. Untunglah deket situ, ada yang jual martabak, yasud beli aja disitu, ga jamin ya, enak seperti di tempat biasanya.. -_-"

Demi menyempurnakan surprise, kami minta tv nya nanti dikirim aja, langsung ke mama. Eits, tapi nanti kalo udah mau berangkat sms dulu ya..biar nanti yang bukain pintu mama. Maksud hati biar terkejut..

Sepulang dari situ, bener-bener deg-deg an deh..khawatir kalo surprisenya gagal. Janjinya pukul 18.30 tv nya mau dianter, tapi udah lewat itu, sms pun belum. Haduuh..sampai akhrinya makan malam yang deg-deg an juga terlewati. Tepat selesai makan malam, beres-beres meja, adek keluar buat buang sampah, ternnyata yang nater tv udah di depan rumah. dan adek pun bingung, katanya mau di sms dulu, akhrnya masuk rumah sambil teriak-teriak bilang ada yang cariin mama. Mama juga panik, habisnya lagi ga berkostum beres. udah gitu anak-anaknya langsng naek ke lantai atas, pada ngabur, ga ada yang bukain pintu. sedikit heboh sih..hahaha..Akhirnya papa yang bukain pintu, dan dengan polosnya terima tv nya (papa juga ga dikasih tau lo, kalo mau kasih mama kado tv). papa cuma bilang, "ada yang nganterin lcd tv tuh. Orangnya yang nganter udah pergi". Dan mama yang baru sampai ruangtamu cuma bisa terbengong-bengong, bingung soalnya perasaan ga pesen, adek juga bilang mau cariin minggu depan.Dan akhirnya adek turun, ke runag tamu, sambil teriak, 'selamat ulang tahun..!!"  Saya juga ikutan turun, cium tangan mama, peluk mama, dan cium beliau. Horee..kejutannya berhasil...Mama sampa nangis..Katanya merinding, tapi seneng banget..Kekarepan sama yang dipingini.Yang kasih surprise pun seneng,.. :D

Waah beneran walaupun momennya singkatnya banget, ga sempet poto-poto pula, tapi sungguh malem itu menjadi sangat hangat. Semua senang. Tentu apa yang bisa saya dan adek kasih itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan ya. Tapi setidaknya aa cinta aketika kado itu diberikan, dan sangat yang yakin mama seneng bukan karena kado itu, tapi cinta yang menyertai pemberian kado tersebut. subhanallah... ;')

Dan tepat di hari ini, tanggal 18 Oktober, selesai subuh, saya kirim sms ke mama, mengucapkan selamat ultah. Ga berapa lama balasan diterima. Sms dari mama seperti ini:
 amin2 smoga ma diberi kesempatan menikmati kesempatan kesukesanmu kelak dalam berumah tangga dan berkarier.amiin.
 yaah, balesan yang sebenarnya doa untuuku. sungguh sepertinya tak ada seorang ibu pun yang lisannya tak putus-putus mendoakan anakanya.. 

Ya Allah, semoga doa mama segera diijabahi dan diridhoi.. Amiin amiin ya Allah...
Happy milad ma...

Senin, 26 September 2011

I Do Love My Jilbab

Sudah lima tahun ini aku mulai berjilbab. Yaa..sebenarnya telat juga sih ya..Baligh umur berapa, mulai pake jilbab umur berapa. Tapi Insya Allah ga ada yang terlambat kan ya..Cerita tentang hijrahku pake jilbab ini udah pernah aku posting pada tulisan pertamaku disini. Dan setelah lima tahun ini aku mau menulis lagi cerita hijraj jilbabku selama lima atahun ini.

Seperti yang udah aku bilang dalam tulisan itu, bahwa hijrahku ini adalah suatu proses yang tidak akan berakhir. Dalam arti selama aku masih hidup, selama itu juga aku akan terus berproses untuk menjadi lebih  dan lebih baik. Begitu juga dengan masalah jilbab. Ga berhenti hanya sekedar pake jilbab terus udah. Selama lima tahun ini, masih ada proses bagaimana untuk berpakaian dan berjilbab lebih baik dan benar, sesuai dengan syariat.Yaa..memang bukan perkara mudah ketika harus langsung berpakaian dengan benar. Dan proses yang aku jalani ini (lagi-lagi) memang tergolong lama.

Sedikit flashback pada lima tahun yang lalu ketika pertama kali berjilbab. Cara berpakaianku itu masih sangat  sangat ngasal. Pokoknya pake atasan panjang, bawahan panjang, pake kerudung. Terus udah deh..Waktu itu masih sangat aneh dan risih kalo harus pake baju longgar, pake rok, jilbab lebar, pake kaos kaki. Ya Alloh, memabayangkan aja udah ga sanggup. Walaupun sebenarnya tahu, berpakaian yang benar adalah yang demikian (udah tau,tapi ternayta susah juga untuk menjlankan ya..). Dengan alasan masih belajar dan ilmu  masih sedikit, ditambah waktu itu aku juga ga punya terlalu banyak baju panjang, jadilah awal-awal pake jilbab itu, masih yang pake baju rada ketat, kadang pake manset tangan (soalnya pake baju lengan pendek, jadi biar ketutup semua disambung pake manset tangan..kreatif kan ya,, :D sampe sekarang sih juga masih pake manset, habisnya kadang masih punya baju lengan 3/4 gitu), pake celana panjang, kerudung juga masih pendek dan tipis. Kaos kaki jangan ditanya, cuma dipake kalo pas kuliah tok. Selanjutnya yaa..masih pake baju-baju begitu (ah, malu juga sebenernya inget jaman itu.hihi..). Sebenarnya waktu itu sih udah punya target kalo aku harus berpakaian dengan benar. Ya yang ketutup smeua gitu. Tapi masih butuh perjuangan untuk membiasakan dulu dengan jilbab ini. Proses yang aku rasain sih harus berjuang melawan nafsu yang ada di dalam diriku sendiri dan berjuang melawan opini orang-orang di sekitarku.

Oke begini deh aku jelasin maksudnya. Yang pertama berjuang melawan nafsu dalam diriku. Umur-umur ketika aku mulai berjilbab itu kan umur-umur masih genit ya..Jadi kadang-kadang masih suka pake tertarik pake baju aneh-aneh. aku bukan orang yang modis juga sih, tapi waktu jaman itu sih masih suka tertarik pake baju yang-sayangnya-ga cocok kalo baju itu dipaduin dengan jilbab alias baju itu buat orang -orang yang ga  berjilbab. Kadang masih mikir, aku beneran ya udah pake jilbab. Haduh, jadi ga bisa ya pake-pake baju model begitu.. haha..lucu juga kalo inget masih suka mikir kaya gitu. Pertarungan dengan nafsu selanjutnya adalah aku merasa aneh pake baju yang longgar-longgar gitu plus rok dan kaos kakinya. Masih risih bener pakenya. Secara dulunya biasa pake baju yang rada press body, trus pake baju-baju yang longgar. Serasa tenggelam pake baju-baju model begitu. Jadinya memang ga pede duluan.

Tapi akhirnya proses itu berjalan juga. Seiring dengan ilmu yang sedikit-sedikit mulai bertambah, dan terutama juga sih lingkungan, aku pelan-pelan pake baju yang mulai "bener". Mulai belajar pake rok (kalo ini sih juga karena pas kuliah wajib pake rok, jadi mulai kebiasaan). Walaupun kadang-kadang masih pake celana panjang. Untungnya sih aku memang ga terlalu suka pake celana jeans, jadi celana yang aku punya jatuhnya juga ga terlalu ketat.Terus mulai belajar juga pake kaos kaki. Ah ternyata setelah dicoba, pake kaos kaki itu nyaman juga. Kaki jadi ga terlalu kotor. Dlu nih sering bermasalah dengan kaki, telapak kaki sering pecah-pecah. Sebabnya ya itu, karena kaki sering kena kotor-kotor. Nah sejak pake kaos kaki kan jadinya kaki ga kontak langsung dengan debu dan kotoran jadi masalah pecah-pecah di kaki itu sudah jauh berkurang. Selain itu, kaos kai juag bisa melindungku dari dingin. Secara, aku ini lumayan sensitif dengan dingin, jadi dengan pake kaos kaki ini, jadi lumayan menghangatkan kaki. Terus jilbab mulai sedikiit lebih panjang dari awal pake *sekarang sigh ga panjang-panjang amat kok, cukup saja untuk menutupi dada). dan mulai belajar untuk pake jilbab double. Maksudnya kalo pake jilbab yang tipis-tipis gitu selalu pake dua lembar jilbab biar ga terawang. Yang begini ini tenryata lebih nyaman dan merasa aman. Subhanallah ya, dengan berpakaian yang bener begini lebih banyak manfaatnya..Oh ya,kalo pake kostum begini jadi ga repot kalo lagi pas pergi-pergi mau solat dan ga ada mukena. Insya Allah pakaian yang dipake ini sudah mencukupi. kadang orang sering mikir kan ya, ah kayaknya ga afdol deh kalo solat ga pake mukena, rasanya gimanaa gitu. Perlu diingat nih, fiqh ga berdasarkan pada rasa. selama masih memenuhi syarat, ya lakukan saja. Toh syarat sahnya solat kan bukan memakai mukena, tetapi menutup aurat. :)

Kemudian perjuangan yang lain adalah perjuangan melawan opini orang-orang di sekitarku. Ya, orang-orang di sekitarku ini termasuk orang tua, sodaranya ortu..Dari awal aku berjilbab, mereka udah selalu bilang, jangan pakai jilbab panjang-panjanglah, jangan ikut pengajian aneh-aneh lah..Pokoknya pake jilbab yang modis aja, biar ga keliatan kaya orang tua. Bahkan pernah dalam suatu saat itu, aku dilarang ikut 'melingkar'. Dan berhubung waktu itu juga aku masih banyak goyah, iya akhirnya sempat berhenti melingkar. Tiap ada undangan pekanan itu, selalu bikin alasan sampe akhirnya ga datang. Tapi kayaknya ga terlalu lama juga sih, naek ke tingakat dua kuliah, udah mulai normal lagi. Jadi pelan-pelan mulai melingkar lagi. Walaupun masih sering bolos juga sih (ah Annisa, susah sekali ya diajak baik :D ).

Bentrok dengan orang tua seperti ini pada dasarnya memang harus dikomunikasikan dengan baik. Termasuk jilbab ini. Dulu nih, mama selalu bilang, jangan-jangan besok besok kamu dah ga mau lagi pake celana. Waktu itu sih, meang masih banyak goyah jadinya ya aku jawab aja :ga laah, toh sekarang masih pake celana ini. Dan kelak di ke mudian hari, aku memang merasa lebih nyaman memakai rok, ketimbang pake celana. Dari pake celana ke pake rok ini prosesnya panjang juga. Masalahanya jelas aku harus mengkomunikasikan pelan-pelan ke ortu, ga bisa sih lansung saklek berubah. Ortuku bisa kaget setengah mati kali kalo liat perubahanku yang sangat drastis. Awalnya belajar pake rok kalo pas di kampus aja. Jadi kalo di rumah masih pake celana. Terus, mulai seling-seling anatara rok dan celana kalo di rumah. Terus lama-lama mulai makin sering pake rok kalo di rumah. Sekarang sudah lebih sering pake rok nya ketimbang pake celana (secara udah ga pernah beli celana lagi, jadi alasannya ga punya celana :D ). Belakangan udah ga aneh lagi melihatku kadang pake gamis. Ah gamis sekrang kan modelnya cantik-cantik. Jadi ini ga terlalu dipermasalahkan.

Masalah melingkar juga sedikit-demi sedikit dikomunikasikan. Selama lima tahun berjalan ini, sudah bisa aku bilang berhasil kok. Lama-lama akhirnya mereka paham juga. Mungkin mereka  lihat, selama aku berubah, dalam arti aku mulai sering melingkar, aku mulai sering pake rok, jilbabku agak panjang dari biasanya, aku ga meunjukan perilaku aneh (selain aku ga mau keluar rumah tanpa jilbab dan sebisa mungkin menghindari salaman :D )..selain itu aku ga aneh-aneh. Bahkan terkadang mama nge tes tentang aliran-aliran sesat atau tentang masalah-masalah yang sebenarnya khilafiyah, yang Alhamdulillah bisa dijawab dengan jawaban yang diterima. Paling tidak mereka tau, biarpun aku ikut ngaji gitu, aku bukan orang terus jadi fanatik buta. Dan itu sudah cukup membuat mereka tenang dan percaya. Permasalahan pokoknya kan mereka hanya takut aku ikut ngaji di tempat yang salah, tercusi otaknya, sampe akhirnya melakukan perbuatan tidak-tidak (halah bahasanya..). Jadi ketika sekarang aku seperti ini, mereka sudah cukup support.

Di sini sih sebenarnya aku hanya ingin bilang bahwa berjilbab itu memang gampang-gampang susah. Jadi ketika melihat wanita muslim yang belum berjilbab, yaa merasakanlah gimana memang harus berjuang untuk  itu. Dan aku akan sangat respek dengan mereka yang mau berjuang untuk itu. Buatku proses itu perlu kok. Ga bisa lah kita berubah langsung jadi baik (ah mungkin bisa kali ya, tapi kalo aku sendiri biasanya membutuhkan proses yang mungkin tak sebentar), tapi semua butuh proses dan belajar. Waktu awal pake jilbab masih gitu-gitu aja, seiring dengan bertambahnya ilmu dan pemahaman, insya Allah bisa kok mulai berubah menjadi lebih baik. Ga usah takut juga dengan yang namanya ketinggalan mode. Pakaian muslim sekarang modis-modis kok. Pinter-pinter juga memadupadankan pakaian. Sebuah dress batik, aku bisa pake jadi kostum kondangan yang unik. Aku pakein aja rok dan manset kaos, malah beda dari yang lain. Kesannya jadi punya gaya sendiri. Asal pede aja pakenya. Kreativitas kita ajah kalo masalah mode ^^v
Buatku proses itu adalah fase yang memang harus dilalui. Tidak masalah juga jika proses itu membutuhkan waktu yang lama. Terkadang melalui proses panjang itu justru kita bisa menjadi lebih kuat dan tidak mudah goyah. Da aku pikir lebih bisa memutuskan mana yang sebenarnya baik untuk kita. Aku sendiri sampai saat ini juga belum merasa benar-benar baik. Berjilbab pun mash belum sepenuhnya bener. Walaupun lebih sering pake rok, tapi kadang masih pake celana. Kadang kalo di rumah masih ga pake kaos kaki. Hal-hal yang aku akui masih sangat butuh untuk diperbaiki. Itu kenapa hijrah ini menjadi proses yang tidak pernah berakhir. Tapi jilbab selamanya akan  menjadi harga mati buatku.. I Do  LOVE my jilbab.. :) :) :)