Selasa, 15 November 2011

Ini Jawabnya

Ketidakpahamanku bertemu dengan ketidaktahuanmu..Saat itulah cinta dalam ukhuwah kita diuji..

Status saya hari ini..Begitu menyesakkan ketika menyadari bahwa ada sesuatu terjadi antara dirimu dan sahabatmu. Tak selalu tampak memang karena apa yang tampak semuanya terlihat baik-baik saja. Terlihat anatar kau dan dia tak ada salah. Tapi sungguh jauh di dalam hati, kau merasakan sakit ketika bertemu. siksaan ketika harus bertegur sapa. Saat itulah ujian dimulai..

Iya, hari ini saya merasakannya. Ketika memulai percakapan dengan seorang sahabat lama, tidak ada masalah, hingga pada suatu topik meledaklah kekesalan saya. Tentu tak saya ucap langsung pada sahabat saya itu. Seperti biasa saya hanya menyimpannya di hati. Dan hanya ingin menulisanya di air..Tapi tak bisa lagi kahirnya menyimpannya cukup di hati saja, tapi tak sampai pula mengatakan kepadanya..akhirnya status itulah yang keluar..Berharap dia membaca dan menyadarinya..

Terlalu picik sebnarnya jika saya menyalahkannya saja. Dan siang ini saya menemukan jawabnya. Selasa siang ini jadwal pekanan di kantor. sang pemateri menyampaikan sesuatu yang singkat tetapi cukup mengena. Bahwa setiap muslim haruslah profesional di setiap status yang dia miliki. Apakah saat dia menjadi mahasiswa, menjadi istri, menjadi anak, menjadi bawahan.dan menajdi apapun dia saat itu. HArus menajdi terbaik yang dia bisa lakukan, tidak terbatas pada "hanya segini mampu saya".dan jadilah saya tahu, bahwa saya tidak profesional menjadi sahabat untuknya..

Sungguh ketidakpahamanku terhadap status barumu membuat saya cemburu. saking piciknya saya hampir berpikir, apakah pernikahan memutuskan tali ukhuwah yang sudah ada bahkan sejak dia belum bertemu pangerannya. Saya yang tidak paham bahwa sahabat saya sedang berusaha menjadi istri terbaik untuk suaminya. Saya yang tidak paham jika dia mungkin sedang memiliki persoalan-persoalan lain.Iya, saya yang memang belum memahaminya dengan baik.. Ah, iman saya yang terserak..

Tapi..dia mungkin juga tidak tahu, jika dia masih punya kewajiban terhadap sahabatnya ini yang harus ditunaikan..Saya rasa juga pernikahan tidak menutus hak seorang muslim terhadap muslim lainnya. Ah, tapi tahu apa saya tentang pernikahan. Saya hanya tahu, ini cara Allah untuk megajari saya. Membuka mata saya lebih lebar bahwa masih banyak hal yang harus saya pelajari..

Dan jawabnya adalah..saya harus belajar..belajar..dan belajar..Berproses untuk lebih memahami agar menjadi lebih paham dan lebih mengerti.

Menyenangkan menjadi seroang muslim, ketika saudaranya adalah cerminan bagi dirinya. Dengan cara apapun seorang muslim akan terusa apat bertumbuh,,dan bertumbuh sekalipun dari kesalahan..

Saudariku, maafkan saya, atas ketidakpahaman ini. Sungguh saya berjanji untuk lebih memahamimu.. :)
Love you coz Allah..

2 komentar:

  1. bener banget mbak,,,
    seharusnya kita harus bisa memahami orang lain, jika ingin orang lain memahami kita juga :)

    BalasHapus

tinggalkan jejakmu disini ^^