Rabu, 07 Oktober 2020

Melatih bukan Mewajibkan - Melatih Kemandirian Anak

Salah satu kegiatan di rutinitas pagi Umar adalah minum susu. Pada tulisan sebelumnya, saya sudah menceritakan bagaimana cara Umar minum susu, yap masih seperti adek bayi. Maunya gelasnya dipegangi, belum mau minum sendiri. Dan ini khusus minum susu saja, minum lainnya sih sudah mandiri minum sendiri. Untuk case minum susu ini, saya pikir masih dalam fase wajar jika Umar masih ingin manja. Namun demikian, saya melatih Umar untuk menaruh gelas susunya di tempat cuci piring. setiap selesai minu, saya selalu challenge sambil mengatakan,"susunya sudah habis, gelasnya taruh dimana ya?". dan dia bisa menjawab dengan benar walaupun cuma menunjuk. Sayangnya, belum selalu tertib untuk menaruh gelasnya di tempat cuci piring. Pagi ini sih Alhamdulillah Umar mau menaruh kembali gelasnya. Tapi sorenya tidak mau. Mood pagi dan sore memang beda. Tadi pagi secara keseluruhan, Umar memulai aktivitas pagi dengan happy, jadi mudah saja diminta menaruh gelasnya. Beda dengan sore ini yang baru bangun tidur, mood masih berantakan jadi tidak mau menaruh sendiri gelasnya.

Meletakkan peralatan bekas makan mungkin pekerjaan sepele ya. Tapi melatih kemandirian Umar di bagian ini, bagi saya agak lumayan tricky. Intinya sih memang ga bisa berlatih sekali dua kali saja, tetapi dilatih setiap hari sampai memebentuk kebiasaan. Dan yang paling penting adalah melatih bukan mewajibkan, ynag penting anaknya paham dulu. Untuk eksekusi pelaksanaannya, harus sejalan dengan pelaksanaan komunikasi produktif dengan Umar. 


#harike 7

#tantangan15hari

#zona2kemandirian

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejakmu disini ^^