Senin, 30 November 2020

Membuat Puding

Puding adalah satu cemilan kegemaran anak-anak. Kali ini, Nadya membuat sendiri pudingnya. Awalnya Nadya membaca petunjuk membuat puding yang tertera pada bungkus puding. Selanjutnya dia menyiapkan bahan dan peralatan yang digunakan. 

Intelectual Curiocity

Nadya belajar membaca takaran, sekaligus belajar menakar dengan tepat. Kali ini karena yang dibuat adalah puding instan, jadi hanya cukup menakar air saja dalam satuan ml. 

Art of Discovery

Nadya menemukan kesimpulan bahwa salah satu tanda mendidih adalah muncul letupan.

Creative Imagination

Berhubung letak kompor kami agak tinggi dan Nadya ingin mengaduk sendiri pudingnya, Nadya berinisiatif untuk naik ke meja kompor. Kebetulan meja kompor ini adalah cor-coran dan lebar, jadi cukup kuat dan longgar untuk Nadya duduk di samping kompor. tentunya tetap sambil diawasi supaya aman.

Noble of Attitude

Karena merasa sudah bisa membuat puding sendiri, Madya ingin membuat puding banyak-banyak. disini saya ajarkan bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. dan nadya bisa memahaminya.

Refleksi

Kegiatan memasak memang bukan hal yang  baru untuk Nadya. Dari sejak kecil, seringkali Nadya saya libatkan memasak. Walaupun hanya membantu kupas bawang, kupas wortel, memotong daun, hal-hal mudah lainnya. Kali ini, nadya mendapat ekpercayaan penuh untuk membuat puding sendiri. Saya cukup mengawasi tanpa banyak campur tangan. Alhamdulillah anaknya hepi.




#harike 5

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia


Minggu, 29 November 2020

Surat untuk Indonesiaku

Dalam rangka hari Oeang, Kementerian Keuangan menyelenggarakan lomba menulis Surat untuk Indonesiaku. Lomba tersebut terbuka untuk siswa SD s.d. SMA. Untuk meningkatkan kemampuan menulis Nadya, saya mendorong nadya untuk mengikuti lomba dimaksud.

Intelectual Curiocity

Nadya belajar menulis surat secara terstruktur. Selain itu, Nadya belajar mengenal paragraf, kalimat, dan tanda baca.

Art of Discovery

Nadya belajar bagaimana menyampaikan idenya dalam tulisan secara runut.

Creative Imagination

Nadya mencari ide apa yang dapat dia tuangkan dalam surat.

Noble of Attitude

Nadya belajar sabar dalam berproses. Baginya menulis surat yang agak panjang ini membutuhkan ekstra pemikiran. 

Refleksi

Walaupun salah satu kegemaran Nadya dalah menulis, tetepi menulis surat kali ini rasanya membutuhkan extra effort. Barangkali karena temanya agak sedikit sulit dipahami Nadya, jadi dia belum dapat poinnya. Ini berbeda ketika Nadya menulis surat untuk eyangnya. Isinya bisa mengalir, walaupun secara struktur masih banyak yang harus diperbaiki. Tapi tidak masalah, belajar adalah sebuah proses. Mengikuti lomba menulis ini bukan untuk menjadi juara, tapi mencari pengalaman dan tentunya meningkatkan ketrampilan menulis.




#harike 4

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia


Sabtu, 28 November 2020

Belajar Anatomi

Berawal dari mendengar kata stroke, Nadya mulai menggali informasi. Tak berhenti di stoke, pembahasan kami jadi merembet kemana-mana, sampai ke anatomi tubuh manusia, Penjelasan yang cukup berat untuk anak SD kelas 1, tapi Alhamdulillah cukup memuaskan Nadya. Ditambah, kebetulan Nadya memiliki seri buku Augmented Reality yang berjudul Tubuh Manusia. Jadi belajar dari buku tersbeut ditambahn penjelasan dari saya. 

Intelectual Curiocity

Nadya menggali berbagai informasi untuk memunhi rasa ingin tahunya. 

Art of Discovery

Nadya menggunakan fitur Augmented Reality di bukunya agar mendapatkan gambaran atas penjelasan yang saya berikan. 

Creative Imagination
Nadya membayangkan sistem kerja tubuh dengan bahasa sederhana. Misalnya ketika saya menjelaskan tentang otak, saya beri penjelasan bahwa otak adalah yang ngatur dan menyuruh organ lain bekerja. walaupun sudah dengan bahasa sederhana, tetapi Nadya butuh waktu untuk membangun konsep di pikirannya.

Noble of Attitude

Setelah mendapat gambaran sistem dalam tubuh, Nadya belajar bersyukur atas tubuh yang dimiliki dengan merawat tubuhnya.

Refleksi

Sesuatu yang rumit berusaha disampaikan dnegan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak. Mungkin tidak langsung berhasil, tetapi setidaknya anak mulai membangun konsep awal atas apa yang kita jelaskan. sejauh ini Nadya excited mendengarkan penjelasan saya dan makin tergambar dengan fitur AR di bukunya. Untuk yang terkahir ini, Umar tentu juga ikutan. Hanya saja untuk Umar bau belajar mengenal organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, otak, telinga dan sebagainya. Lebih ke arah pengenalan kosa kata baru saja. 




#harike 3

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Jumat, 27 November 2020

Menggambar dengan Bahan Alam

Materi skeolah Nadya setiap Jumat adalah creative class. Biasanya kegiatannya seluruh kelas 1 berkumpul di satu room kemudian membuat kreasi. Kali ini adalah menggambar dengan bahan alam. Bahannya bebas boleh apa saja. Yes, ini adalah salah satu kegiatan yang Nadya suka 😇

Intelectual Curiocity
Nadya belajar apa yang dimaksud dengan bahan alam. Bahan alam yang digunakan tentunya yang mudah dicari dan berada di sekitar. Dalam sesi ini, Nadya menggunakan dedaunan yang ada di taman dan menggunakan potongan wortel yang ada di kulkas.

Art of Discovery
Nadya mencari cara yang paling nyaman untuk menjiplak daun di kertas. Kali ini, cara yang digunakan adalah menuangkan cat air di daun, lalu menjiplaknya di kertas. Dengan cara ini, daun lebih mudah dijiplak dariapda harus menuangkan cat air di palet terleih dahulu.

Creative Imagination
Nadya berkreasi dengan daun dan wortel yang dikumpulkan kemudian membuat suatu gambar utuh. Saya cukup memancing dengan pertanyaan gambar apa yang mau dibuat. Selanjutnya bersama-sama kami melihat contoh gambar di internet sebagai pengayaan saja.

Noble of Attitude
Walaupun banyak daun di taman, tapi Nadya mengambil daun secukupnya saja untuk keperluan menggambar. Karena Nadya tahu, daun-daun dan bunga tidak boleh dipetik sembarangan.

Refleksi
Nadya menikmati proses kreatifitasnya. Di satu sisi, Nadya belajar sabar dan telaten dalam membuat kerajinan. Kadang terlalu bersemnagat, sampai tidak sadar kertasnya basah atau terkena cat air yang tentunya dapat merusak gambar itu sendiri.  Plusnya dari kegiatan ini, adek Umar tentu akan ikut berpartisipasi. Level yang diajarkan berbeda. Kali ini Umar belajar untuk menstimulasi motorik halus dengan mewarnai dan belajar macam-macam warna. Umar juga belajar mencampur cat air dengan air serta memoleskan kuas ke kertas. Bagi saya sendiri, saya sangat hepi. Satu kegiatan bisa dilakukan bersama-sama. 







#harike 2

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia

Kamis, 26 November 2020

Puzzle Pertama Umar

 Baru di usia 3 tahun ini, Umar dibelikan puzzle khusus untuk dirinya. Sebelumnya ikut nebeng main dengan kakaknya tapi tentunya level puzzle kakaknya masih terlalu rumit untuk Umar. Jadi lebih banyak ga tertariknya. Kali ini, saya membelikan Umar puzzle kecil, satu gambar terdiri dari 3-5 potong saja. Dikemas cantik dalam 1 kotak kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. Awalnya Umar ga tertarik dengan puzzlenya ini. Sekali, dua kali diajarin, eh sebentar udah pinter banget nyusun puzzlenya. Dan karena mudah dibawa ini, jadi kemana-mana dibawa. Dari ruang tamu, ruang tengah, kamar, yang dipakai mainan puzzlenya itu.

Intelectual Curiocity

Selama proses bermain, Umar tertantang untuk dapat menyusun puzzle menjadi sebuah gambar utuh. Selanjutnya Umar akan menyebutkan gamabr apa saja yang terbentuk, dari gajah, beruang, singa, mobil pemadam kebakaran, truk, dan eskavator (kosa kata ini menurut saya termasuk kosa kata sulit untuk umurnya dan lahamdulillah Umar dapat menyebutnya dengan baik). Ga berhenti disini, saya masuk ke belajar warna, saya tanya satu-satu warna gambarnya. Untuk hewan saya tanya suara hewannya seperti apa, kemudian Umar menirukan suara tersebut. Untuk gambar mobil, saya pancing untuk bercerita tentang guna mobilnya masing-masing.

Art of Discovery

Umar menemukan cara menyusun puzzle. Puzzle ini terdiri dari 6 buah gambar. Secara teknis, kalau keseluruhan keping dicampur akan bingung menyusunnya. Di bagian belakang puzzlenya ada warna yang berbeda untuk setiap gambar. Jadi supaya mudah, Umar mengumpulkan warna yang sama terlebih dahulu baru kemudian menyusun gambarnya

Creative Imagination

Setelah semua gambar tersusun, Umar dapat bercerita masing-masing gambar tersebut. Seperti gajah yang naik mobil pemadam kebakaran.

Noble of Attitude

Umar belajar ragam hewan. Selain itu Umar belajar membedakan makhluk hidup dan mati. 

Refleksi

Umar menikmati bermain puzzle. Dia menemukan keasyikan ketika berhasil menyusun gambar. Selain itu, dia dapat berimajinasi dengan gambar yang telah disusunnya. Bermain puzzle ni juga dapat menstimulasi motorik halusnya. 



#harike 1

#tantangan15hari

#zona4gayabelajarstimulasikreativitas

#pantaibentangpetualang

#institutibuprofesional

#petualangbahagia



Kamis, 12 November 2020

Itirinary

Salah satu agenda di Bulan november ini adalah hadir ke acara pernikahan sepupu saya di Bandung. Karena alasan ini memang eyang dijemput sekalian dari Magelang, untuk stay dulu di Bandung sebelum acara pernikahan ini. Dari beberapa hari ini, kami sudah menyusun rencana kepergian kali ini. 

Berangkat direncanakan setelah Jumatan dan makan siang, paling lama sekitar pukul 14.00. Pertimbangannya supaya tidak terlalu malam sampai Bandung dan kemungkinan sore sekitar ashar keluarga adik saya sudah tiba. Untuk persiapan selama disana, saya dan eyang sudah mempersiapkan konsumsi supaya tidak repot cari makan. Packing pakaian saya rencakan besok pagi saja, mengingat malam ini saya sudah terlalu lelah untuk bersiap-siap. Insya Alloh sudah dicatat apa saja yang akan dibawa 😅 Keliahatn lebay ya, ke Bandung doang sampai bawa banyak barang. Mau gimana lagi, ini bagian dari ikhtiar menjaga protokol kesehatan. 

Nah, kali ini Nadya sudah mengetahui rencana ini.Biasanya kami memang sengaja ga beri tahu jauh-jauh hari, soalnya anak ini tipenya mikir. Kalau sudah tau rencana mau pergi, dari berhari-hari sebelumnya bisa ditanya terus. Cuma kali ini, kami hanya beri tahu rencana untuk ke Bandung saja. Nadya cukup exited karena baju seragam sudah jadi dan tentunya kembar dengan saya. Plus akan bertemu dengan sepupu-sepupunya sert akeluarga besar lainnya. Rencananya saya dan suami sudah berencana selepas cara pernikahan ingin mampir buat hunting tanaman . Untuk rencana ini saya tidak beri tahu ke Nadya😀

Ini baru rencana-rencana yang akan dilaksanakan besok. Semoga dilancarakan dan dimudahkan semua. Realisasinya sesuai dengan rencana. Terpenting adalah pulang dan kembali dengan sehat dan selamat.


#harike15

#tantangan15hari


Rabu, 11 November 2020

Berkuda

Rasanya hampir semua eyang,kakek/nenek, simbah di seluruh dunia gemar memanjakan cucu. Ga terkecuali eyangnya anak-anak. Setiap ketemu eyang, ga lagi mudik atau di Bekasi, eyang hampir selalu memanjakan cucu-cucunya, salah satunya adalah jalan-jalan. Kalau ms.coronces ga ada, selama di Bekasi bisa jadi hampir setiap hari eyang ngajak cucunya jalan. Walaupun jalan-jalannya itu cuma jemput Nadya sekolah, muterin sekitaran rumah, jajan-jajan di luar. Kesemuanya itu selalu ada dalam memori Nadya tentang eyangnya. Kunjungan eyang ke Bekasi kali ini, tentunya tidak seperti kunjungan-kunjungan sebelumnya. eyang lebih banyak berdiam diri di rumah. Tapi tetep jiwa eyangnya memberontak. Pengen rasanya ngajak cucu-cucu jalan-jalan. Akhirnya mengobrol, saya sarankan saja untuk jalan-jalan ke Mutiara Gading Timur. Disana kalau sore jadi pasar malam, banyak wahana permainan anak. Tapi tentunya saya hanya ijinkan anak-anak untuk naik kuda saja, tidak untuk bermain yang lain. Pertimbangannya, kalau naik kuda saja tidak membuat kerumunan. Yang pasti Umar udah hepi banget naik kuda. Rencananya pergi di hari kerja saja supaya tidak ramai. Konsekuensinya, saya dan suami tidak bisa ikut. dengan catatan pula, kalau hari tidak hujan baru berangkat.

Alhamdulillah sore ini cerah, rencana jalan-jalan ke Mutiara Gading Timur terlaksana. Berangkat sekitar pukul 4 sore setelah Ashar dan anak-anak bangun. Ga pakai mandi sore dulu, biar mandinya setelah pergi saja, eyang bersama anak-anak, tentunya dengan teteh yang jagain Umar berangkat. Alhamdulillah walaupun terkahir kali ke Bekasi itu setahun yang lalu, eyang masih hapal jalan ke Mutiara Gading. Eyangnya anak-anak memang hebat deh, di usia yang sudah lanjut, eyang kakung masih kuat nyetir sendiri, walaupun sudah ga bisa terlalu jauh. Kalau cuma nyetir Magelang-Semarang sih masih sering banget. Lebih dari itu biasanya sudah capek. Pun ingatan terhadap jalan masih cukup oke. Barangkali dasarnya eyang anak-anak ini hobi jalan ya. Jadinya pergi ke Mutiara Gading itu, ga cuma anak-anak aja yang seneng. Eyangnya juga seneng karena bisa jalan-jalan keluar. Paling seneng tentu Umar. Di usianya 3 ahun ini, Uamr baru mulai paham jalan-jalan dan kesenangan bersama eyang. Pulang dari Mutiara Gading, anak-anak nagih jajan es krim dong sama eyangnya.Dan tentu saja diiyain sama eyangnya. Cucu mana yang ga seneng dimanja begini 😂. 

Kebersamaan bersama eyang tentu ga bisa dinikmati setiap hari. Karenanya setiap eyang berkunjung, saya kadang merasa puas-puasin lah dimanja eyang. Walaupun secara rutinitas jadi kacau, tapi hal seperti ini tidak berlangsung lama. saya juga ga tau, apakah secara teori parenting hal ersbeut adalah hal yang baik atau tidak. Tapi bagi saya, memori anak-anak tentang kebersamaan dengan eyangnya perlu mendapat tempat khusus di hati mereka. Pun, saya juga ingin memberika memori yang baik bagi eyang terhadap kunjungan kepada cucu-cucunya.

****
nilai : 97%


Selasa, 10 November 2020

WFO

Jika saya fully WFH, suami terkadang WFO 2 sampai dengan 3 kali sebulan, dengan jadwal masuk yang acak setiap bulan. Semalam tetiba suami bilang kalau hari ini adalah jadwalnya WFO. Kaget dong, soalnya setiap WFO persiapannya lumayan. Persiapan sayanya maksudnya. Kan mesti bawa bekal makan plus cemilan selama di kantor. Karena suami ga mau bawa sayur berkuah, biasanya saya siapin lauk kering seperti sambel goreng. Plus untuk cemilan biasnaya mengusahan sudah disiapin sebelumnya. kali ini karena bilangnay mendadak, sudah malam pula, saya ga sempat nyiapain apa-apa. Bukan karena tidak berikhtiar melayani suami, tapi apalah daya tenaga sudah sekarat. Alhamdulillah suami tipe ga rewel juga untuk makan. Jadilah langsung berencana untuk persiapan suami WFO besok.

Rencananya, karena suami berangkat pagi sebelum pukul 6, jadinya saya masak simpel dan cepet saja, yaitu ungkep ayam. Ini sih karena stok yang available adanya ayam, pun malamnya masih beku. Menurut perhitungan, kalau malam iniayam sudah saya keluarkan, pagi sudah cair bisa langsung dibumbui terus ungkep sebnetar baru digoreng. Jadi bekal nasi dan ayam goreng aja. Kasian sebenernya, tapi ya gimana lagi, saya kalau masak ga bisa kilat. Plus maunya lauk kering-kering aja. Untuk cemilan, liat besok deh.

Realisasinya nih, Alhamdulillah suami bernagkat siangan. Saat saya selesai masak, ayam goreng plus sayur sop sudah ready. Ditambah eyang sudah selesai bikin sambel. Untuk cemilan, Alhamdulillah masih ada pisang dan keburu beli donat di bude sayur. Insya Alloh bekal sudah cukup, ga kelaparan sampai sore 😅. Dan lagi biasanya setiap WFO, setiap pegawai mendapat jatah snack di kantor jadi masih ada snack lagi di kantor. Semua bekal sudah disiapkan, dimasukkan ke tas. Ini penting banget, jangan cuma taruh di dapur, Karena bisa jadi lupa dibawa. Suami saya gitu emang, terima beres. Bahkan kadang ga ngerti dibawain bekal apa aja. Yang penting bekal sudah ada di tasnya dan tinggal dimakan. 😆

Perkara bekal ini kayaknya sepele, tapi di masa pandemi ini akhirnya harus lebih aware kalau jajan di luar. Mana sebagian besar kantin di kantor tutup. Agak susah jadi mau jajan di kantor, pilihan makannya tidak banyak. Menyiapkan bekal ini, baik saya WFO atau WFH, memang sudah menjadi rutinitas yang tentunya menajdi salah satu bentuk pengabdian saya kepada suami.

 ****

nilai : 90%

#harike13

#tantangan15hari

Senin, 09 November 2020

Berkebun

Saat pandemi ini, ketika orang-orang mendadak gemar berkebun, barangakali saya adalah salah satu dianatar orang banyak tersebut. Bukan tanpa sebab, sepanjang hari di rumah menyebabkan saya butuh pengalihan perhatian dari rutinitas bekerja. Awalnya mulai ber bakingan, tapi karena baking mmebutuhkan waktu lama, yang kayaknya ga cukup kalau dismepatin di sela waktu kerja, akhirnya berkebun menjadi pilihan. Setidaknya untuk perawatan harian tidak butuh waktu lama, cukup disiram saja. Plusnya kalau mata sudah lelah di depan laptop, tinggal keluar liat yang ijo-ijo 😁

Tentang berkebun ini, koleksi tanaman kami belum cukup banyak. Sebelumnya isinya tanaman pohon, yang sebagian besar tanaman yang bisa dimanfaatkan seperti pohon tin- diambil buahnya, pohon jeruk purut- diambil daunnya, pohon mangga-diambil buahnya, dan beberapa tanaman seperti tanaman daun salam dan pandan. Kali ini, kami (saya sih sebenernya), pengen seidkit mempercantik taman dengan menambah perbendaharana tanaman hias. Ga langsung borong banyak sih, tapi sedikit-sedikit saja soalnya kami memang belum mahir menanan tanaman hias. Setelah beberapa saat, saya merasa ada beberapa tanaman yang mulai tumbuh besar dan perlu berganti pot. Kali ini kami berencana untuk re-potting beberapa tanaman. Rencananya adalah membagi tanman adam hawa ke pot-pot lain karena pot lama sudah sesak, kemudian memindahkan bibit akasia ke pot besar, memotong daun-daun kering, selanjutnya menata kembali pot-pot di taman.

Realisasinya, karena saya masih newbie di dunia berkebun, ternyata memindahkan tanaman ke pot-pot kecil membuthkan proses yang lumayan sulit. Iya, karena saya harus ekstra hati-hati memindahkannya agar akar tanaman tidak rusak. Pemindahan bibit akasia ke pot pun perlu kehati-hatian karena bibit akasia masih cukup lemah. Tugas suami adalah menyediakan media tanam berupa sekam. Nadya bertugas menyiram tanamn,kalau Umar main sebar-sebar pupuk NPK dan semprot pupuk cair. 

Activity outdoor seperti ini merupakan salah satu kegiatan favorit keluarga kami. Tidak selalu berkebun, tapi kadang hanya bermain bersama di luar saja. Anak-anak main sepeda, kami cukup mengobrol di teras rumah. Menurut saya, aktivitas outdoor seperti ini pelru sering dilakukan. Supaya tubuh dapat bergerak, badan sehat, tidak melulu di dalam rumah. tentunya di amsa pandemi ini, aktivitas outdoor harus dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan.


***
Nilai 95%



Minggu, 08 November 2020

Sunday's Walk

Sesuai rencana pekan lalu dan request dari eyang, Ahad ini kami berencana untuk ke Masjid Istiqlal lanjut silahturrahim ke rumah bude di Jakarta Barat. Rencana ini dibuat setelah sebelumnya eyang request ntuk ke ziarah ke Cisarua. Tapi setelah diskusi dan mempertimbangkan beberapa hal terutama jarak tempuh cukup jauh dan ada kemungkinan macet, eyang request untuk ke Istiqlal aja. Tjuanny auntuk doa khotmul quran. Beberapa hari sebelumnya, saya sudah search kemungkinan kami bisa masuk ke Istiqlal atau tidak. Sayangnya tidak menemukan jawaban. Alhasil untung-untungan sajalah, bisa masuk atau tidak. Rencana kegiatan disusun. Kami berencana berangkat sepagi mugkin sekitar pukul 8.00 menuju Istiqlal. Disana doa khotmul Quran. Kemudia melanjutkan perjalanan ke rumah bude. Pengennya sekitar jam 11 sudah sampai rumah bude, supaya ba'da ashar bisa pulang. 

Malam menjelang kegiatan, suami mendapat kabar kalau ahad pagi ada kerja bakti. Berhubung suami adalah salah satu pejabat tinggi di RT (baca: pengurus RT yang memiliki badan tinggi), suami ga enak juga kalau skip. pasalnya pekan lalu baru tidak ikut kerja bakti karena otw dari Magelang, dan pekan depan rencana kami akan ke Bandung untuk menghadiri pernikahan sepupu. Alhamdulillah akhirnya diputuskan, suami siapin dulu acara kerja baktinya, terutama mempersiapkan konsumsi dan uang untuk pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan, slenajutnya berangkat pagi. realsiasinya sih tadi kami bernagkat jam 9.00 karena suami baru beres kerja bakti jam segitu. Tujuan pertama adalah Istiqlal. Perjalanan lancar. Sayangnya sampai disana, ternyata Istiqlal belum dibuka. Eyang agak kecewa sih, tapi katanya yang penting niatnya sudah sampai. Tujuan kedua adalah rumah Bude, setelah sebelumnya mampir sebentar untuk beli buah tangan. Sebenarnya yang kami tuju adalah rumah anak Bude (baca: sepupu saya), ang mana kami juga belum pernah kesana. sempat sedikit salah jala, tapi Alhamdulillah ketemu. sampai rumah bude sekitar pukul 11.20. Langsung diajak makan siang dan seperti baisa chit chat panjang. Di bagian ini, anak-anak agak bosan sih karena pembicaraan panjang antar orang tua. jadilah hp penyelamat kebosanan mereka 😭.  selanjutnya sesuai rencana, kami pulang ba'da ashar sekitar pukul 15.30. Alhamdulillah sampai di rumah kembali pukul 16.30 dengan segrambeng bebawaan dari Bude. Horreey usah masak buat makan malam 😜

Perjalanan kali ini cukup hepi. Walaupun gagal masuk Istiqlal, tetapi eyang cukup legowo. Kami juga bersyukur karena cuaca cerah padahal biasanya hampir setiap hari turun hujan. Yang jelas dengan menyambung silahturrahim seperti ini semoga tali ukhuwah semakin kuat, semakin memperluas rizqi. Bagi anak-anak kegiatan silahturrahim seperti ini merupakan ajang belajar dan juga mengenal saudara-saudara kami. Kalau orang Jawa bilang jangan sampai kepaten obor. Maksudnya jangan sampai putus persaudaraan. 





#harike11

#tantangan15hari