Jumat, 06 November 2020

Selebrasi sebuah Kegagalan

Tekad dan rencana seringkali tidak sesuai dengan realitas yang terjadi. Sekuat apapun tekad saya untuk terus konsisten, paling tidak selama tantangan 15 hari, ada kalanya saya gagal juga. Gagal buka karena tujuan dari gamesnya tidak tercapai, tetapi gagal karena saya tidak mengerjakan game yang diberikan.

Zona 3 ini temanya adalah cerdas emosional dan spiritual. di zona 3 ini kami diminta untuk merancang family project dengan tema menjadi sahabat terbaik anak. Hari ini saya tidak melakukan project apapun. Sejak dua hari ini, pekerjaan kantor tiba-tiba datang bertubi-tubi. Bukan pekerjaan besar memang, tapi justru pekerjaan kecil printil yang semakin ditumpuk akan semakin banyak. Jadi tidak ada pilihan selain diselesaikan. Namun walaupun pekerjaan printil, nyatanya cukup sukses menguras otak dan tenaga. Karena inilah, fokus saya sedang tidak bisa terpecah. Alhasil saya tidak dapat memikirkan family poject untuk hari ini. ditambah lagi rasanya 2 hari ini saya agak abai dnegan anak-anak TT. Mungkin juga karena eyangnya anak-anak sedang berkunjung, jadi mereka nempel semua ke eyang. Alam bawah sadar saya seperti berkata untuk fokus engan kerjaan saja. Jadilah begini. 

Sebagaimana janji saya pada diri saya, yaitu meningkatkan profesionalisme baik di ranah publik dan ranah domestik. Saat ini saya sedang dichallenge untuk memperbaiki manajemen. Karena bagaimanapun kehadiran eyangnya anak-anak tentunya menjadi tantangan sendiri yang membutuhkan manajemen yang berbeda jika dibandingkan hari normal. Bahasa kerennya dalam kondisi demikian saya tidak dapat lagi melakukan business as usual. Harus extra ordinary lah intinya. 

Ke depannya, saya harus mulai memetakan manajemen risiko agar ketika kondisi normal tidak terjadi, saya sudah tau treatment seperti apa yang harus saya lakukan.



nilai : 0%

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejakmu disini ^^