Senin, 12 Oktober 2015

when life is so simple..;)

Setelah seeekian lama, ga nengok blog ini, tetiba hari ini dapat wangsit buat buka blog ini :D. Seperti biasa kalo buka blog ini, yang diliat di menu dashboard, liat statistik (kaya banyak aja pengunjungnya :D ), liat komentar, liat daftar tulisan baru di blog orang..Nah, waktu liat di menu komentar, ada dong komentar baru, di tulisan saya yang ini. Komentarnya di posting tanggal 8 Oktober 2015, barruu banget kan. Hihih, ketawa juga saya dengan komentarnya. Hmm..jadi tulisan ini sudah dibuat lamaa sekali, tulisan tahun 2012, yang mana sekarang isu dalam tulisan tersebut ga kedengeran lagi. Dan tetiba hari gini, masih ada yang komen soal itu. Mungkin bukan masalah sih ya, si anonim itu komentarnya baru sekrang. Tapi kan saya jadi tergelitik juga, baca lagi tulisan itu, baca lagi komen-komennya. :D

Mungkin diantara kalian pernah membaca tulisan-tulisan lama kalian. dan sering terkejut dengan tulisan tersebut. Kok bisa ya dulu aku nulis itu, kok bisa ya dulu aku mikir kaya gitu, kok bisa ya bla..bla..bla.. Pernah kan kaya gitu.. Dan itu terjadi pada saya untuk kesekian kalinya. :D  Balik ke tulisan saya tahun 2012, jadi ceritanya waktu itu, lagi santer banget isu larangan menikah sesama Kemenkeu. Di tahun itu akhirnya banyak juga pasangan sesama Kemenkeu yang memutuskan untuk segera menikah. Saya salah satunya :D. Mungkin bukan karena isu ini saya buru-buru menikah, tapi memang Alloh mengirimkan jodoh saya di tahun itu, dan masalah tanggal pernikahan, Alhamdulillah berkat adanya isu tersebut, jadi salah satu alasan kuat untuk mendesak kedua orang tua kami (oertu saya sih sebenarnya) untuk tidak menunda terlalu lama pernikahan kami. Ta'aruf dari Mei (kalo ga salah), dan ortu saya masih pengen menyelenggarkan pernikahan kami setelah kami selesai kuliah S1, yang mana mungkin tahun 2013. Kelamaaan TT. dan akhirnya isu itu, jadi salah satu alasan untuk mendesak agar pernikahan kami dipercepat :D Jadi sebenarnya kondisi waktu itu, saya emang lagi cukup galau. Lah gimana kalo beneran, peraturan itu keluar, sementara calon suami saya saat itu jelas-jelas orang Kemenkeu. Berarti kan saya harus siap-siap juga kan ya, semisal saya ga jadi nikah tahun 2012 dan peraturan itu keluar, berarti saya ga bisa nikah sama orang Kemenkeu (kalo saya ga mau keluar dari Kemenkeu). Semisal saya berhasil nikah di tahun 2012, terus peraturan itu keluar, terus salah satu mesti keluar dari Kemenkeu, berarti saya juga harus bersiap. mana lagi di tahun itu, ada beberapa teman Cemputut yang mau menikah juga, kegelisahannya sama juga. Makanya ga heran kalo akhirnya saya nulis itu. Yaa, itung-itung curhat, itung-itung nambah tulisan di blog, dan yang pasti selesai nulis biasanya saya sedikit plong. :D

Nah, masalahnya ketika saya nulis, karena pure sudut pandang pribadi, dan curhatan aja, saya mana mikir dengan pendapat orang dong. Yang jelas ketika ada yang tidak sependapat, ya silahkan aja ya. Waktu itu, ketika saya dikomentari oleh orang-orang yang kontra, sebenernya agak kesel juga. Yaelah, ngapain sih ngurusin orang, mana waktu itu saya baca komennya kok nyebelin banget. (Mungkin waktu itu karena masih galau, jadinya ketika ada yang kontra, meledak deh..hahah) Dan ketika hari ini saya baca kembali komentar-komentar atas tulisan itu, apalagi yang kontra dengan saya, malah jadi geli. Ah ya sebenernya mereka inipun sedang menyampaikan pikirannya, yang mana memang bertentangan dengan sudut pandang saya. Berusaha meluruskan pikiran saya yang mereka anggap salah..Sah aja sih.. Tapi kalo saya pikir, balik lagi ya, namanya juga curhatan, kalo diajakin debat karena mereka anggap pikiran saya salah, ga akan efektif. Dibilang logika saya ngawur, dibilang saya ga berpikiran luas, ya mau gimana lagi. Namanya curhat, nulisnya pakai hati dan perasaan doang lah. Masa ya saya harus pakai kajian dulu sebelum nulis, kalo gitu momen curhatnya ilang dong..Jadinya nanti artikel ilmiah Hihih..

Baiklah..saya nulis ini, ga lagi marah atau ngomel-ngomel loh ya..Tapi beneran lucu.. Lucu mikir kenapa waktu itu saya tanggepin serius orang yang kontra dengan saya. Harusnya didiemin aja, atau dibecandain aja kan yaa.. di titik ini, kadang saya baru merasa hidup itu memang berproses. Dulu berpikir begitu, sekarang begini. Waktu, lingkungan, pengalaman, orang-orang di sekitar kita bisa membentuk orang menjadi pribadi yang berbeda melalui proses. Ini hanya sebagian kecil contoh saya berproses dari waktu itu. Saya yang dulunya terlalu peduli dengan kata orang, takut dibilang begini begitu, sekarang ini menjadi pribadi yang sangat cuek. Saya ini sekarang, sebodolah dengan kata orang. Toh mereka sebenernya kadang ga berperan apapun dalam hidup saya, cuma nyumbang komentar doang :D. Jadi ya silahkan membicarakan apapun tentang saya, asal saya ga tau, asal saya ga direcokin. Hidup itu ternyata sederhana ya.. :)



nb: betewe, dari sejak bahelua' isu larangan menikah sesama Kemenkeu, sampai detik ini, peraturan itu ga terbitjuga. Alhamdulillah. dan jika pada akhirnya peraturan itu terbit, disyukuri saja. Serahkan saja pada Alloh. Alloh tau mana yang terbaik :)