Kamis, 31 Januari 2013

Long Journey till I Find My Way Home to You.. (part II)

Lanjutan ceritanya..Cerita sebelumnya bisa dibaca disini.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-->
Ingatlah Alloh, karena dengan mengingatNya, hati menjadi tenang..


Apalagi yang bisa ku lakukan selain banyak berdoa. mencari jawab atas pertanyaan dalam hatiku. Robb, diakah..??


Hari-hari berlalu. tak selang berapa lama memang, mb shalihah memberi kabar ibu beliau sedang berkunjung jakarta. Beliau sudah menyampaikan ke ibunya perihal proses ini. Beliau ingin melanjutkan dan ibunya sudah menyetujui pilihannya. hah? kaget lagi. Semudah ini ya. Aku pikir namanya ibu pasti ingin kenal dulu dengan calon menantunya. Ga langsung setuju-setuju aja gitu. Nge blank lagi..Berdoa lagi. Walaupun belum yakin 100%, aku lebih ga punya alasan untuk tidak melanjutkan proses. Sejauh ini, selain perbedaan karakter, tak ada alasan syari untuk menolak memang. Itu pun cukup membuat Nisa awalnya menyatakan ketidak setujuan atas proses ini. Dia bilang kami ini benar-benar tidak cocok. Hal lain yang membuat berat menerimanya memang komentar Nisa ini. Bagaimanapun dia kenal baik kami ini seperti apa. Ketika dia bilang ga cocok, ya memang kami ini ga sama. Bedanya jauuuuh, kaya Bumi dan Langit.


Tapi hati harus bicara. Saat itu, walaupun masih fifty-fifty, keraguanku untuk mengakhiri proses ini lebih besar dibanding keraguan untuk melanjutkan. Alhasil diputuskan untuk dilanjutkan. Setelah diskusi dengan ortu dan curhat ke beberapa orang, ya memang komentar  Nisa  itu baik untuk dipertimbangkan, tapi jangan dijadikan satu-satunya alasan untuk menolak. Lagipula ortu pengen liat dulu orangnya. Baiklah,  proses berlanjut. Masih selalu bertanya pada Alloh dan hatiku.


Di bulan ini pula, untuk pertama kalinya aku dipertemukan dengan ibu. Iya, ibu beliau beserta adiknya dalam sebuah makan malam. Seperti biasa, aku tak banyak cakap. Apalagi dengan orang yang baru ku kenal. Mencoba sih untuk bicara tapi akhirnya memang ga pandai amat. At least I've try the best. Dari pertemuan di makan malam itu, disepakati, beliau akan datang ke rumah ketemu ortu di bulan Mei. Pas libur panjang.


Mei 2012


Hari-hari dimana semakin banyak pertanyaanku tentannya. Benarkah dia benar-benar ingin melanjutkan proses ini. Semudah ini ya prosesnya..? Gimana kalo ternyata bukan dia..? Gimana kalo ternyata dia ingin lanjut proses ini hanya karena buru-buru ingin nikah. Gimana kalo aku mau melanjutkan proses ini hanya karena suatu ketergesa-gesaan. Gimana ya kalo nanti aku ga nyambung dengannya..Masih banyak gimana gimana lainnya..Namun, pertanyaan terbesarku, "diakah..??"


Selalu kembalilah pada Alloh atas setiap pertanyaan. Karena Dia selalu punya jawabannya. Pertanyaanku mungkin terjawab melalui mimpi. Eyang datang malam itu, memandangku dengan penuh senyum. Tak banyak yang beliau katakan. Tapi cukup aku ingat kata-kata beliau di mimpi itu, "nanti tanggal .. sampai … (lupa bilangnya tanggal berapa) ada yang mau datang" ..Aku lupa eyang bilangnya tanggal berapa, yang jelas sehari sebelumnya mb shalihah sudah mengabarkan bahwa beliau jadi mau datang Mei ini. Oke, pikirku bisa jadi beliau ini memang jodohku. Tapi tunggu dulu, tanggal yang disebut belakangan itu masih beberapa hari lagi. Masih ada kemungkinan akan ada orang lain yang datang padaku sampai hari itu..


Hari di tanggal yang Eyang sebutkan


Feelingku benar. Siang itu, mb murobbi menginfokan padaku ada sebuah proposal untukku. Jelas kaget.. Benar sekali dugaanku.. Makin bingung dan galau, itu jelas..


Alloh akan mengirimkan kerikil kerikil kecil untuk menguji sejauh mana komitmen kita


Di lintasan hati itu, aku yakin Alloh sedang menguji komitmenku dengan beliau, Tapi demi tidak menimbulkan crash dengan ortu, aku kembalikan lagi keputusan kepada ortu. Biarkan mereka berdua yang memilihkan suami untuk anaknya ini.


Hari dimana Beliau datang ke rumah


Rasanyaaa,,,deg-deg an banget,, Takut kalo tiba-tiba ditolak ortu.


Beliau sampai rumah tepat di waktu yang dijanjikan. Biasalah pertama ketemu ortu basa basi dulu. Tanya-tanya dulu tentang orang tuanya, keluarganya, kerjaannya, dan sebagainya. Ga berapa lama basa basi ditanyalah sama papa maksud kedatangannya, Ya dia bilang datang kesitu karena kami sudah sepakat untuk menikah (batinku waktu itu, emang kita udah sepakat ya. Kayaknya aku hanya sepakat untuk lanjut aja. Tapi klo nikahnya tergantung lah sama mama papa. Klo mereka enggak setuju, ya berarti ga sepakat :D). Daaan, apa kata papa waktu itu. " Oh ya udah, nanti kapan orang tua disuruh datang. Akadnya di Masjid Agung aja. Trus resepsi di pendopo depan masjid Agung. Nanti pakai pengajian juga..bla..bla..bla.. enaknya sih nikahnya habis pada selesai S1 aja..bla..bla.."  Udah ga ngerti lah pa ngomong apa aja. Tapi demi Alloh kaget, langsung diterima gitu aja, Dalam bayanganku nih, bakal ditanya-tanya dululah, atau ngapainlah. Eh ini langsung diterima aja. Bingung aku,,, Daaan yang lebih membuat kaget. Setelah ngobrol begitu, langsung dunk kami diajak jalan liat masjid untuk akad, gedung, terus ke rumah Eyang, dikenalin Beliau ke saudara-saudara… Heh, bengong aku. Rasanya ga napak Bumi. Gimana ya, ga bisa dibilang seneng banget sih, tapi bingung aja. Beneran nih, yang ini diterima. Beneran nih, aku jadi mau nikah dengan orang ini..Perasaan-perasaan yang tidak dapat didefinisikan. Benar-benar aneh.. Pun setelah itu, sorenya kami mengantar beliau ke bandara. Beliau rencana langsung pulang ke Jakarta sore itu dengan pesawat. Karena ga dapet Damri  dari Magelang, akhirnya papa maksa untuk mengantar sampai bandara. Takjub akuuu.. sebegitu langsung nyambungnya papa mama dengan beliau ini.


Tapi ya mungkin inilah jalannya.. Alloh memudahkan urusan ini. setidaknya sampai titik ini Aku merasa Alloh sudah memberi jawabannya.. Bismillah..Mungkin memang beliau..


Proses slanjutnya setelah kedatangan beliau ke Magelang adalah proses khitbah secara adat.


Jadi kapan ortunya datang .?


Nah, ini yang masih belum fix. Ceritanya ketika beliau itu datang, papa bilang nikahnya habis selesai S1 aja. Yang bisa diartikan tahun depan. Jadi biar kedatangan ortunya juga ga terlalu cepat, akhirnya masih belum dipastikan. Mengingat juga keluarga disana masih memiliki beberapa hal yang harus diprioritaskan dulu. Pun jarak Pomalaa- Magelang ga bisa dibilang dekat. Butuh planning untuk datang begitu.


Hari-hari setelah Mei itu menjadi hari-hari yang penuh harap cemas. Setelah lancar di awal taaruf, sekarang mentok di ortu masing-masing. Di rentang waktu yang bisa dibilang lama ini, kami bahkan ga ada kontak sama sekali. Hal itu sih cukup buat cemas atau aneh ya buat papa dan mama. Orang mau nikah kok ga kenal, ga ada kontak, ga ada ngobrol..yaa..sebenrnya udah biasa sih dibilang aneh..tapi kali ini jadi galauuu.. Tiap hari curhat ke mama hal yang sama. Nunggu tahun depan kelamaan. Akhirnya dengan sedikit lobi-bahasa halus dari rengekan- mama papa luluh..Yaudah tahun ini juga boleh, habis lebaran haji deh. tapi ortunya dateng kesini dulu.


Oke..One problem finished. Tinggal merencanakan jadwal pasti kedatangan ortunya. Setelah melewati beberapa lobi antara beliau dan ortunya, sempat juga sih miss komunikasi diantara kami, akhirnya singkat cerita disepakati bahwa khitbah akan dilaksanakan pada tanggal 1 September 2012. Supaya pembicaraan tidak berbelit panjang, sebelum acara kbitbah itu tanggal pernikahan sudah ditentukan. Siapa yang menentukan..? ma dan pa sih, tapi atas usulan kami berdua. Akad nikah ditentukan tanggal 21 Desember dan resepsi 22 Desember. Acara khitbah hari itu berlangsung singkat tapi padat. Kedua keluarga sudah bertemu. Selesai..tinggal menunggu hari H.


Eh, tapi seenarnya juga belum selesai banget. Jarak antara khitbah dan nikah itu 3 bulan lebih. Lamaa..hahah..Ga perlu ditanya kenapa lama begini. Ga ada satu pun yang ingin berlama-lama tetapi kami juga harus menyesuaikan jadwal kedua kuarga. 3 bulan yg keliatan lama itu, kata ma dan pa cepet banget. Beliau berdua cukup perfeksionis. Jadi dari sejak khitbah itu sudah sibuk. dan hingga tulisan ini dibuat, h-8 mereka masih super sibuk. Semuanya dikerjain berdua. katanya ga puas kalo orang lain yang ngerjain.


Terus gimna dengan calon pengantin..?


Kami berdua relatif ga gitu sibuk (eh, ga tau dink klo beliau ^^). aku sih kadang masih suka bolak balik ke magelang. Untuk acara itu sih, saya cuma bertanggungjawab buat undangan tok. Lainnya dikerjakan bareng sama mama papa, kaya cari souvenir, kostum dsb.. Dan aku sih memang lebih memilih untuk nurut aja. Aku sudah diwejangani, "masa-masa ini adalah masa sensitif.  Jangan sampai buat ortu sakit hati, karena kalo sampe sakit hati, ingetnya bakalan seumur hidup." Baiklah,  klo banyak ikutan pasti banyak bedanya. Mau anak dan ortu kadang kan sering beda. Paling request aja  Yakin kok beda kaya apa, asal ga ngotot-ngototan, akan bisa diambil jalan tengah. yaa.. Kaya mama pengen pake adat lengkap. Akunya ga mau. Terutama di acara siraman. Akhirnya sih siraman ditiadakan. alhamdulillah. Tapi acara panggih tetep ada. Ya baiklaah.. Jalan tengah kan. Yang penting untuk hal-hal yang prinsipil bisa tetap terjaga. Yang penting juga semua senang. Beliau kebetulan juga ga keberatan. Hmm ini sih yang buat aku cukup senang dan tenang. Beliau ga terlalu ribet dan bisa fleksibel dengan hal beginian. Siip laah..^^b


Rasanya menjelang menikah ini lama.Iya 3 bulan itu rasanya lama. menunggu begini sih lamaa..sampai udah bosan untuk menggalau. Dan bukan hal yang mudah memang. Menjaga hati tetap pada posisinya. Aku memilih untuk tidak terlalu larut dalam euphoria, tetapi juga tidak pasif. Jadi jatuhnya kadang keliatan hepi, kadang keliatan ga hepi. Tapi sebenernya hepi. Lebih banyak hepinya malah. Kalo kata temen, kliatan kok hepinya. Air mukanya beda  . Kenapa harus menjaga perasaan tetap ada di tengah..? Dalam jangka waktu lama seperti ini, ada banyak hal yang bisa saja terjadi. Jadi ya hanya bisa berserah sama Alloh. Berdoa semoga semua rencana ini dirihoi, selalu diberi kemudahan, mendapat banyak kebarokahan.


Desember 2012


Menghitung hari menuju hari H.. Hari-hari yang mulai terasa cepat. Diantara kepanikan menuju hari H, panik juga menyelesaikan skripsi  Dan masih sangat menikmati kepanikan ini.


Jadi, apakah cerita aku dengan beliau hanya cukup disini..? Ternyata tidak, Alloh masih menyimpan sebuah cerita tak terduga. Desember ini, berita pernikahan kami sudah mulai menyebar. Banyak orang kaget ketika akhirnya aku menikah, dengan beliau pula. Kami memiliki irisan lingkaran teman-teman sama. Banyak diantara teman-teman yang sama dan saling mengenal.


Malam itu, sebuah sms masuk dari seorang teman. Dia menanyakan apakah aku mau menikah dnegan beliau. Ketika aku jawab iya, dia kaget. Apa yang dia katakan? "Nis, tau ga sih, mas ini adalah orang yang mau akau kenalin ke kamu waktu itu" Subhanalloh.. Waktu itu teman ini memang pernah menawariku utuk dikenalkan dengan seseorang. Tapi aku tolak, soalnya kalo ga salah, aku susah berproses dengan beliau.


Keesokan harinya, teman yang lain men gtalk ku. "nisaaa..gemeesss.Tau ga, dari dulu itu aku pengen ngenalin kalian berdua". Setelah diusut, dulu itu beliau sering minta dikenalin ke akhwat. Dan teman ini sempat kepikiran untuk mengenalkan kami berdua, tapi akhirnya memang niat teman ini belum terlaksana. Waktu itu beliau juga masih belum diijinkan untuk menikah.


Bagiku ini benar-benar kejutan. Pertemuanku dengannya pastilah bukan suatu kebetulan. Alloh sudah mengatur hingga hal yang paling kecil sekalipun, Dan akhirnya semuanya diskenariokan dengan begitu indah. Tak ada satupun yang luput dari Nya. Pa bilang jodoh itu misteri. Mungkin memang begitu adanya. Kenapa aku selalu gagal dalam proses sebelumnya, tentu karena Alloh sudah mempersiapkan seorang yang shalih ini padaku. Kenapa baru sekarang dipertemukan. Karena waktu-waktu kemarin Alloh sedang menempa kami, memberikan kesempatan kepada kami untuk bertumbuh, sama-sama berproses untuk saling memantaskan diri. Hingga akhirnya kami bertemu dalam kondisi yang insya Alloh paling baik menurut Alloh, yang insya Alloh lebih baik juga di mata kami di banding waktu-waktu yang lalu.


Pemilik tulang rusuk akan selalu berjalan mencari dimana tulang rusuknya berada. tulang rusuk akan tahu siapa pemilknya.Dan tulang rusuk tak akan pernah bisa menolak kedatangan pemiliknya, karena namanya bahkan sudah datang jauh sebelum tulang rusuk ini ada..





Subhanalloh..Alhamdulillah.. Allohu Akbar..




Long journey till I find my home to you,. My zauji..


Cemputut, 16 Desember 2012


H-5 until the day..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekian ceritanya. Panjang ga sih.. :D
Dengan demikian lunas sudah janji saya ya... :))  
 Mohon doanya semoga Alloh selalu merahmati keluarga kami. Memberikan kebarokahan yang banyak. Memberikan keturunan yang salih dan salihah kepada kami..Serta mengekalkan ikatan kami hingga ke jannah Nya. Aamiin..

Jadi orang Jawa
Jadi orang Bugis

 
-->
Terima kasih telah memilihku menjadi istrimu..



Terima kasih telah memilihku menjadi ibu untuk anak-anakmu..



Semoga kebarokahan selalu tercurah untuk keluarga kita..






Love you, coz Alloh...:))









Rabu, 30 Januari 2013

Long Journey til I Find My Way Home to You.. (part I)

L
As a promise, saya mau posting juga cerita ini. Yaa, sudah banyak juga yang menanti ternyata. Maafkan, kemarin-kemarin sengaja belum menyempatkan diri untuk posting lagi, padahal tinggal di posting aja sih ya. Tapi ya begitulah.. :) Posting apakah...? Iya, kali ini saya mau posting tentang cerita di balik pertemuan saya dengan suami. Tulsiannya sudah ditulis dan diselesaikan 6 hari sebelum menikah. Atas ijin Mas juga, akhirnya tulsian ini boleh diposting :), Berhubung agak panjang, jadi tulsiannya akan dibagi dalam beberapa postingan ya.. Baiklah, langsung menuju cerita utama..

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-->
-->
Aku berdoa dan selalu yakin bahwa pertemuanku dengan jodohku adalah skenario indah dan yang tak disangka yang Alloh tetapkan untukku. Lebih tepatnya aku memang berharap cerita pertemuanku dengan jodohku akan menjadi sebuah kisah cantik yang luar biasa, setidaknya untuk diriku..

Dan begitulah takdir Alloh bekerja. awal menerima cv nya saja aku sudah cukup kaget. Bagaimana tidak, dari jaman kuliah aku cukup sering mendengar cerita tentangnya tanpa aku tahu bagaimana sosoknya.  Pertemuan pertamaku dengannya, ketika pemberkasan. aku dan kedua temanku itu rencananya ingin mengunjungi salah seorang dosen kami yang baru dimutasi. Kantor Bapak dosen tersebut satu gedung dengan gedung Beliau. Tanpa membuat janji lebih dulu dengan dosen tersebut. kami nekat datang kesana. Untung-untungan pikir kami waktu itu. Belum jodoh tampaknya, kami tak bertemu dengan sang dosen. Berhubung sudah sampai disana, Nisa, seorang temanku,punya ide untuk menghubungi seorang seniornya yang bekerja disana. Pikirnya daripada sudah jauh-jauh datang,ga dapet apa-apa, minimal klo bertemu dengan senior tersebut, bisa tanya-tanya tentang suasana kerja. Yup, kami memang tiga orang cupu yang masih sangat blank dengan dunia kerja yang sebentar lagi kami hadapi. Kali ini beruntung sekali senior tersebut itu ada di tempat dan punya waktu untuk bertemu dengan kami. Itulah untuk pertama aku melihat sosok beliau yang selama ini hanya ada di cerita Nisa. Kesan pesan pertamaku, "iya, orang ini memang terlihat dewasa", seperti kata Nisa. Kesan pertama yang berlalu begitu saja. tak ada rasa, tak ada pikiran apapun. Hanya memang aku sempat berpikir, nanti-nanti kalo ketemu lagi, Mas ini paling juga udah lupa denganku. Dan pertemuan pertama itu berlalu begitu saja..

November 2009
Pengumuman penempatan!! Dari ketiga temanku hanya aku yang ditempatkan di pusat, iya di Lapangan Banteng. Bersyukurnya..mwndapat penempatan yang cuma di pusat. artinya aku ga perlu pindah-pindah. dan sesuai keinginan, aku ga akan masuk ke eselon 1 itu.horee..Tentang beliau, ah sama sekali ga kepikir kalo nanti-nanti akan ketemu lagi atau enggak. Klo pun ketemu, toh beliau juga ga akan ingat..

Penempatan pusat membuatku harus mencari kos baru, cari-carilah yang dekat kantor. Alhamdulillah, mendapat sebuah kos yg nyaman, yang berisi para wanita shalihah dan kebetulan (tentunya tak ada yang kebetulan, jika Alloh sudah mengatur segalnya) isinya adalah para alumni satu almamater juga..Bersyukur sekali, tak perlu waktu lama untuk beradaptasi dengan suasana kos yang baru ini. :)

Tahun 2010..
Seorang Mb shalihah, yang juga teman kos, ternyata adalah teman beliau. Mb ini dulu juga salah satu staf beliau waktudi kampus. Kebiasaan mb ini yang suka menjodoh-jodohkan orang, membuatnya mulai berpromosi tentang beliau ini. Oh, orang itu lagi, ku pikir. Orang yang bisa ku bilang namanya sudah tidak asing lagi di telingaku. Walaupun tidak mengenalnya, cukuplah aku tau beliau ini. Walaupun suka promosi tentang beliau ke anak-anak kos, ujung-ujungnya mb ini selalu bilang,"dia ini recomended banget sih, tapi sayangnya belum diijinin nikah. disuruh ortunya lulus S1 dulu". Karenanya dalam setiap tawaran mb ini, aku ga pernah menanggapi serius. Toh masih harus lulus S1 dulu, dan kuliah di UI itu paling ga dua tahun baru selesai. Jadi walaupun dipromosiin beliau ini baik, recomended, bla..bla..blaa bagiku ga ada sense sama sekali.  Lagipula sudah keliatan aku dan beliau itu seperti Bumi dan Langit. Jadi sekali lagi aku tidak merespon setiap mb itu berpromosi..Toh kalo jodoh ga kan kemana,dan berhubung aku sudah berniat untuk menikah. Jadi jika ada yang lebih dulu datang, tentu yang lebih dulu datang itu yang akan diprioritaskan .

Januari 2011
Mb shalihah mengumpulkan teman-temannya untuk kegiatan bakti sosial di sebuah rumah singgah. Si mb mengajak teman-teman gengnya plus Cempututres. Tentu aku ikut serta di dalamnya dan bisa ditebak,begitu juga dengan beliau. Itulah saat pertemuan keduaku dengannya. Tak ada rasa rasa atau sense berlebih. hanya diantara sekian banyak orang yang hadir disana, perhatianku memang sedikit terfokus padanya. mungkin saat itu beliau memang menjadi mc di acara tersebut. Mungkin juga diantara orang-orang yang baru ku lihat tu, sosok beliau yang paling tidak asing di mataku. Entah darimana datangnya, tiba-tiba ada pikiran terbesit dalam lintasan hati ketika melihatnya berbaur dengan anak-anak kecil itu," ayah yang baik, iya suatu saat dia akan menjadi ayah yang baik untuk anak-anaknya". Sampai detik itu, aku masih melihatnya sengai sosok yang dewasa dan memang terlihat kalem (susah sebenernya nulis kata ini, soalnya penampakan luar itu benar-benar menipu, nyatanya kelak aku tahu beliau ga sekalem seperti penampakan luarnya). Tapi sampai saat itu pula, aku yakin tak ada rasa sama sekali.   

Oktober 2011
Mb shlihah menikah..Cempututers beramai-ramaimendatangi walimahnya di Solo. Disepakati kami akan naik pesawat pagi. Tak dinyana bertemu dengan rombongan teman mb shalihah yang lain,salah seorang diantaranya beliau. Ah, orang ini lagi ku pikir. Baiklah, diantara teman-teman mb yang lain, pada akhirnya belaiu memang jadi paling menarik perhatianku (yang lain ga kenal sih) dan ku tekankan lagi ini bukan perasaan suka atau sejenisnya. Semua berjalan begitu biasa. Tak ada tempat istimewa di hatiku untuk beliau. Walaupun hingga penghujung tahun 2011, aku belum menemukan jodohku. Niat nikah sih, ikhtiar sih, tapi ga ngoyo juga. Let it flow..Emang sih,cara ikhtiarnya ga naruh proposal ke murobbi. Atas banyak alasan aku memang tidak mengandalkan murobbi seorang untuk ikhtiarku. Kalo boleh jujur sih, di lubuk hati terdalam, aku takut aja kalo berproses dengan orang yang baru pertama kali aku tahu, trus ga berapa lama nikah dengan orang itu. Rasanya belum bisa menerima proses yang begitu. Jadi ya, paling ga aku tau dululah dengan orangnya, tapi ga usah pacaran, tetap proses di jalan syari. Doanya sih begitu. Jadi ingin menikah dengan siapa juga masih blank. Lagipula aku tidak menaruh hati dengan siapapun. 

Hidup masih bergulir. awal tahun 2012
Sejak awal 2012 ini, tiba-tiba aja ada beberapa tawaran berdatangan. ini tentang perjodohan. Ada yang langsung ke ortu, ada perantara yang menitipkan proposal, ada teman kantor yang menanyakanku. Pikirku bisa jadi ini waktunya. Aku berharap ini saat pertemuanku dengan jodohku. Sangat berharap semoga di 2012 ini aku bisa menikah. Tampaknya Alloh berkehendak lain, Dia masih ingin menyimpan skenario indah pertemuanku dengan jodohku. dari beberapa calon yang datang itu, tak satu pun ternyata yang menjadi jodohku waktu itu. tak semunya lewat taaruf formal memang, bagiku dengan jalan apapun, lewat perantara siapapun, tak masalah, yang penting ga pacaran dan tetap terjaga. Pikirku jodoh itu bisa datang dari mana saja.
  
Rasanya agak mutung waktu itu, iya juga sih. Jadi ketika mb shalihah tiba-tiba menghubungiku dan mengatakan ada yang mau kenalan, aku tolak. Aku sedang tak ingin bertaaruf. Aku masih ingin menata hati. dengan sangat sadar, sesadar-sadarnya aku menolak tawaran taaruf itu. Terbesit lagi di lintasan hati, " kok, kayaknya yang mau ngajak taaruf beliau ya". ah tapi lintasan itu lagi-lagi ga aku respon. biarin aja lah kalo emang beliau yang datang. Beliau berhak mendapat akhwat yang lebih baik. siapalah diriku..

Beberapa pekan sejak penolakan itu. di bulan April 2012
Sore itu mb shalihah men-gtalku, "Anis, boleh minta proposal kamu ga. Ini bentar lagi ikhwannya mau kirim proposal". Takdir Alloh bekerja, entah kekuatan apa aku mengiyakan untuk mengirim propsalku. Baiklah, aku siap dengan taaruf ini.Bismillah..biidznillah..Karena sore itu aku tidak membawa proposalku, akhirnya baru malam harinya aku sempat mengirim ke mb shalihah. dan keesokan harinya aku mendapat kiriman proposal ikhwannya. Ketika membuka email itu, yang terbuka pertama kali adalah foto dirinya. Ga perlu mikir dua kali siapa sosok itu. Yup, itulah beliau. Demi Alloh aku kaget sekaget-kagetnya. Kaget karena dugaanku benar adanya. Kaget juga kok bisa beliau ini tiba-tiba hadir begini. Ga salah orang apa ya, beliau ini. Rasanya tidak terdefinisi. Bukan seneng, tapi lebih banyak bingungnya. Akhirnya dengan mengucap bismillah dengan perasaan yang luar biasa aneh, aku  beranikan men download isi proposalnya. Dibaca perlahan dan teliti di atas metromini. Iya, itu Sabtu pagi saat jadwal berangkat kuliah. Kondisi metromini memang tak nyaman, tapi proposal itu cukup membuatku terbius. Proposal panjang yang tebagi menjadi dua bagian, satu bagian berisi profil dirinya, satu bagian lagi yang sangat panjang berisi riwayat singkat beliaunya.

Pomalaa..kota mana pula ini. Sebelumnya aku tahu Beliau dari Sulawesi, tapi ga kepikir jika nama kotanya pun tak familiar begini. Sepanjang kuliah aku kacau. Percaya ga percaya kalo akhirnya taaruf juga dengan beliau ini. Dan melihat isi proposalnya yang panjaaang,rasanya ga ada apa-apa nya dibanding popsalku yang sangat sangat singkat. Ketika siang itu aku menghubungi mb shalihah untuk mengkonfirmasi benar beliau yang mau mengajakku taaruf. Si mb bilang iya. dan ketika kutanya apa perlu tambahan detil propsal dariku, ternyata proposal itu sudah cukup. Sang ikhwan minta waktu bertemu pekan depannya. (Apaa..??!! -__-")

Diantara ragu dan panik, aku telp mama, menanyakan kesetujuannya untuk bertaaruf dengannya. Bagaimanapun yang paling mebuatku khawatir adalah asal beliau ini yang dari luar jawa. Pernah dalam percakapan kami, ma pengen aku punya suami yang asalnya deket-deket aja, biar kalo mudik ga jauh-jauh Tapi itulah hebatnya ortuku, alhamdulillah ortu bukan tipe orang yg rasis. .Pada dasarnya mereka ga masalah anaknya ini menikah dengan orang mana saja., asalakan Islam dan seorang yang shalih. Baiklah, aku putuskan melanjutkannya. jadwal taaruf sudah disepakati, Sabtu sore ba'da ashar di rumah mb shalihah. Itu berarti sepekan setelah proposalnya sampai padaku.

Sepekan kemudian di hari Sabtu
Sesuai kesepakatan, hari ini kami akan dipertemukan di rumah mb shalihah. Paginya aku masih ada jadwal kuliah. Dan berhubung jadwal ketemunya habis ashar, jadi rencananya aku mau balik kos dulu. udah nyipain baju pula untuk pertemuan itu. Bukan pakaian yang resmi sih, tapi di mataku cukuplah tampak rapi. Soalnya pagi itu aku lagi malas dandan, jadilah kuliah dengan pakaian ngasal. Mood itu mempengaruhi keinginan berdandan. Karena pagi itu, perasaanku masih sangat aneh dan campur-campur, jadinya ga mood dandan. Itupun awalnya mau pakai bergo aja, tapi setelah dipikir kok ga sopan, akhinya baru ganti jilbab segi empat. tapi pakaian tetep kaya pakaian main. Rok jins belel plus kemeja pink yang warnanya pun udah ga cerah. heheh. Rencana tinggal rencana, kuliah siang itu molor plus dapat bonus waktu dari bapak dosen. Keluar kampus sudah sekitar pukul 14.00, Itu pun masih ditambah hujan yang sangat deras. akhirnya diputuskan tidak dulu pulang ke kos, melainkan langsung ke rumah mb shalihah, mengingat aku harus mampir dulu ke Atrium. Payung tidak cukup melindungi diri dari hujan deras disertai angin hari itu. Bisa ditebak, sebagian baju basah. fyuuh..tambah kucellah diriku. Baju udah kucel, tambah basah..bener-bener deh.  Mama dari rumah yang udah ribut aja memantau. Biasa selalu pesennya,"dandan yang rapi ya..yang cantik..kan mau ketemuan". sore itu boro-boro dandan cantik, rapi aja enggak. yasudahlaah..-_-"

Ba'da ashar sampailah di rumah mb shalihah. sedari pagi aku emang udah mulai panik. Sampai di rumah mb shalihah masih juga panik. Beliau belum datang ketika aku sampai disana. Tak selang berapa lama barulah beliau hadir. masih panik? jelas.. hasilnya dalam pertemuan singkat itu aku tak banyak bicara. aku yang memang tak pandai bicara ditambah ngantuk sangat ditambah lagi ga mood ngomong. Ga banyak yang bisa ku tanya. Ngantuk?? yup, believe it or not, sepanjang pertemuan itu sangat sangat mengantuk. Cukup bisa membuatku terlelap kalo pembicaraan makin panjang. konyol?? banget...ya entah kenapa, dalam sesi itu justru aku merasa perbedaan kami semakin nyata. Terasa sekali ada tembok yang menyekat diantara aku dan beliau. Dan hingga beberapa waktu, aku masih tak bisa meruntuhkan tembok itu. Hasil dari pertemuan itu akhinya bukan suatu keyakinan bulat dariku. (Tampaknya beliaunya juga demikian) Tapi justru kegalauan luar biasa. To be honest, aku ga tau harus memberi jawaban apa...


To be continued...