Minggu, 25 Juli 2010

Nasehat Ibu untuk Putrinya

Menjelang pernikahan purinya, Umamah memberikan 10 nasehat kepada putrinya sebagai bekal menuju kehidupan barunya. Sepuluh nasehat yang menurutku sangat bagus dan mengena. Apalagi setelah kesepuluh nasehat itu dijalankan putrinya, kehidupan rumah tangganya menjadi mulia dan menghasilkan keturunan yang baik.
Tapi, yang bisa kasih nasehat bagus seperti itu bukan cuma Umamah saja, ibunya Annisa juga bisa kasih nasehat buat anaknya ini.hihi..(yang jelas ngena juga, paling ga buatku). Nasehat ini memang sangat berguna untuk hidupku sekarang dan di masa yang akan datang. Dan nasehat yang disampaikan ini, tidak semua berupa ucapan tapi ada juga yang berupa perbuatan sehingga tanpa diucapkan pun, aku akan melihat contoh nyata keteladanan beliau. Dan yang aku tulis sekarang ini, mungkin hanya sebagian kecil nasehat-nasehat yang pernah beliau berikan,

1. Jika seseorang berbuat tidak baik, janganlah marah berlebihan
Sekali marah pada orang, apalagi berlebihan akan merusak hubungan baik yang telah terjalin sebelumnya dengan orang tersebut. Apalagi kita tidak akan tahu, jangan-jangan di masa yang akan datang kita akan membutuhkan bantuan orng tesebut. Jadi, kalo ada perbuatan orang yang tidak berkenan, sampaikanlah ketidaksukaan itu dengan baik. Hadapai dengan bijak. Intinya jangan pernah memutus silahturahmi.
2.         Jangan menambah masalah dalam masalah
Ni nasehat paling sering dibilang, habisnya aku ini panikan dan suka dilematis kalo lagi dalam masalah akhirnya sering ga bisa ambil keputusan dengan cepat. Dan kadang malah manmbah masalah dengan bertanya "gimna klo gini, gmn klo gt..". semakin aku bertanya-tanya seperti itu, paling makin bakal diomelin.hihi..habisnya malah jadi menambah masalah dan masalah yang lama ga selesai juga. pesen mama, setiap keputusan itu memiliki risiko, risiko seperti apa, ya itu harus dihadapi. Bukan malah dihindari. Bersikaplah dewasa saat menghadapi kondisi seperti itu.
3.         Belajar itu penting dan selagi bisa belajar, belajarlah teruus
Mama ini memang tipikal pembelajar. Sampai setua ini pun, semangat belajarnya masih tinggi. Anak-anaknya udah gede ini, kadang bisa sharing ilmu. Kalo dulu jaman kecil, mama yang nemenin dan ngajarin kami belajar, sekarang kadang kami yang ngajarin mama. Kaya belajar excel, belajar facebook an. beliau memang punya rasa ingin tahu yang besar.  Pernah juga belajar ngaji. Mama mang telat sih belajar ngajinya. Menjelang 50 tahun baru belajar ngaji lagi. Ga buta-buta amat sih, tapi tidak cukup lancar. Untuk ukuran orang yang sudah tua, menurutku kemauan dan kerja erasnya untuk belajar itu patut diacungi jempol. Beliau ga malu biar mulai belajar dari iqro', manggil guru ke rumah. tetep semangat deh. Alhamdulillah sekarang udah lancar, dan masih rajin ngaji. Bener-bener salut deh..
4.         Emansipasi itu boleh tapi tidak berarti menjadikan wanita dan pria itu benar-benar sama
Emansipasi itu boleh apalagi untuk kesetaraan pendidikan. Tapi hal itu tidak menjadikan pria dan wanita itu sepenuhnya sama dalam berbagai hal. Karena masing-masing punya kodratnya dan tidak bisa dipersamakan.
Nasehat ini dikasih waktu ada pembagian tugas rumah antara aku dan adek. Maksudnya biar aku tidak iri dan protes kenapa aku dikasih kerjaan seperti ini, adek dikasih kerjaan seperti itu. Dan kadang kerjaanku mang jadi lebih banyak dibanding kerjaan rumah untuk adek (tapi sejak aku kuliah, adek jadi bisa sih, ngerjain tugas-tugas yang laen).
5.         Sehebat-hebatnya wanita di luar rumah, dia tidak boleh melalaikan kewajibannya di dalam rumah. Setinggi apapun karier seoramg wanita, dia tetap harus tunduk dan melayani suaminya dengan baik.
Di dalam rumah, wanita itu jadi istri dan ibu. Dan untuk itu wanita harus menjalani peran tersebut dengan sebaik-baiknya.
Ini bukan hanya sekedar ucapan, tapi beliau sendiri melaksanakannya. Yup, sebagai wanita pekerja memang seluruh waktunya tidak sepenuhnya berada di dalam rumah.tapi itu semua tidak berarti beliau melalaikan kewajibannya. Kami sekeluarga tidak pernah ditelantarkan, misal seperti urusan makan. Makan 3x sehari (atau lebih kalau mau) pasti tersedia dan sudah dipikirkan mama. Sekalipun untuk waktu-waktu tertentu ketika lagi tugas dinas luar gitu, pasti sudah dimasakin dulu. Kalo perginya beberapa hari, pasti sudah dimasakin lauk banyak, ada ayam, ikan, tahu, tempe yang sudah dibumbu tinggal digoreng aja. Yang jelas kami ga pernah merasa ditelantarkan.
6.         Kalo punya rizki, jangan lupa dibagi-bagi
Maksudnya dibagi-bagi kepada yang membutuhkan dan jangan lupa disedekahkan. Mama itu punya rizki sedikit aja, kalo bisa akan dibagi-bagi lagi ke orang lain. Kalo habis dari luar kota, bawaannya bisa dua kali lipat, karena pasti bawa oleh-oleh.
Mama juga pernah pesen ini (ini sms sih dari temen mama yang diceritain ke aku),"ketika pagi hari di jumat terbangun dan mendengar burung-burung berkicau, ingatlah dan mulai berpikir ,'hari ini siapakah orang yang akan aku nafkahi?'".
Maksudnya Jumat itu kan hari yang baik, baik juga untuk bersedekah, mama menginagtkanku untuk tidak lupa menyisihkan harta. Mama sendiri sudah menjalankan amalan tersebut (insya Allah dan semoga ke depannya tetep istiqomah). Semoga bisa meniru ini..
Hmm..apa lagi y..sepertinya itu dulu aja, masih banyak sebenernya tapi bingung nulisnya…Yang lebih penting kan bukan sekedar mengingat nasehat-nasehat tersebut, tetapi juga menjalankan nasehat tersebut. semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga kita termasuk anak yang berbakti kepada orang tua. Amiin..

Sabtu, 17 Juli 2010

Kerja itu Susah ya,,??!!

"Kerja itu yang susah bukan kerjaanya, tapi human nya.."



Itu kata-kata mama waktu jaman jadi pengangguran..sekarang, setelah 6 bulan kerja, dirasa-rasa mang bener seperti itu..kerjaanya itu sebenernya relative ga susah..dipikir, kerjanya Cuma gitu2 aja..kadang malah kerjaanya monoton, jadi ga pake mikir panjang pun dah otomatis ngerti dengan kerjaan itu..:)

Yang susah adalah manusianya..ya manusia dalam konteks diri sendiri, ya manusia dalam konteks orang lain..ini nih, bagian-bagian yang menurutku (yang aku rasain sih..) masih merasakan susahnya kerja..:

1.      Kerjaan yang membosankan
Kadang dapet nih, kerjaan yang ngebosenin. Habisnya kerjaan itu monoton dan rasanya tuh kerjaannya ga slesai-slesai..dah hampir selesai, dateng lagi kerjaan yang sama..wuih..itu bayangin aja dah kliatan sangat menyebalkan ya..apalagi masih fresh graduate gini, idealisme masih tinggi, jadi kadang mikir, ilmuku selama kuliah mau dikemanain  ya..?ga kepake ini..:(
2.      Kerjaan numpuk, dan ga tau mana yang harus diprioritaskan
Buat pegawai baru kaya aku ini, agak susah sih membedakan mana kerjaan yang prioritas dan bukan prioritas. Apalagi kalo harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tampaknya harus diselesaikan dengan segera. Apalagi tugas itu sama-sama merupakan tupoksi.. Bingung tuh..Jadi di kantor, salah satu tupoksiku adalah mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan tata usaha di bagianku. Salah satunya adalah mengurusi persuratan keluar dan masuk. Sebagai pegawai tata usaha, itu artinya aku berada di bawah ketiga kasubbag dan satu kabag (ini kaya jabatan lintas subbagian gitu..). namanya di kantor, komunikasi utama kan lewat persuratan.jadi harus teliti melihat mana surat yang harus segera ditindaklanjuti atau masih bisa ditunda . Tapi, menurut struktiuralnya, aku adalah staf salah di salah satu subbag. Jadi ada tuposi khusus di subbag itu (di luar mengurusi perusuratan). Kadang bingung ketika tugas dari subbag itu butuh untuk cepat, tetapi di luar itu ada persuratan juga yang harus segera ditindaklanjuti. Pusing juga kalo lagi di sikon gitu. Sama-sama harus cepet, sama-sama tupoksi..akhirnya semua kerjaan dikerjain buru-buru biar semua bisa kepegang..atau kadang harus kerja multitasking..dua kerjaan dikerjain bareng..kalo dah gini bisa jadi kaya bola bekel..lari sini lari sana..hhe..efek buruknya kerjaan jadi ga sama-sama beres. Dalam arti ngerjainnya jadi terkesan separo-separo. Kalo ini, jelas aku yang salah. Sepertinya untuk ke depannya harus lebih bisa membagi kerjaan-kerjaan itu dalam skala prioritas.
3.      Susah ketika harus bersinergi dengan teman kerja
Yang namanya kerja itu ga bisa lah kita kerja sendiri. Pasti akan selalu berhubungan dengan orang lain. Minimal berhubungan dengan temen-temen di satu kerjaan. Bagian susahnya adalah mensinergikan otak dari sekian orang untuk bisa kerja sama. Sepertinya di bagian ini yang mungkin kadang akan banyak "makan ati".hehe..
Masalah umur ini juga jadi kesulitan sendiri. Di kantor itu nyampur, orang yang umurnya udah banyak (alias sudah senior) dan orang-orang yang umurnya baru sedikit (alias masih junior). Jaman mereka dan jaman kita adalah beda, jadi pemikiran pun akan beda juga. senioritas jelas akan menjadi factor kesulitan untuk berkomunikasi menyamakan persepsi. Apalagi jika temen kerja itu umurnya sudah jauuh di atas n jauuhh lebih senior.. yang aku rasain sekarang sih gitu, beda pemikiran jadi sedikit susah. apalagi karena seniornya, jadi kadang merasa punya dua atasan langsung. Dan itu bener-bener ga mudah, berada di bawah dua perintah. Apalagi posisiku saat ini adalah junior yan ga ngerti apa2,yang masih harus banyak belajar.. jadi ya, disuruh ini, ya kerjain ini. disuruh itu, ya kerjain itu.…-_-"
Poinnya mungkin itu kali yang kadang buat gemes kalo lagi kerja...hhe....kalo masalah pekerjaannya sendiri, mungkin ga terlalu rumit, atau minimal pekerjaan itu bisa lah dipelajari.. Bener kali, ada yang bilang (lupa, sapa yang bilang), "belajar itu adalah pekerjaan yang paling mudah". Jelas mudah ya, kan klo belajar udah jelas materi yang mau dipelajari apa,, bahannya jelas, ada yang ngajarin. Trus tinggal dipelajari aja. Tapi kalo kerja, kadang kita ga ngerti, materi apa aja yang harus dikuasai. Semuanya dilakukan dengan learning by doing.
Oh ya, ada wejangan lagi ni dari mama, "kerja itu yang semeleh, dibuat santai, ga usah kemrungsung. Toh, kalo di pemerintahan, kerja gini atas nama instansi, jadi bakal kerja bareng, ga kerja sendiri-sendiri".  Yup, suka dengan wejangan ini. kerja itu memang harus dinikmati. Ga boleh dibuat stress. Kalo inget wejangan itu, jadi inget lagi untuk selalu meluruskan niat., untuk apa kita bekerja. Kalo kerja hanya diniatkan untuk mengejar harta atau jabatan, ya bakal capek itu karena sifat dasar manusia yang tidak pernah merasa puas. Kerja diniatkan juga untuk ibadah, biar ada sinergi antara kehidupan dunia dan akhirat (bener kan ya..???!).mungkin baru itu yang bisa jadi solusi. Mungkin baru itu sih,yang  bisa dilakukan buat mengatasi masalah-masalah itu. menikmati saja apa yang ada sekarang. Bekerja dengan baik ikhlas saja..apa-apa yang ga enak disenyumin aja..:)

Hmm..,,ni tulisan jadi curhat lagi ya..haha..tapi ini curhat bukan bermaksud untuk mengeluh, ataupun menjadi tidak bersyukur atas pekerjaan sekarang kok. Cuma pengen mengeluarkan uneg-uneg aja, trus di share..sapa tau bisa dapet pencerahan..:)

Jumat, 09 Juli 2010

Reflection

To be white or to be black...
To be true or to be false...
To be honest or to be lie...
To be better or to be worse...

Since everything has changed...
It won't be same any more...

As the time runs..
As the years goes by..
As the age gets older..

Only wisdom…
Which lead you to the right one..

====================================================

Ya Rabb..tunjukanlah padaku bahwa yang baik itu baik..
Dan yang buruk itu buruk…
Berkahilah aku dalam setiap langkahku..
Hiasi hatiku dengan cahayaMu..

Jadikanlah aku orang yang bermanfaat..
Menjadi anak yang berbakti kepada orang tua..

Ya Rabb..jadikanlah aku orang yang selalu bersyukur atas segala nikmatMu..
Amiin ya Rabb…

Senin, 05 Juli 2010

Akuntabilitas dan Transparansi dalam Laporan Keuangan?

Beberapa waktu lalu saya dapat penugasan untuk mencari definisi dan kriteria akuntabilitas dan transparansi dalam laporan keuangan. Penugasan yang sederhana, tetapi menjadi menarik. Mungkin lebih tepatnya saya jadi bingung sendiri mengerjakan tugas yang "sederhana" ini. Setelah googling dan cari-cari melalui peraturan terkait, sepertinya saya tidak menemukan jawaban yang tepat untuk penugasan ini, terutama mengenai kriteria akuntabilitas dan transparansi dalam laporan keuangan. Ini sedikit resume dari hasi pencarian saya.


Akuntabilitas
adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik (KK, SAP,2005).

Akuntabilitas merupakan kewajiban menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab atau menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk minta keterangan akan pertanggungjawaban (LAN, 2003

Transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang- undangan (KK, SAP,2005).

Kriteria Akuntabilitas keuangan  adalah sebagai berikut.
  1. Pertanggungjawaban dana publik
  2. Penyajian tepat waktu
  3. Adanya pemeriksaan (audit)/respon pemerintah.

Penyelengaraan pemerintahan yang transparan akan memiliki kriteria sebagai berikut.
Adanya pertanggungjawaban terbuka;
Adanya aksesibilitas terhadap laporan keuangan;
Adanya publikasi laporan keuangan, hak untuk tahu hasil audit dan ketersediaan informasi kinerja.

Jika dilihat dari definisi dan criteria di atas, tidak ada ktiteria yang jelas mengenai seperti apa bentuk laporan keuangan itu sehingga sebuah laporan keuangan dapat disebut sebagai laporan keuangan yang transparan dan akuntabel. Definisi dan criteria di atas hanya mencakup akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan, bukan laporan keuangan.

Dalam ranah keuangan public, UU no 17 tahun 2003 menuntut adanya transparansi dan akuntabilitas dalam keuangan publik. Laporan keuangan memang merupakan salah satu hasil dari transparansi dan akuntabilitas keuangan public. Dan ini berarti laporan keuangan yang disusun pun harus memenuhi syarat akuntabilitas dan transparansi. Namun, hingga saat ini belum ada criteria normative mengenai transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan. Bahkan dalam PSAP pun belum disebutkan criteria laporan keuangan yang akuntabel dan transparan.

Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan criteria laporan yang relevan dan andal. Dalam PSAK no 1, laporan keuangan disebut relevan jika berguna bagi pengguna informasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan laporan keuangan disebut andal jika dapat mememenuhi syarat sebagai berikut.
  1. Mencerminkan kejujuran penyajian hasildan posisi keuangan perusahaan.
  2. Menggambarkan substansi ekonomi dari sesuatu kejadian atau transaksi dan tidak semata-mata bentuk hukumnya.
  3. Netral, yaitu bebas dari keberpihakan.
  4. Mencerminka kehati-hatian.
  5. Mencakup semua hal yang material
Jadi, jelas jika sebuah laporan keuangan memenuhi syarat tersebut, maka laporan keuangan dapat dikatakan relevan dan andal.

Menurut saya, implikasi dari belum adanya criteria transparansi dan akuntabilitas keuangan public ini adalah ketidakpahaman pembuat laporan keuangan dalam menyusun laporan keuangan. Akibatnya bisa jadi pembuat laporan keuangan tidak memenuhi syarat pembuatan laporan keuangan yang baik. Selain itu, untuk memenuhi criteria akuntabilitas dan transparansi dalam laporan keuangan, pembuat laporan akan menggunakan penilaian subjektifnya saja sehingga laporan keuangan tersebut dianggap sudah akuntabel dan transparan.

Untuk ke depannya, menurut saya perlu adanya criteria yang jelas mengenai kriteria akuntabilitas dan transparansi dalam laporan keuangan, khususnya laporan keuangan public. Sehingga pembuat laporan keuangan tidak mengalami kerancuan lagi mengenai bentuk laporan keuangan. Selain itu, akan ada standar pembuatan laporan sehingga masing-masing pembuat laporan tidak menggunakan penilaian subjektif lagi untuk menentukan apakah laporan yang dia buat sudah memenuhi criteria akuntabel dan transparan atau belum. Tetunya dengan adanya standar yang jelas, dana public yang dikelola ini akan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.




Referensi:
PSAK
http://ovy19.wordpress.com/2010/01/05/sistem-transparansi-dan-akuntabilitas-terhadap-keuangan-negara/
http://manoegra.multiply.com/journal/item/7

Jumat, 02 Juli 2010

Gadis dan Kupu-kupu

Lagi-lagi aku melihat gadis itu duduk termenung dengan tatapan kosong. Kadang memang aku melihatnya begitu ceria. Tapi matanya yang sering sembab tak bisa menyembunyikan bahwa ia memang baru saja menangis. Lagipula raut wajahnya itu benar-benar tak bisa menyembunyikan bahwa tekanan sedang menghampirinya. Hufft..apa sebenarnya yang ada di pikirannya. Sudah sejak lama memang aku memperhatikannya. Sungguh kasihan aku melihat gadis itu. Perlahan pun aku mendekatinya.

Gadis
Aku ingin pergi dari tempat ini. Namun, ada dinding disini yang membuatku tak bisa pergi. aku terbelenggu di dalamnya. Aku ingin keluar dari dinding ini, tapi sulit sekali. Setiap kali aku ingin keluar, selalu saja aku akan membentur dinding ini. dan aku pun akhirnya akan kembali lagi masuk ke dalamnya.

Apakah gadis ini buta? Pikirku..tapi aku sama sekali tak melihat kebutaan padanya. Namun, kenapa dia bilang ada dinding disini?

Gadis
Dinding ini memang tak terlihat. Tapi aku bisa merasakannya. Sungguh, dinding ini amat tebal dan kuat.


Aku semakin bingung dengan ucapannya. Sekali lagi aku perhatikan tidak ada dinding disini, bahkan aku memberanikan diri untuk masuk ke tempat itu. Dan aku masih bisa keluar. Tak ada dinding seperti yang gadis itu katakan. Aku semakin bingung. Dan kenapa pula dia harus tinggal di tempat ini. bukankah masih banyak tempat lain yang lebih baik untuk ditinggali?

Gadis
Dulu aku melihat tempat ini sebagai tempat yang paling indah dan paling nyaman. Pernah dalam hidupku aku memimpikan sebuah tempat tinggal. Ketika aku melihat tempat ini, aku merasa inilah tempat yang aku impikan. Aku datangi tempat ini. cukup lama aku terbuai dengan keindahan tempat ini. tak ingin lagi aku mencari tempat tinggal yang lain. Namun, lama-lama aku merasa ini sebenarnya bukan tempat tinggal yang nyaman untukku. Aku ingin mencari tempat tingal tapi ternnyata tanpa ku sadari dinding ini sudah terbentuk dan aku pun terbelenggu di dalamnya.

Impian?jadi hanya karena gadis itu merasa bahwa ini tempat tinggal impiannya, hingga ia tidak ingin mencari tempat tinggal yang lain? Tapi bukankah dia bisa saja keluar dari tempat itu dan mencari tempat tinggal yang lain, jika pada akhirnya dia menderita berada di tempat itu.

Gadis
Aku masih senang tinggal disini. Hanya saja..aku tak bisa.. aku takut meninggalkan tempat ini. bagaimana jika aku tak menemukan tempat tinggal yang baru dan aku pun tak bisa lagi kembali ke tempat ini.

Baiklah, sepertinya aku mulai tahu pokok permasalahannya.Ternyata selain cantik, gadis itu juga bodoh ya..hmm..ingin rasanya aku berkata padanya, masih banyak tempat tinggal lain yang jauh lebih nyaman dan indah daripada tempat ini. kenapa selalu bilang tak bisa meninggalkan tempat ini. mungkin bukan gadis itu yang tidak bisa pergi, tetapi dia yang tidak menginginkan untuk pergi.
Gadis
Sungguh aku ingin pergi dari tempat ini. tapi siapa yang bisa meruntuhkan dinding ini. aku tak ingin terbelenggu di tempat ini..

Bodohnya gadis ini. Hey, tak ada yang bisa meruntuhkan dinding itu selain dirinya. Dinding itu ada karena dia sendiri yang menciptakannya. Pikirannya telah mebuat dinding itu semakin dan semakin kuat. Dan hanya bisa diruntuhkan oleh pikirannya sendiri pula.

Bodoh..bodoh sekali..hanya bisa meratap..wanita memang bodoh. Tidak bisa bertindak rasional. Berpikir bahwa letak bahagianya hanya ada di satu tempat. Padahal jika saja dia mau melepas kebahagiaan disini, dia bisa saja mendapat kebahagiaan yang lebih besar dari yang dia dapat saat ini. tapi dia lebih memilih untuk menderita disini.

Yah sudahlah..aku masih harus lebih bersyukur karena aku ini adalah makhluk yang bebas. Aku bisa terbang kemanapun aku mau. Aku bisa terbang kemanapun aku suka.Aku akan bisa melihat berbagai keindahan dari mataku…Karena aku adalah kupu-kupu..



-----------------------------------------------------------------------------------
sebenernya ga ngerti dengan tulisan ini..:D

Kamis, 01 Juli 2010

SURAT DARI AKHWAT .....



Wahai ikhwan……
Dengarkanlah pula sejenak pesan kami barisan akhwat
untuk kalian..


Wahai ikhwan…………
Sungguh kami itu senang jika diperhatikan,
apalagi jika kalian adalah ikhwan yang dewasa,
atau ikhwan yang alim, atau ikhwan yang cool, atau ikhwan yang cerdas
padahal kami belum mampu berhijab secara baik,
karena itu tundukkanlah pandangan kalian dengan makna yang sebenarnya,
dan janganlah kalian ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya.

Jangan pernah kautatap kami penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk melihat kami.
Bukan, bukan karena kami terlalu indah,
tapi karena kami seorang yang masih kotor.
kami biasa memakai topeng keindahan pada wajah buruk kami,
mengenakan pakaian sutra emas yang akan bisa memalingkan diri kalian.

Wahai Akhi,
berhati-hatilah ketika kalian menyapa kami dengan chating didunia maya,
diskusi dengan hal-hal yang tidak perlu,
katanya dakwah di dunia maya, tetapi yang diobrolkan jauh dari nilai esensi dakwah


Duhai Akhi……
Kami juga inginnya terus dekat dengan kalian para ikhwan,
tapi maaf…bukan karena apa-apa tapi lebih karena perhatian yang kalian berikan kepada kami,
meskipun sesungguhnya kami sangat malu akan hal ini,
terkadang kami pun terlepas kata dan tingkah laku,
yang malah menjadikan kami dan kalian semakin tak mengenal batas,
karena itu pertama nasihatilah kami akan azab Allah dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami

Akhi....
Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi.
Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, tapi itu fakta.
Sangat mudah membuat wanita bermimpi.

Akhi,
Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami.
Mungkin kami akan melengos kalau disapa.
Atau membuang muka kalau dipuji.
Tetapi, jujur saja, ada perasaan bangga.
Bukan kami suka pada antum (mungkin)..
Tapi suka karena diperhatikan “lebih”.



Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri.
Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci.
Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya.
Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan
tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Duhai akhi,
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri.
Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti.
Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.

Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu,
jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu,
jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu
jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu,
jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu

Wahai akhi,
kalian Sebagai saudara kami,
tolong, jaga kami.
Karena kami akan kuat menolak rayuan preman,
Tapi bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.
Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahiNYA?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoiNYA?

Karenanya saudaraku…
Janganlah kita berbuka sebelum waktunya
Memanen sebelum masanya
Bersabarlah, tunggulah hingga saatnya tiba

Allahu a’lam bish shawwab…




-----------------------------------------------------------------------------------------

copas dari: http://www.bloggaul.com


buat jadi bahan perenungan aja..
dan juga sebagai pengingat bagi diri sendiri..

semoga Allah mengampuni segala salah dan khilaf...