Minggu, 25 Juli 2010

Nasehat Ibu untuk Putrinya

Menjelang pernikahan purinya, Umamah memberikan 10 nasehat kepada putrinya sebagai bekal menuju kehidupan barunya. Sepuluh nasehat yang menurutku sangat bagus dan mengena. Apalagi setelah kesepuluh nasehat itu dijalankan putrinya, kehidupan rumah tangganya menjadi mulia dan menghasilkan keturunan yang baik.
Tapi, yang bisa kasih nasehat bagus seperti itu bukan cuma Umamah saja, ibunya Annisa juga bisa kasih nasehat buat anaknya ini.hihi..(yang jelas ngena juga, paling ga buatku). Nasehat ini memang sangat berguna untuk hidupku sekarang dan di masa yang akan datang. Dan nasehat yang disampaikan ini, tidak semua berupa ucapan tapi ada juga yang berupa perbuatan sehingga tanpa diucapkan pun, aku akan melihat contoh nyata keteladanan beliau. Dan yang aku tulis sekarang ini, mungkin hanya sebagian kecil nasehat-nasehat yang pernah beliau berikan,

1. Jika seseorang berbuat tidak baik, janganlah marah berlebihan
Sekali marah pada orang, apalagi berlebihan akan merusak hubungan baik yang telah terjalin sebelumnya dengan orang tersebut. Apalagi kita tidak akan tahu, jangan-jangan di masa yang akan datang kita akan membutuhkan bantuan orng tesebut. Jadi, kalo ada perbuatan orang yang tidak berkenan, sampaikanlah ketidaksukaan itu dengan baik. Hadapai dengan bijak. Intinya jangan pernah memutus silahturahmi.
2.         Jangan menambah masalah dalam masalah
Ni nasehat paling sering dibilang, habisnya aku ini panikan dan suka dilematis kalo lagi dalam masalah akhirnya sering ga bisa ambil keputusan dengan cepat. Dan kadang malah manmbah masalah dengan bertanya "gimna klo gini, gmn klo gt..". semakin aku bertanya-tanya seperti itu, paling makin bakal diomelin.hihi..habisnya malah jadi menambah masalah dan masalah yang lama ga selesai juga. pesen mama, setiap keputusan itu memiliki risiko, risiko seperti apa, ya itu harus dihadapi. Bukan malah dihindari. Bersikaplah dewasa saat menghadapi kondisi seperti itu.
3.         Belajar itu penting dan selagi bisa belajar, belajarlah teruus
Mama ini memang tipikal pembelajar. Sampai setua ini pun, semangat belajarnya masih tinggi. Anak-anaknya udah gede ini, kadang bisa sharing ilmu. Kalo dulu jaman kecil, mama yang nemenin dan ngajarin kami belajar, sekarang kadang kami yang ngajarin mama. Kaya belajar excel, belajar facebook an. beliau memang punya rasa ingin tahu yang besar.  Pernah juga belajar ngaji. Mama mang telat sih belajar ngajinya. Menjelang 50 tahun baru belajar ngaji lagi. Ga buta-buta amat sih, tapi tidak cukup lancar. Untuk ukuran orang yang sudah tua, menurutku kemauan dan kerja erasnya untuk belajar itu patut diacungi jempol. Beliau ga malu biar mulai belajar dari iqro', manggil guru ke rumah. tetep semangat deh. Alhamdulillah sekarang udah lancar, dan masih rajin ngaji. Bener-bener salut deh..
4.         Emansipasi itu boleh tapi tidak berarti menjadikan wanita dan pria itu benar-benar sama
Emansipasi itu boleh apalagi untuk kesetaraan pendidikan. Tapi hal itu tidak menjadikan pria dan wanita itu sepenuhnya sama dalam berbagai hal. Karena masing-masing punya kodratnya dan tidak bisa dipersamakan.
Nasehat ini dikasih waktu ada pembagian tugas rumah antara aku dan adek. Maksudnya biar aku tidak iri dan protes kenapa aku dikasih kerjaan seperti ini, adek dikasih kerjaan seperti itu. Dan kadang kerjaanku mang jadi lebih banyak dibanding kerjaan rumah untuk adek (tapi sejak aku kuliah, adek jadi bisa sih, ngerjain tugas-tugas yang laen).
5.         Sehebat-hebatnya wanita di luar rumah, dia tidak boleh melalaikan kewajibannya di dalam rumah. Setinggi apapun karier seoramg wanita, dia tetap harus tunduk dan melayani suaminya dengan baik.
Di dalam rumah, wanita itu jadi istri dan ibu. Dan untuk itu wanita harus menjalani peran tersebut dengan sebaik-baiknya.
Ini bukan hanya sekedar ucapan, tapi beliau sendiri melaksanakannya. Yup, sebagai wanita pekerja memang seluruh waktunya tidak sepenuhnya berada di dalam rumah.tapi itu semua tidak berarti beliau melalaikan kewajibannya. Kami sekeluarga tidak pernah ditelantarkan, misal seperti urusan makan. Makan 3x sehari (atau lebih kalau mau) pasti tersedia dan sudah dipikirkan mama. Sekalipun untuk waktu-waktu tertentu ketika lagi tugas dinas luar gitu, pasti sudah dimasakin dulu. Kalo perginya beberapa hari, pasti sudah dimasakin lauk banyak, ada ayam, ikan, tahu, tempe yang sudah dibumbu tinggal digoreng aja. Yang jelas kami ga pernah merasa ditelantarkan.
6.         Kalo punya rizki, jangan lupa dibagi-bagi
Maksudnya dibagi-bagi kepada yang membutuhkan dan jangan lupa disedekahkan. Mama itu punya rizki sedikit aja, kalo bisa akan dibagi-bagi lagi ke orang lain. Kalo habis dari luar kota, bawaannya bisa dua kali lipat, karena pasti bawa oleh-oleh.
Mama juga pernah pesen ini (ini sms sih dari temen mama yang diceritain ke aku),"ketika pagi hari di jumat terbangun dan mendengar burung-burung berkicau, ingatlah dan mulai berpikir ,'hari ini siapakah orang yang akan aku nafkahi?'".
Maksudnya Jumat itu kan hari yang baik, baik juga untuk bersedekah, mama menginagtkanku untuk tidak lupa menyisihkan harta. Mama sendiri sudah menjalankan amalan tersebut (insya Allah dan semoga ke depannya tetep istiqomah). Semoga bisa meniru ini..
Hmm..apa lagi y..sepertinya itu dulu aja, masih banyak sebenernya tapi bingung nulisnya…Yang lebih penting kan bukan sekedar mengingat nasehat-nasehat tersebut, tetapi juga menjalankan nasehat tersebut. semoga tulisan ini bermanfaat dan semoga kita termasuk anak yang berbakti kepada orang tua. Amiin..

2 komentar:

tinggalkan jejakmu disini ^^