"Kerja itu yang susah bukan kerjaanya, tapi human nya.."
Itu kata-kata mama waktu jaman jadi pengangguran..sekarang, setelah 6 bulan kerja, dirasa-rasa mang bener seperti itu..kerjaanya itu sebenernya relative ga susah..dipikir, kerjanya Cuma gitu2 aja..kadang malah kerjaanya monoton, jadi ga pake mikir panjang pun dah otomatis ngerti dengan kerjaan itu..:)
Yang susah adalah manusianya..ya manusia dalam konteks diri sendiri, ya manusia dalam konteks orang lain..ini nih, bagian-bagian yang menurutku (yang aku rasain sih..) masih merasakan susahnya kerja..:
1. Kerjaan yang membosankan
Kadang dapet nih, kerjaan yang ngebosenin. Habisnya kerjaan itu monoton dan rasanya tuh kerjaannya ga slesai-slesai..dah hampir selesai, dateng lagi kerjaan yang sama..wuih..itu bayangin aja dah kliatan sangat menyebalkan ya..apalagi masih fresh graduate gini, idealisme masih tinggi, jadi kadang mikir, ilmuku selama kuliah mau dikemanain ya..?ga kepake ini..:(
2. Kerjaan numpuk, dan ga tau mana yang harus diprioritaskan
Buat pegawai baru kaya aku ini, agak susah sih membedakan mana kerjaan yang prioritas dan bukan prioritas. Apalagi kalo harus menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tampaknya harus diselesaikan dengan segera. Apalagi tugas itu sama-sama merupakan tupoksi.. Bingung tuh..Jadi di kantor, salah satu tupoksiku adalah mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan tata usaha di bagianku. Salah satunya adalah mengurusi persuratan keluar dan masuk. Sebagai pegawai tata usaha, itu artinya aku berada di bawah ketiga kasubbag dan satu kabag (ini kaya jabatan lintas subbagian gitu..). namanya di kantor, komunikasi utama kan lewat persuratan.jadi harus teliti melihat mana surat yang harus segera ditindaklanjuti atau masih bisa ditunda . Tapi, menurut struktiuralnya, aku adalah staf salah di salah satu subbag. Jadi ada tuposi khusus di subbag itu (di luar mengurusi perusuratan). Kadang bingung ketika tugas dari subbag itu butuh untuk cepat, tetapi di luar itu ada persuratan juga yang harus segera ditindaklanjuti. Pusing juga kalo lagi di sikon gitu. Sama-sama harus cepet, sama-sama tupoksi..akhirnya semua kerjaan dikerjain buru-buru biar semua bisa kepegang..atau kadang harus kerja multitasking..dua kerjaan dikerjain bareng..kalo dah gini bisa jadi kaya bola bekel..lari sini lari sana..hhe..efek buruknya kerjaan jadi ga sama-sama beres. Dalam arti ngerjainnya jadi terkesan separo-separo. Kalo ini, jelas aku yang salah. Sepertinya untuk ke depannya harus lebih bisa membagi kerjaan-kerjaan itu dalam skala prioritas.
3. Susah ketika harus bersinergi dengan teman kerja
Yang namanya kerja itu ga bisa lah kita kerja sendiri. Pasti akan selalu berhubungan dengan orang lain. Minimal berhubungan dengan temen-temen di satu kerjaan. Bagian susahnya adalah mensinergikan otak dari sekian orang untuk bisa kerja sama. Sepertinya di bagian ini yang mungkin kadang akan banyak "makan ati".hehe..
Masalah umur ini juga jadi kesulitan sendiri. Di kantor itu nyampur, orang yang umurnya udah banyak (alias sudah senior) dan orang-orang yang umurnya baru sedikit (alias masih junior). Jaman mereka dan jaman kita adalah beda, jadi pemikiran pun akan beda juga. senioritas jelas akan menjadi factor kesulitan untuk berkomunikasi menyamakan persepsi. Apalagi jika temen kerja itu umurnya sudah jauuh di atas n jauuhh lebih senior.. yang aku rasain sekarang sih gitu, beda pemikiran jadi sedikit susah. apalagi karena seniornya, jadi kadang merasa punya dua atasan langsung. Dan itu bener-bener ga mudah, berada di bawah dua perintah. Apalagi posisiku saat ini adalah junior yan ga ngerti apa2,yang masih harus banyak belajar.. jadi ya, disuruh ini, ya kerjain ini. disuruh itu, ya kerjain itu.…-_-"
Poinnya mungkin itu kali yang kadang buat gemes kalo lagi kerja...hhe....kalo masalah pekerjaannya sendiri, mungkin ga terlalu rumit, atau minimal pekerjaan itu bisa lah dipelajari.. Bener kali, ada yang bilang (lupa, sapa yang bilang), "belajar itu adalah pekerjaan yang paling mudah". Jelas mudah ya, kan klo belajar udah jelas materi yang mau dipelajari apa,, bahannya jelas, ada yang ngajarin. Trus tinggal dipelajari aja. Tapi kalo kerja, kadang kita ga ngerti, materi apa aja yang harus dikuasai. Semuanya dilakukan dengan learning by doing.
Oh ya, ada wejangan lagi ni dari mama, "kerja itu yang semeleh, dibuat santai, ga usah kemrungsung. Toh, kalo di pemerintahan, kerja gini atas nama instansi, jadi bakal kerja bareng, ga kerja sendiri-sendiri". Yup, suka dengan wejangan ini. kerja itu memang harus dinikmati. Ga boleh dibuat stress. Kalo inget wejangan itu, jadi inget lagi untuk selalu meluruskan niat., untuk apa kita bekerja. Kalo kerja hanya diniatkan untuk mengejar harta atau jabatan, ya bakal capek itu karena sifat dasar manusia yang tidak pernah merasa puas. Kerja diniatkan juga untuk ibadah, biar ada sinergi antara kehidupan dunia dan akhirat (bener kan ya..???!).mungkin baru itu yang bisa jadi solusi. Mungkin baru itu sih,yang bisa dilakukan buat mengatasi masalah-masalah itu. menikmati saja apa yang ada sekarang. Bekerja dengan baik ikhlas saja..apa-apa yang ga enak disenyumin aja..:)
Hmm..,,ni tulisan jadi curhat lagi ya..haha..tapi ini curhat bukan bermaksud untuk mengeluh, ataupun menjadi tidak bersyukur atas pekerjaan sekarang kok. Cuma pengen mengeluarkan uneg-uneg aja, trus di share..sapa tau bisa dapet pencerahan..:)
Di mana ada keahlian disitulah tempat bekerja.
BalasHapusSupply and demand
Jadi harus sesuai dan kompeten
Oh ya...
BalasHapusBuat para blogger, ayo gunakan aplikasi penghasil uang dengan sistem afiliasi. Bisnis afiliasi adalah bisnis yang wajib diikuti setiap blogger. Ada banyak sekali komisi yang bisa didapat dari aplikasi ini. Produknya dibutuhkan setiap hari. Tinggal gunakan aplikasinya secara rutin, dan ajak temanmu, maka komisi siap ditransfer ke kamu.
Untuk lihat detailnya ada di blog saya.