Kamis, 05 November 2020

Lapar = Cranky

Bagi keluarga kami, aktivitas masak dan makan adalah aktivitas yang penting dan menyenangkan. Apalagi di masa WFH dan SFH ini, seluruh anggota keluarga ada di rumah, dampaknya aktivitas dapur meningkat.  selain menyiapkan makan besar, kami juga perlu menyiapkan cemilan diantara jam makan. Kalau ga ada cemilan, jadi lapar, jung-ujungnya cranky..Ga cuma anak-anak sih, saya dan suami juga sama. Perpaduan lapar, kerjaan banyak, lelah itu sama sekali ga menyenangkan. Mitigasi yang bisa dilakukan adalah selalu prepare masakan di jam makan serta cemilan.
Untuk aktivitas penyediaan konsumsi ini, saya selalu dibantu suami. H-1, kami memutuskan besok masak apa, siapa yang masak. Kalau belanja bahan udah pasti suami sih.. Saya belanja yang kurang aja di tukang sayur, inipun kalau bisa didelegasi ke teteh/Nadya, saya ga belanja juga sih. Untuk cemilan lebih seringnya tentantive sih. Kadang masak, kadang jajan. H-1 ini memang sedikit error karena saya ga ngobrol sama suami. Defaultnya memang saya yang masak, tetapi kadang kaalu saya lagi capek atau malas, gantian suami yang masak. Dalam otak saya, saya sudah merancang menu untuk hari ini, yaitu sayur kakngkung dan goreng bacem. Harapannya masak cepat dan singkat. Untuk cemilan, Alhamdulillah kemarin dapat hantaran dari saudara plus karena eyang di rumah, eyang support bikin cemilan.

Realitasnya, pagi ini tetiba pak suami pengen bakwan. Berhubung bikin bakwan itu bahannya banyak, saya kumat malesnya :D. Alhasil pak suami yang masak. Eh plus dia pengen nambah telur dadar isi bakso dan bikin sambal matah. Jadi rempong kan ya. alhamdulillah sih suami yang masak semua. saya tetep, kebagian masak kangkungnya saja. Karena ketambahan menu lain-lain ini, biasa skeitar jam 7 sudah beres masak, ini baru sekitar jam 8.30 beres. Molor lamaa...Sejujurnya saya agak bete, tapi yasudahlah. Memang ini gegara misscomm di awal.

Pelajarannya adalah ada baiknya selalu komunikasi dulu di awal. Supaya jam makan tidak molor yang berakibat aktivitas ke belakangnya terganggu. Saya tipe yang agak kaku emang kalau soal waktu. Bisa fleksibel sih tapi dalam kondisi tertentu saja. Ke depannya, obrolan menu ini pengennya melibatkan anak-anak juga. Tentunya beserta aktivitas masaknya.


*****
nilai ;75%



0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejakmu disini ^^