Senin, 07 September 2020

Memberikan Pilihan Part 2 - Komunikasi Produktif

 Selama WFH dan SFH ini, di rumah intens sekali dengan gadget. Hp dan laptop bertebaran karena hampir sepanjang hari digunakan. Anak bujang kegirangan, yang pengen pegang hp lah, pegang laptoplah. Sejujurnya saya ga terlalu setuju anak balita terpapar gadget. Tapi kondisi memang tidak memungkinkan untuk free gadget sepanjang hari. Karena Free gadget= ga kerja dan ga sekolah. Jalan tengahnya, biasanya sepanjang kami kerja dan kakaknya sekolah, anak bujang dipegang sama teteh, diajak main ke lantai atas atau keluar biar ga ganggu. 

Namun, ada kalanya ketika anak bujang lagi ga dipegang teteh, misalnya hari ini, saat tidur siang. Biasanya saya nungguin anak bujang tidur siang dulu baru saya lanjut kerja. Pas anak bujang bangun, saya lagi kerja didekatnya. Melihat saya sedang sibuk di depan laptop, anak bujang tertarik untuk rebut laptop buat nonton Youtube. Anak bujang kenal youtube dari kakaknya, sejak wfh sfh ini, dia cukup pintar meniru kakaknya membuka youtube sendiri. Saya ga bangga sih sebenernya..fyuuh.. Kembali ke laptop, saya paham kalau saya langsung rebut laptop saya, anak bujang bisa jejeritan. Alih-alih merebut, saya memberikan kesepakatan. Saya katakan padanya, "adek boleh pakai laptop mama sampai mama selesai solat ya..Setelah mama solat, adek mandi terus main di luar". Saya katakan kesepakatan ini beberapa kali padanya. Mungkin sebenernya dia juga sepenuhnya paham apa arti kesepakatan, tapi setidaknya saya belajar berkomunikasi dengan baik. 

Selesai solat, saya menyampaikan kembali kesepakatan tadi. Anak bujang tidak langsung paham, sempat agak merengek karena masih ingin main laptop. Tapi setelahnya saya gendong, saya ajak ngobrol, membicarakan kesepakatan tadi, yaitu mandi terus main di luar. Anak bujang melepas laptop dengan sukarela. Walaupun pakai tambahan syarat, minta dibuatkan susu. Tapi Alhamdulillah, ga pakai drama tantrum. 

Komunikasi mengenai kesepakatan ini sebenenrya sudah cukup sering dipraktekan, tapi ga selalu berhasil. Banyak faktornya sih, kalau dari saya, seringnya ga sabar karena sudah ditunggu deadline kerjaan atau meeting. Ngobrol ke anak bujang buru-buru, yang ditangkap ada saya ngomel. Biasanya berakhir dengan tantrum. Masih harus banyak latihan sabar, dan memanage waktu supaya saya ga kemrungsung.


Bintang : ****


#harike-5
#tantangan15hari 
 #zona1komprod 
#pantaibentangpetualang 
#institutibuprofesional 
 #petualangbahagia

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejakmu disini ^^