Pernah dengar istilah terrible two..? Kalau saya, mungkin ga hanya dengar,
tapi sedang menikmati masa terrible two. Anak bujang umurnya 2+. Di usianya
ini, anak bujang dalam fase mau menang sendiri, semua yang diinginkan harus
dituruti. Kalau ga dituruti, nangis menjadi senjata utama. Dalam fase ini,
sejujurnya saya merasa sulit mengaturnya. Kemampuan verbalnya belum cukup
bagus (hmm..paling tidak, kalau saya bandingkan dengan kakaknya di usia yang
sama, kemampuan verbal Nadya jauh lebih baik) sehingga agak sulit
menyampaikan maksud saya dengan baik. Sering, saya sudah bicara panjang
lebar, anak bujang ga paham maksudnya. Saat itu, saya merasa komunikasi saya
tidak produktif.
Sebagai contoh pagi ini, perihal nyuruh anak bujang mandi
saja, butuh effort lumayan besar. Bahasa perintah ngomel panjang lebar tentu
ga akan efektif dan didengar. Saya ganti bahasa perintah dengan kalimat
memilih. Misalnya, saya bilang, "adek mau main di luar ga, kalau adek mau
main di luar, sekarang adek mandi dulu ya. Atau adek ga Mandi, tapi adek ga
bisa main di luar. "
Efektif? Hmm...sepertinya belum..Karena kembali kepada
kemampuan verbal adek belum cukup baik. Tapi setidaknya dengan bahasa
demikian, anak bujang tidak merasa selalu diperintah. Tipikal anak bujang
ini, semakin diperintah akan semakin membandel. Ke depannya, kalimat memilih
ini akan terus dilatih, terutama untuk melatih diksi, intonasi, dan eye
contact.Walaupun Dalam jangka pendek hasilnya belum sesuai dengan
ekspektasi, tapi untuk jangka panjang insya Alloh komunikasi produktif ini
akan memberikan dampak positif.
Bintang : ****
#harike-3
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejakmu disini ^^