Sabtu, 05 September 2020

Memberikan Pilihan - Komunikasi Produktif

Pernah dengar istilah terrible two..? Kalau saya, mungkin ga hanya dengar, tapi sedang menikmati masa terrible two. Anak bujang umurnya 2+. Di usianya ini, anak bujang dalam fase mau menang sendiri, semua yang diinginkan harus dituruti. Kalau ga dituruti, nangis menjadi senjata utama. Dalam fase ini, sejujurnya saya merasa sulit mengaturnya. Kemampuan verbalnya belum cukup bagus (hmm..paling tidak, kalau saya bandingkan dengan kakaknya di usia yang sama, kemampuan verbal Nadya jauh lebih baik) sehingga agak sulit menyampaikan maksud saya dengan baik. Sering, saya sudah bicara panjang lebar, anak bujang ga paham maksudnya. Saat itu, saya merasa komunikasi saya tidak produktif. 

Sebagai contoh pagi ini, perihal nyuruh anak bujang mandi saja, butuh effort lumayan besar. Bahasa perintah ngomel panjang lebar tentu ga akan efektif dan didengar. Saya ganti bahasa perintah dengan kalimat memilih. Misalnya, saya bilang, "adek mau main di luar ga, kalau adek mau main di luar, sekarang adek mandi dulu ya. Atau adek ga Mandi, tapi adek ga bisa main di luar. " 

Efektif? Hmm...sepertinya belum..Karena kembali kepada kemampuan verbal adek belum cukup baik. Tapi setidaknya dengan bahasa demikian, anak bujang tidak merasa selalu diperintah. Tipikal anak bujang ini, semakin diperintah akan semakin membandel. Ke depannya, kalimat memilih ini akan terus dilatih, terutama untuk melatih diksi, intonasi, dan eye contact.Walaupun Dalam jangka pendek hasilnya belum sesuai dengan ekspektasi, tapi untuk jangka panjang insya Alloh komunikasi produktif ini akan memberikan dampak positif. 


Bintang : **** 

#harike-3 
#tantangan15hari 
 #zona1komprod 
#pantaibentangpetualang 
#institutibuprofesional 
 #petualangbahagia

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejakmu disini ^^