Alhamdulillah, tantangan 15 hari di zona pertama Bunda Sayang sudah terlewati. Awalnya, saya merasa ga yakin bisa melewatinya. Tapi yaa dikerjakan saja, toh tugas bisa dirapel ini. Walaupun akhirnya, Alhamdulillah teratur mengerjakan. Habisnya kalau dirapel malah makin rempong.
Jadi apa yang dirasakan 15 hari kemarin? Hmm..praktik ga semudah teorinya. Banyak faktor mempengaruhi keberhasilan komunikasi produktif, yang pasti faktor dari dalam diri kita sendiri (baca: emosi). Komunikasi yang dimulai dengan emosi tinggi, seringnya tidak akan berhasil. Tapi jika komunikasi dimulai dengan selow-sabar, insya Alloh, apa yang disampaikan lebih mudah diterima. Apalagi dalam tantangan ini, saya tidak membuat rencana praktik komunikasi dengan siapa. Semua yang saya tulis dalam tantangan kemarin hampir spontanitas saja. Jadi sembari berkomunikasi, sembari mengingat materi, langsung dipraktikan. Hasilnya memang ga ada topik tertentu yang terlihat progress komunikasinya. Bedanya sebelum dan setelah tantangan ini adalah, saya merasa lebih selow apalagi jika berkomunikasi dengan anak-anak. Untuk suami, saya belajar untuk memilih diksi agar suami paham maksud saya.
Tantangan 15 hari memang sudah selesai, tapi 15 hari kemarin justru menjadi pondasi untuk berkomunikasi lebih baik ke depannya. Tantangan 15 hari menjadi refleksi apa saja yang harus dipertahankan, apa yang harus diperbaiki, apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan. Selayaknya bunga yang akan mekar, komunikasi produktif masih harus selalu dirawat, disiram, dan dipupuk dengan teratur supaya tidak layu sebelum berkembang. Supaya bis amenjadi bunga ynag cantik - Blossom Pink ..
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejakmu disini ^^