'Tolong', 'Terima kasih', dan 'Maaf' adalah tiga kata sakti yang saya biasakan kepada anak-anak. Tiga kata yang mudah dihapal, tapi sulit diaplikasikan bahkan untuk orang dewasa sekalipun. Karena sedari dini, saya membiasakan anak-anak untuk mengucapkan tiga kata tersebut.
Aplikasinya dimulai dari hal yang sederhana. Sebagai contoh, adek minta dibuatkan susu. Saya ajarkan untuk mengucapkan tolong. Kalau dia belum mengucapkan tolong, saya challenge terus sampai bisa. Alhamdulillah sekarang ini jadi defaultnya kalau minta buatin susu, diawali kata 'tolong'. Kalaupun belum, cukup diingatkan saja, adek sudah paham dan dia akan merubah kalimatnya. Setelah saya dibuatkan susu, sebelum adek minum, adek sudah terbiasa mengucapkan 'terima kasih'. Dimulai dari hal sederhana dan rutin ini, berimplikasi ke hal lainnya. Termasuk diantaranya ketika meminta apapun akan dimulai dengan kata tolong. Dan stelah diberi apapun, akan mengucapkan terima kasih.
Untuk kata maaf, adek juga sudah paham kalau berbuat salah dia harus minta maaf. Tantangannya sih, terkadanga dek belum paham bahwa apa yang dikerjakan itu adalah hal yang salah. Pernah suatu hari, saat dia main sendiri di kamar, dia menghamburkan baju-baju di lemari. Niat hati ingin mencuci baju tersebut, baju-baju tersebut dibawa ke kamar mandi (kebetulan kamar mandi letaknya ada di dalam kamar). Setelah kepergok, bukannya takut karena berbuat salah, adek malah ketawa-ketawa seolah hal yang dia baru menemukan keasyikan baru. Baru setelah kami beri tahu kalau perbuatannya itu salah, dia minta maaf. Yaa walaupun dengan drama :)
Bintang : *****
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejakmu disini ^^