Sore selepas kerja, berbincang sejenak dengan anak gadis. Berbincang hal-hal ringan saja, hingga sampai pada topik pembahasan pada kegiatan sekolahnya. Tahun ajaran baru ini, anak gadis memulai bersekolah di bangku SD. Namun, karena pandemi sejak hari pertama sekolah belum pernah bertatap muka langsung dengan guru dan teman-teman sekelasnya. Salah satu media yang digunakan untuk tatap muka adalah melalui zoom. Topik sore ini adalah malu. Yap, anak gadis saya ini isa dibilang jago kandang. Di rumah, banyak sekali bicaranya. Tapi di kelas, tak ada suaranya. Memang hal ini menjadi masalah sejak anak gadis di bangku TK, bahkan menjadi bahasan tersendiri dengan guru TK nya. Yap, di sekolah anak gadis ini cenderung tidak bersemangat, malu, terlihat tidak antusias dengan pelajaran. Padahal jika saya reviu pelajaran sekolahnya, saya rasa dia cukup menguasai kompetensi pelajaran sekolahnya.
Ke depannya, komunikasi seperti ini akan terus berlanjut. Komunikasi yang bukan menyudutkan anak, tapi memberikan empati kepada anak. Dengan demikian, anak merasa bahwa orang tuanya bisa memahami apa yang dia rasakan. Harapan akhirnya adalah kepercayaan dirinya akan semakin besar.
Bintang : *****
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejakmu disini ^^