Di rumah, kardus bekas bisa menjadi barang berharga untuk anak-anak, terutama Nadya. Berawal dari eksperimen saya memanfaatkan kardus untuk mainan anak-anak, Nadya jadi ketularan bebikinan. Bisa dibilang, di rumah Nadya kaya 'pemulung'. Jiwa memanfaatkan barang bekasnya cukup tinggi. Dan sayangnya, jiwa tersebut tudak didukung kreativitas saya dalam mendaur ulang. Seperti yang saya tulis tadi, saya baru berkeperimen saja, belum sampai rajin dan rutin memanfaatkan kardus. Walaupun demikian, kardus sisa tidak pernah kami buang. Seringkali Nadya akan memanfaatkannya untuk berkreativitas. Kali ini Nadya membuat robot-robotan sederhana. Tadinya dia ingin membuat bersama Umar. Tapi Umar nampaknya tidak terlalu tertarik berkreativitas bersama kakaknya. Saat Nadya membuat robot, Umar lebih tertarik corat-coret saja.
Intelectual Curiocity
Nadya belajar cara membuat pola robot, serta menggunting dan menghias robot
Art of Discovery
Hanya berbahan kardus bekas dan stik ice cream, Nadya mampu membuat sebuah karya.
Creative Imagination
Nadya menuangkan imajinasinya dalam bentuk karya, yaitu dengan membuat robot
Noble of Attitude
Nadya memanfaatkan bahan sisa untuk mmebuat sendiri mainannya.
Refleksi
Bagi Nadya, mainan itu tidak harus beli sepanjang dia masih bisa membuatnya. Walaupun sesekali Nadya akan minta dibelikan mainan. Kebetulan kami juga bukan orang tua yang terlalu royal untuk membelikan mainan. Berkreasi dengan kardus atau bahan bekas lainnya merupakan keasyikan dan kepuasan tersendiri untuk Nadya.
#harike 8
#tantangan15hari
#zona4gayabelajarstimulasikreativitas
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejakmu disini ^^