Kasus kekerasan seksual makin banyak terjadi di Indonesia. Korban dari kekerasan seksual ini didominasi oleh perempuan dan anak-anak. Pelakunya pun bisa bermacam-macam, baik dari orang dalam (orang dekat korban) atau orang luar. Dampak dari kekerasan seksual pada anak-anak dapat berkaibat hingga jangka panjang. Dan tak jarang kustru menjadi lingkaran setan kejahatan seksual.
Kunci dari menghindari kejahatan seksual ini adalah pendidikan seksualitas pada anak-anak sesuai dengan umurnya. Pemahaman pendidikan seksualitas menajdi penting dan perlu dilang-ulang kepada anak agar anak benar-benar paham.
Menurut saya, walaupun kasus kekerasan seksual banyak terjadi pada wanita, tetapi saat ini anak laki-laki pun tidak luput dari tindak kejahatan seksual. Jadi baik anak laki maupun perempuan sebaiknya sama-sama diberi pendidikan seksualitas. Kebetulan saya memiliki anak laki dan perempuan. Karena berbeda umur, pendidikan yangs aat inidisampikan tentunya berbeda. Nadya (7 tahun) sudah paham batasan aurat, sejak 6 tahun sudah tidur terpisah dari kami, sudah paham apa yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain. Umar (3 tahun) masih belajar memiliki rasa malu, jika tidak memakai baju di luar kamar. Tapi tidur masih bersama kami. Rencana ke depannya, kami mau menyiapkan satu kamar lagi untuk Umar. Walaupun anak kecil, kami berniat memisahkan kamar anak laki dan perempuan. Ini merupakan salahs atu ikhtiar kami untuk memberikan pendidikan seksualitas untuk anak-anak kami.
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejakmu disini ^^