Di era serba digital seperti ini, tentunya penggunaan media digital semakin digunakan secara meluas. Anak-anak sebagai peniru ulung orang dewasa tidak luput dari yang namanya media digital. Apalagi sejak pandemi, anak-anak sekolah melalui media digital. Sehingga anak dan media digital rasanya memang semakin sulit dipisahkan. Pada materi ini dibahas mengenai peran media digital dalam pemahaman seksualitas. Dalam pembahasan diapaprkan betapa media digital ini bila tidak diawasi dengan baik, akan lebih banyak memeberikan efek negatif kepada anak-anak. Saking pandainya anak-anak, mereka bsia mencari tahu apapun melalui gadeget. Nah, jika tanpa pengawasan konten-konten dewasa dapat dilihat oleh anak-anak. Disini efek terbesar media digital terhadapemahaman seksualitas.
Sejujurnya saya sendiri memang agak kesulitas memisahkan anak-anak dengan gadget. Sehaj WFH, anak-anak lebih sering liat orang tuanya menggunakan gadget untuk bekerja. Plus Nadya menggunakan gadget untuk sekolah, bahkan sudah dibekali gadget berupa laptop sendiri untuk keperluan sekolahnya. Umar yang paling kecil akhirnya melihat, dan efeknya selama WFH ini dia jadi 'pandai' memainkan gadeget. Yang dilihat seputar video anak-anak saja sebenarnya. Plus selama memegang gadget dengan pengawasan. Memang ya tergoda sekali lo, ketika lagi riweuh kerja, terus anak-anak rewel, cara mendiamkan paling efektif memang diberi gadget biar anteng. Tapi saya dan suami komit agar tidak terlalu sering memberikan gadget untuk anak-anak, selain untuk kepentingan sekolah. Kalaupun sesekali anak-anak pegang gadget diberi batas waktu dan diawasi penggunannya. Selanjutnya sih akan kami beri pembatasan akses, karena kami pun mneyadari segala yang berkonten anak-anak sekalipun tidak semua baik untuk ditonton.
0 komentar:
Posting Komentar
tinggalkan jejakmu disini ^^