Kamis, 11 Maret 2021

Topik 3: Peran Orang Tua dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas

Fitrah adalah apa ang menjadi kejadian atau bawaan manusia dari sejak lahir. Fitrah dapat diklasifikasikan ke dalam 8 hal, yaitu fitrah keimana, fitrah perkembangan, fitrah bahasa dan estetika, fitrah jasmani, fitrah seksualitas, fitrah individualitas dan sosialitas, fitrah belajar, dan fitrah bakat. Fitrah seksualitas adalah fitrah yang dibawa setiap individu. Sejak lahir, setiap manusia memiliki jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Jika saya hubungkan pada materi pada topik pertama, seiring pertumbuhannya, pengaruh lingkungan, pengetahuan dan pengalaman diri akan mempengaruhi gender dan orientasi seksualnya. Bagi anak perempuan seharusnya feminitas akan berkembang sehingga menjadi goalsnya adalah menjadi bunda sejati. Bagi anak laki-laki, sisi maskulinitasnya harus lebih berkembang agar memiliki sifat kelelakian dan keayahan sejati.

Peran orang tua menajdi sangat penting agar fitrah seksualitas anak tumbuh dengan baik. Tujuannya menumbuhkan fitrah seksualitas ini adalah agar anak mengetahui identitas seksualnya, anak mampu berperan sesuai identitasnya, dan anak mampu melindungi dirinya dari kejahatan seksual. Jika fitrah ini tidak dibangkitkan dengan baik, yang banyak terjadi saat ini adalah anak-anak tidak dapat mehamai dengan baik identitas dirinya. Implikasinya adalah banyaknya penyimpangan seksual, suami istri tidak dapat mengetahui peran masing-masing, perasaan terasing.

Membangkitkan fitrah seksualitas ini sesuai dapat dibagi sesuai dengan umurnya, yaitu mulau usia 0-2 tahun, usia 3-6 tahun (pra latih), usia 7-10 tahun (pre aqil baligh 1), usia 10-14 tahun (pre aqil baligh 2), dan usia >15 tahun (post aqil baligh).

0 komentar:

Posting Komentar

tinggalkan jejakmu disini ^^